Minggu, 22 Maret 2009

Waspadai Propaganda Israel

Israel sedang menyiapkan program propaganda untuk memulihkan citra negara Zionis yang makin tercoreng usai agresi brutalnya selama 22 hari ke Jalur Gaza. Kementerian Luar Negeri Israel sudah mengalokasikan dana sebesar dua juta dollar untuk keperluan propaganda itu.

Israel nampaknya sadar betul posisinya dalam hubungan internasional sedang terancam. "Operasi Cast Lead" telah memicu aksi unjuk rasa besar-besaran di berbagai penjuru dunia. Hubungan Israel dengan sejumlah negara Muslim seperti Turki dan Mauritania merenggang setelah kedua negara itu menutup kedutaan besar Israel sebagai bentuk protes agresi Israel ke Jalur Gaza. Tim olahraga Israel bahkan ikut terkena getahnya, mereka menjadi sasaran caci maki penonton di Swedia, Spanyol dan Turki. Lembaga-lembaga hak asasi internasional, pakar hukum, investigator internasional juga menuntut agar Israel diseret ke pengadilan internasional sebagai penjahat perang.

Selain tragedi pembantaian di Gaza, Israel juga dikecam dunia karena blokade yang dilakukannya di Gaza, pembangunan tembok pemisah di Tepi Barat dan perluasan pemukiman Yahudi dengan cara merampas rumah dan tanah milik warga Palestina.

Direktur bidang kebuayaan kementerian Luar Negeri Israel, Arye Mekel pada New York Times edisi Kamis (20/3) mengungkapkan, pihaknya akan mengirim para novelis dan penulis terkenal di Israel ke luar negeri, mengirim perusahaan-perusahaan teater dan menggelar pameran-pameran tentang Israel untuk memulihkan kembali citra negara Zionis itu.

"Kita harus melakukan banyak hal agar dunia tahu tentang situasi kita, dan tidak memandang Israel hanya pada konteks peperangan saja," kata Eytan Gilboa, seorang profesor ilmu politik dan komunikasi internasional di Bar Ilan University. Menurut Gilboa, Israel butuh dana sekitar 50-100 juta untuk keperluan propaganda itu.

Citra Israel sebagai rezim rasis dan kejam makin terlihat dengan naiknya Benjamin Netanyahu, tokoh kiri di Israel yang anti Palestina-sebagai perdana menteri baru Israel. Ditambah lagi dengan penunjukkan Avigdor Lieberman seorang Yahudi Rusia yang juga dikenal rasis, sebagai menteri luar negeri dalam kabinet Netanyahu.

Tanda-Tanda Kemunculan Imam Mahdi

Para ulama membagi Tanda-tanda Akhir Zaman menjadi dua. Ada Tanda-tanda Kecil dan ada Tanda-tanda Besar Akhir Zaman. Tanda-tanda Kecil jumlahnya sangat banyak dan datang terlebih dahulu. Sedangkan Tanda-tanda Besar datang kemudian jumlahnya ada sepuluh. Alhamdulillah, Allah sayang sama umat manusia. Sehingga Allah datangkan tanda-tanda kecil dalam jumlah banyak sebelum datangnya tanda-tanda besar. Dengan demikian manusia diberi kesempatan cukup lama untuk merenung dan bertaubat sebelum tanda-tanda besar berdatangan.

Banyak pendapat mengatakan bahwa kondisi dunia dewasa ini berada di ambang datangnya tanda-tanda besar Kiamat. Karena di masa kita hidup dewasa ini sudah sedemikian banyak tanda-tanda kecil yang bermunculan. Praktis hampir seluruh tanda-tanda kecil kiamat yang disebutkan oleh Nabi shollallahu ’alaih wa sallam sudah muncul semua di zaman kita. Maka kedatangan tanda-tanda besar tersebut hanya masalah waktu. Tanda besar pertama yang bakal datang ialah keluarnya Dajjal. Namun sebagian ulama berpendapat bahwa sebelum munculnya Dajjal harus datang terlebih dahulu Tanda Penghubung antara tanda-tanda kecil kiamat dengan tanda-tanda besarnya. Tanda Penghubung dimaksud ialah diutusnya Imam Mahdi ke muka bumi.

Dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengisyaratkan bahwa Imam Mahdi pasti datang di akhir zaman. Ia akan memimpin ummat Islam keluar dari kegelapan kezaliman dan kesewenang-wenangan menuju cahaya keadilan dan kejujuran yang menerangi dunia seluruhnya. Ia akan menghantarkan kita meninggalkan babak keempat era para penguasa diktator yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya dewasa ini menuju babak kelima yaitu tegaknya kembali kekhalifahan Islam yang mengikuti manhaj, sistem atau metode Kenabian.

لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا يَوْمٌ لَطَوَّلَ اللَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ حَتَّى يَبْعَثَ فِيهِ

رجل مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمُ أَبِي

يَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجَوْرًا

“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435)

Lelaki keturunan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam tersebut adalah Imam Mahdi. Ia akan diizinkan Allah untuk merubah keadaan dunia yang penuh kezaliman dan penganiayaan menjadi penuh kejujuran dan keadilan. Subhanallah...! Beliau tentunya tidak akan mengajak ummat Islam berpindah babak melalui perjalanan tenang dan senang laksana melewati taman-taman bunga indah atau melalui meja perundingan dengan penguasa zalim dewasa ini apalagi dengan mengandalkan sekedar ”permainan kotak suara”..! Imam Mahdi akan mengantarkan ummat Islam menuju babak Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah melalui jalan yang telah ditempuh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam dan para sahabatnya, yaitu melalui al-jihad fi sabilillah.

Imam Mahdi akan berperan sebagai panglima perang ummat Islam di akhir zaman. Beliau akan mengajak ummat Islam untuk memerangi para Mulkan Jabriyyan (Para Penguasa Diktator) yang telah lama bercokol di berbagai negeri-negeri di dunia menjalankan kekuasaan dengan ideologi penghambaan manusia kepada sesama manusia. Bila Allah mengizinkan Imam Mahdi untuk menang dalam berbagai perang yang dipimpinnya, maka pada akhirnya ia akan memimpin dengan pola kepemimpinan berideologi aqidah Tauhid, yaitu penghambaan manusia kepada Allah semata. Banyak ghazawat (perang) akan dipimpin Imam Mahdi. Dan –subhaanallah- Allah akan senantiasa menjanjikan kemenangan baginya.

تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ

ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ

“Kalian perangi jazirah Arab dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian Persia (Iran), dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Rum, dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Dajjal, dan Allah beri kalian kemenangan.” (HR Muslim 5161)

Lalu apa sajakah indikasi kedatangan Imam Mahdi? Dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam memberikan gambaran umum indikasi kedatangan Imam Mahdi. Ia akan diutus ke muka bumi bilamana perselisihan antar-manusia telah menggejala hebat dan banyak gempa-gempa terjadi. Dan kedua fenomena sosial dan fenomena alam ini telah menjadi semarak di berbagai negeri dewasa ini.

أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ النَّاسِ

وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا

“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898)

Hadits berikut ini bahkan memberikan kita gambaran bahwa kedatangan Imam Mahdi akan disertai tiga peristiwa penting. Pertama, perselisihan berkepanjangan sesudah kematian seorang pemimpin. Kedua, dibai’atnya seorang lelaki (Imam Mahdi) secara paksa di depan Ka’bah. Ketiga, terbenamnya pasukan yang ditugaskan untuk menangkap Imam Mahdi dan orang-orang yang berbai’at kepadanya. Allah benamkan seluruh pasukan itu kecuali disisakan satu atau dua orang untuk melaporkan kepada penguasa zalim yang memberikan mereka perintah untuk menangkap Imam Mahdi.

يَكُونُ اخْتِلَافٌ عِنْدَ مَوْتِ خَلِيفَةٍ فَيَخْرُجُ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ هَارِبًا إِلَى مَكَّةَ فَيَأْتِيهِنَاسٌ مِنْ أَهْلِ مَكَّةَ فَيُخْرِجُونَهُ وَهُوَ كَارِهٌ فَيُبَايِعُونَهُ بَيْنَ الرُّكْنِ وَالْمَقَامِ

وَيُبْعَثُ إِلَيْهِ بَعْثٌ مِنْ أَهْلِ الشَّامِ فَيُخْسَفُ بِهِمْ بِالْبَيْدَاءِ بَيْنَ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ

“Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at Imam Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.” (HR Abu Dawud 3737)

Saudaraku, sebagian pengamat tanda-tanda akhir zaman beranggapan bahwa indikasi yang pertama telah terjadi, yaitu perselisihan dan kekacauan yang timbul sesudah wafatnya seorang pemimpin. Siapakah pemimpin yang telah wafat itu? Sebagian berspekulasi bahwa yang dimaksud adalah Saddam Husein. Karena semenjak kematiannya, negeri Irak berada dalam kekacauan berkepanjangan. Wallahua’lam bish-showwab. Bila analisa ini benar berarti dewasa ini kita sudah harus bersiap-siap untuk berlangsungnya pembai’atan paksa Imam Mahdi di depan Ka’bah.

Saudaraku, bila ketiga peristiwa di atas telah terjadi, berarti Ummat Islam di seluruh penjuru dunia menjadi tahu bahwa Imam Mahdi telah datang diutus ke muka bumi. Panglima ummat Islam di Akhir Zaman telah hadir.. . Dan bila ini telah menjadi jelas kitapun terikat dengan pesan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam sebagai berikut:

فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ

“Ketika kalian melihatnya (kehadiran Imam Mahdi), maka berbai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Abu Dawud 4074)

Ya Allah, izinkanlah kami bergabung dengan pasukan Imam Mahdi. Ya Allah anugerahkanlah kami rezeki untuk berjihad di jalanMu bersama Imam Mahdi lalu memperoleh salah satu dari dua kebaikan: ’isy kariman (hidup mulia di bawah naungan syariat Allah) atau mut syahidan (mati syahid). Amin...

Beginilah Israel di Atas Tanah Palestina

Sejak kedatangan mereka ke bumi Palestina, tepatnya pada tahun 1948, dan pendeklarasian negaranya, Israel telah membangun semua infrastruktur paling lengkap di seluruh dunia. Mulai dari rumah sakit, resort atau tempat wisata, gedung pendidikan, taman kota, daerah industri sampai pangkalan militer paling canggih di seantero Timur Tengah. Kota-kota mereka dibangun dengan mencontoh berbagai kota terkenal di dunia.

Di Israel, tidak sulit menemukan suasana kota New York yang penuh dengan bangunan tinggi mewah. Tidak sulit pula melihat kota mirip Florida yang dipenuhi pantai. Atau pula pegunungan hijau seperti layaknya daerah di Edinburgh. Yahudi telah menjadikan Israel sebagai negara akuan dengan pendapatan per kapita yang sedikit lebih rendah dari Inggris. Kehidupan mereka sangat mapan, dan di Israel tidak mengenal kemiskinan, kekurangan makanan dan sebagainya. Dan semua itu, jangan pernah lupa, dirampas dari tangan rakyat Palestina. Dengan darah orang Muslim Palestina. Bahkan dengan nyawa Muslim Palestina.

Beginilah awalnya. Israel datang dengan traktor dan buldozer setelah tentaranya membantai rakyat Palestina terlebih dahulu.

Pemandangan ini bukan hanya sekali terjadi. Bocah Palestina turun ke jalan melempari buldozer, mempertahankan kehormatan dan harga diri, walaupun nyawa yang jadi tebusannya.

Dan begitulah, buldozer, tank, dan traktor itu menggerus rumah-rumah milik rakyat Palestina.


Sementara yang lain mengapus jejak Palestina di muka bumi, yang lainnya berjaga-jaga dari tindakan rakyat Palestina. Dunia internasional? Tenang, itu telah ditangani AS, bapak moyang Israel.

Dan inilah hasilnya. Perumahan bersih, dan mewah berderet-deret di sepanjang tanah yang dulunya, sekali lagi, milik orang Palestina.

Kota ini dibangun persis seperti Florida atau Hawaii. Pantai dengan berbagai bungalow mewah, resort yang luar biasa indah sekaligus menguasai laut dan kekayaannya.

Dan ini adalah "New York". Israel menyebutnya Negev.

Salah satu pusat kota di Israel. Dari sini mereka mengendalikan AS dan dunia.

Israel disebut-sebut memiliki tata kota yang sempurna dan terarah. Hasil dari pemikiran selama puluhan tahun, dibantu dengan dana pembangunan dari AS, Inggris dan beberapa negara Arab yang kaya.

Bandara Udara Israel, Ben Gurion International, sudah seperti Bandara Changi di Singapura atau bandara-bandara Kelas 1 lainnya di dunia. Ada pusat perbelanjaan, bioskop, taman dan lainnya.

Israel pun memiliki tempat ibadah kolektif yang besar dan megah. Ini adalah lokasi Tembok Ratapan dan Dome of Rock.

Dan inilah wajah Palestina sekarang. Gaza sebagian besar rata dengan tanah. 85% tanah Palestina telah dirampas oleh Yahudi. Ribuan nyawa telah diambil demi negara penjajah Israel. Semoga kita tidak lupa akan Palestina, dan bagaimana Israel sekarang berdiri.

Kamis, 05 Maret 2009

Yvonne Ridley, Mualaf yang berbicara tentang Khilafah, Syariat & Jihad

Yvonne Ridley, wartawati-feminis Inggris, yang menjadi mualaf setelah ditawan Taliban, dan kini menjadi pembela Islam di Inggris. Berikut ini adalah ceramah Yvonne Ridley beberapa tahun lalu di Global Peace & Unity Conference, London, tepatnya pada tanggal 30 November 2006. Mudah-mudahan bisa jadi informasi bagi saudara-saudara yang belum mengetahui sebelumnya.

Awalnya saya ingin mempersembahkan pidato saya di Global Peace and Unity Conference ini kepada Imam Anwar Al-Awlaki-seorang ulama terkemuka dan dihormati di komunitas Muslim berbahasa Inggris – yang ditahan di Yaman dua bulan yang lalu. Namun, saya juga harus berterima kasih kepada saudara Fahad Ansari dari Islamic Human Rights Commussion, penulis artikel “God Save The Deen”, yang menginsoirasi saya menulis ceramah ini. Sebagian besar isi ceramah ini terinspirasi oleh tulisannya itu.

Keislaman saya masih amat belia, karena saya baru menjadi muslimah pada 2003 – dan meskipun masih banyak yang harus saya pelajari, saya dapat merasakan frustasi yang dirasakan umat muslim pada saat ini. Saya tahu serangan 11 September berdampak luar biasa besar pada dunia, tapi itu bukan suatu awal … itu adalah kelanjutan dari warisan imperalisme AS dan ketakutannya terhadap Islam.

Sekitar 10 tahun yang lalu, para pemuda Muslim dari berbagai belahan dunia membanjiri Bosnia untuk membantu saudara-saudara merekan berjuang mempertahankan diri menghadapi Serbia yang melancarkan genosida, sementara dunia hanya berdiam diri menontonnya. Jihad menyatukan Muslim dari segala kebangsaan, status, dan kultur. Semua disatukan, bahkan mereka yang tidak bisa berangkat untuk berperang berusaha mengulurkan bantuan dalam berbagai bentuk lain seperti penggalangan dana, penyelenggaraan acara penyadaran masyarakat, dan demonstrasi.

Hasilnya, umat Muslim berhasil mematahkan usaha genosida.Dunia Barat baru melakukan intervensi setelah tampak jelas bahwa Muslim Bosnia akan meraih kemenangan.Mereka tidak bisa menerima berdirinya sebuah negera Islam di jantung Eropa, sehingga mereka pu mengitervensi. Ini buka semata-mata kesimpulan saya, tapi mantan Presiden Bill Clinton pun mengakuinya dalam autobiografinya.

Ketakuan terhadap Islam telah berkembang selama 10 tahun belakangan, sehingga darah saydara-saudara kami kini mengalir bagaikan sugau-sungai yang melintasi Chechnya, Kashmir, Palestina, Afganista, Irak, dan baru-baru ini kita semua menyaksikan apa yang terjadi di Lebanon. Saya pernah mendatangi banyak dari ladang-ladang pembantaian ini dan izinkan saya mengatakan kepada Anda bahwa tubu-tubuh rusah, meldak berkeping-keping dari saudara-saudara Muslim kami sama persis dengan tubuh-tubuh yang tersebar pada hari ini sangat jelas: darah Muslim adalah komoditas murah.

Sementara itu, puluhan ribu Muslim tak bersalah masih disiksa di tempat-tempat terpencil seperti Teluk Guantanamo, Bandara Bagram di Afganistan, Abu Gharib, Diego Garcia, dan penjara-penjara rahasia di berbagai penjuru dunia.

Sementara itu, di penjara-penjara bawah tanah di Suriah, Yordania, Maroko, Tunisia, Argeria, Mesir … saudara-saudara kami disiksa atas prakarsa dan tuntutan pemerintah AS. Dam saua uakin pemerintah Inggris pun terlibat dalam hal ini … Para pejabatintelejen Inggris tidak lama lagi akan dipermalikan karena keterlibatan mereke.

Bahkan sampai sekarang, masih ada 9 warga negara Inggris yang ditahan di Guantanamo – orang-orang Amerika tidak menginginkan mereka, tapi pemerintah Inggris juga tidak mau menerima mereka. Meskipun Departemen Luar Negeri memberikan berbagai dalih, sebenarnya mereka hanya perlu menelepon untuk meminta pembebasan saudara kami itu. Dan jangan pikir hanya laki-laki yang disekap dan disiksa – Moazzam bisa mendengan jeritan seorang perempuan di sel penyiksaan di Afganistan tempat dia ditahan oleh Amerika.

Temuilah Moazzam Begg di stan Cage Prisoners hari ini dan tanyakan kepadanya, apa yang bisa Anda lakukan untuk membantu. Karena kita bisa membantu. Hampir tak ada tahanan yang dibebaskan berkat proses pengadilan, melalui tekanan politik … yaitu ketika pemerintah turut campur tangan.

Anda yang hadir hari ini bisa membuat perubahan. Jangan hanya duduk di sini dan memndam kegeramam – beraksilah. Tekanlah para politisi Anda dan ingatkan mereka bahwa Andalah tuan-tuan mereka.

Dalam surah Al-Áshr, Allah menyatakan bahwa seluruh umat manusia, termasuk Muslim, berada dalam kerugian; kecuali mereka yang BERIMAN, MELAKUKAN AMAL KEBAIKAN, dan SALING MENGINGATKAN TENTANG KEBENARAN DAN KESABARAN. Hanya dengan memenuhi 4 kriteria ini, kita akan dapat berjumpa dengan Tuhan. Namun, jika kita membenamkan kepala kita di pasir dan berpura-pura tidak ada peninjasan di dunia, dan penderitaan saudara-saudara kita itu tak berarti apa pun bagi kita, maka mungkin kita tidak akan bisa berjumpa dengan-Nya.

Bahkan Ken McDonald, jaksa di Inggris, merasa jijik dengan tindakan-tindakan pemerintah – ia menyerang dengandengan sengit apa yang disebut “pengadilan-pengadilan rahasia“.

Pengadilan-pengadilan itu mengadili tersangka terorisme yang tidak diizinkan melihat bukti-bukti yang memberatkan mereka. Itu sungguh suatu penghinaan terhadap keadilan.

Dalam sebuah wawancara eksklusif denga Islam Channel News, dia berkomentar: “Kita harus menegaskan bahwa prinsip-prinsip ini tidak bisa ditawar-tawar. Dalam tekanan politik apa pun, dalam iklim apa pun, prinsip-prinsip ini adalah hakikat dari keadilan: persidangan yang terbuka dan dilakukan di hadapan pengadilan yang independen dan netral.

“Kita tidak menginginkan pengadilan-pengadilan rahasia, kita tidak menginginkan hakim yang dipilih secara rahasia, kita tidak menginginkan keadilan rahasia. Pengadilan yang berimbang; fairness di antara penuntut dan pembela tidak bisa ditawar-tawar; hak mendapat keterangan lengakap tentang kasus yang dituduhkan Negara terhadap Anda tidak bisa ditawar-tawar.

“Pembela berhak mengetahui tuduhan yang dihadapinya, dan mereka berhak mendapatkan bahan-bahan yang dimiliki Negara, termasuk yang merugikan tuduhan Negara atau menguntungkan tertuduh. Hak naik banding tidak bisa ditawar-tawar.

”Dan asas praduga tak bersalah, standar pembuktian kejahatan – yang melampaui keraguan-keraguan yang masuk akal – dengan tanggung jawab pembuktian terletak di pundak Negara, tak satu pun dari prinsip-prinsip ini bisa ditawar-tawar.”

Dan tentu saja ia benar – tapi Tony Blair berkata bahwa Muslim harus berhenti memiliki mentalitas korban.Namun, kalau kepala kejaksaan saja mengeluh, tentu kami punya alas an kuat.

Coba bayangkan, apa tanggapan anak-anak muda Muslim atas semua ini? Mereka membaca kisa-kisah kepahlawanan Saladin Al-Ayyubi, Khalid bin Walid, Tariq bin Ziad, dan menyimak kisah-kisah keberanian dan keperwiraan Nabi Muhammad saw, yang amat kami cintai. Tahukan Anda, 5 tahun lalu, saya sama sekali tidak tahu siapa Nabi saw itu. Namun, sekarang saya bersedia mengorbankan tetes darah terakhir saya untuk membela nama, kehormatan dan kenangan tentang beliau. Bahkan setelah wafat, beliau menunjukkan dirinya mampu menyatukan Ummah dalam protes terhadap karikatur jahat dari Denmark itu.

Pahlawan-pahlawan modern kami mencakup Malcolm X dan Syyid Qutb, yang tulisan keduanya membantu saya mendefinisikan diri sebagai Muslim.

Mereka menjadi semacam role model yang diikuti anak-anak muda kami. Namun, mereka malah menerima informasi-informasi yang simpang siur dan membingungkan. Blair mencoba melarang Milestones (Buki karangan Syyid Qutb) – ia diberi tau bahwa Usamah bin Ladin membaca buku itu … Well, Usamah juga membaca Shakespeare. Apakah kita juga harus melarang Tweifth Nightm Hamlet, dan karya-krya klasiknya yang lain? Satu menit, anak-anak muda kami diberi tahu untuk hanya takut kepada Alla SWT, tapi menit berikutnya, mereka diberi tahu untuk “melunakkan“ Islam mereka dan menunjukkan kepala dengan patuh.

Sejak peristiwa 11 September, diluncurkan kampanye gencar untuk mengubah Islam menjadi sesuatu yang lebih sesuai dengan menyuarakan Barat. Tujuannya adalah menciptakan sebuat Islam yang sekuler dan kultural yang rukun dengan dunia karena ia tunduk kepada penindas-penindasnya, bukannya kepada Allah; sebuah Islam tanpa jihad, syariah dan khilafah – hal-hal yang diperintahkan Allah kepada kami untuk menjalankannya, demi tegaknya din Allah di muka Bumi.

Dan upaya-upaya ini tampak di mana pun saya mengarahkan pandangan. Hijab direnggut dari kepala saudari-saudari kami di Tunisia, Prancis, dan Turki. Saudari-saudari kami di Belanda dan Jerman juga menjadi sasaran. Dan di Inggris, ada Jack Straw, mantan Menteri Luar Negeri Inggris uang mempermasalahkan Jilbab – dia mungkin tidak suka nikab, tapi saya berharap ia memakainya, ditambah sebuah berangus yang besar. Saya tidak membutuhkan laki-laki kulit putih setengah baya untuk memberi tau saya atau saudari-saudari saya bagaimana kami harus berpakaian. Nikab, seperti jilbab, seperti hijab menjadi simbol penolakan terhadap gaya hidup Barat yang negatif seperti penggunaan obat-obatan terlarang, mabuk-mabukkan, dan seks bebas. Sikap tersebut adalah pernyataan kepada Barat bahwa kami tidak mau menjadi seperti dirimu.

Muslim yang memilih menjadi lebih kebarat-baratan ketimbang orang Barat sendiri membuat saya tertawa – tidak sadarkah mereka bahwa tampak konyol di mata dunia? Mereka bersembunyi di balik deskripsi-deskripsi semacam moderat – lagi-lagi, pesan apakah yang ingin disampakan kepada anak-anak muda kami? Jika kita meminta mereka untuk menjadi moderat, tidakkah itu menyiratkan bahwa ada sesuatu yang salah denga Islam yang perlu dilunakkan, dijinakkan?
Apa itu moderat dan apa itu ekstremis? Saya tidak tahu. Saya hanya seorang Muslim. Saya tidak mengikuti ulama atau aliran mana pun … saya hanya mengikuti Nabi saw. Dan Sunnahnya. Apakah itu membuat saya menjadi seorang ekstremis? Saya tidak yakin Tony Blair memahami dirinya sendiri – saya menulis surat kepadanya tiga bulan yang lalu dan sampai sekarang saya masih menunggu balasannya. Menjadi Muslim itu agak mirip dengan mengandung. Pernakah mendengar ada orang yang mengandung dengan moderat?

Islam telah diserang selama 1.400 tahun dan kami sekarang sudah belajar untuk hanya bergantung kepada Allah. Namun, masih ada Muslim yang mencium tangan yang menampar mereka. Saya khawatir bahwa kita tak lagi bisa memercayai seseorang hanya karena mengenakan bisana islami. Ada pemimpin-pemimpin Muslim yang mengklaim bahwa mereka membimbing dan melindungi kami, tapi tidak semuanya memikirkan kepentingan kami. Generasi muda kami harus sangat hati-hati sejak peristiwa 11 September dan Bom London 7 Juli. Kmi harus memberi tahu generasi muda kami bahwa apa yang terjadi di Palestina, kashmir, Chechnya, Irak dan Afganistanadalah perlawanan yang dibenarkan terhadap pendudukan militer yang brutal, sedangkan kejahatan-kejahatan seperti 11 September dan Bom London adalah terorisme. Menyamakan keduanya berarti mengkhianati saudara-saudara kami yang tak punya pilihan selai melawan atau terhapus dari muka planet ini.

Hamba-hamba baru Dunia Barat menghujat partai-partai Islam dan pemerintah-pemerintah yang menerapkan syari’ah. Saya menyebut mereka “Penggembira“. Mereka diterbangkan pemerintah dari AS, Kanada, Yaman, dan Mauritania untuk menyebarkan Islam yang jinak. Hasil akhirnya adalah penjinakan din Allah, sebuah Islam yang lemah dan pasif, mau menerima status quo yang menindas dan menghinakan Muslim; sebuah Islam yang mendorong Muslim mengutuk aksi saudara-saudara mereka yang denga gagah berani melawan pendudukan dan penindasan dengan segala yang mereka punya. Bahkan mendoakan mereka pun sekarang menjadi kejahatan – berapa lama lagi sebelum kami diberi tahu untuk tidak mendoakan mujahidin?

Salah satu panglima perang terbesar yang pernah dikenal dunia, Saladin Al-Ayyyubi, pembebas Al-Quds, pernah ditanya mengapa dia tak pernah tersenyum. Dia menjawab, bagaimana mungkin dia tersenyum padahal dia tahu Masjid Al-Aqsa masih diduduki? Saya bayangkan bagaimana tanggapannya terhadap situasi dunia sekarang? Saat ini para pemimpin Arab menari perut tanpa malu di hadapan Amerika sambil menyerahkan Irak di atas sebuah piring. Pemimpin-pemimpin Arab itu berpaling sementara Palestina yang jelita tak henti-hentinya diperkosa dan “putrid jelita” Arab lainnya, lebanon … kemanakah Dunia Arab ketika ia diserang dengan amat brutal?
Dan genderang perang kembali ditabuh. Bukan janya seluruh dunia menyaksikan, melainkan anak-anak kami, generasi muda kami, masa depan kami. Kita harus mendidik dan menginspirasi mereka dengan kisah-kisah Nabi dan para Sahabat. Selama Ummah memunculkan tokoh-tokoh seperti Khalid bin Walid, Saladin Al-Ayyubi, Sayyid Qutb, dan Malcolm X, kami tidak akan kalah. Semakin kami ditindas oleh para tiran, semakin sengit kami melawan. Inilah sifat Islam.

Dan inilah Islam yang perlu diikuti anak-anak muda kami, dengan bimbingan dan ispirasi. Kmi harus mengganti pemimpin-pemimpin yang mengebiri diri mereka sendiri dalam upaya menyedihkan untuk menjadi lebih Barat ketimbang bangsa Barat sendiri. Banyak anak muda Muslim sekarang menyadari bahwa tak peduli seberapa keras mereka mengompromikan din mereka untuk melebur ke dalam masyarakat yang lebih luas, ketika keadaan menjadi runyam, mereka akan diperlakukan dengan penuh kecurigaan. Semakin kami disuruh melupakan syari’ah, khilafah dan jihad, semakin Muslim akan membayar dengan darah untuk menegakkan nilai-nilai itu. Jihad yang kita saksikan di Palestina, Irak, Afghamistan, Kashmir, dan Chechnya adalah sesuatu yang mulai, sebuah perang yang dibenarkan melawan kezaliman dan tirani.

Aksi para jihadis sama sekalitidak menimbulkan ancaman terhadap Barat atau gaya hidup orang Barat. Perlawanan mereka bukan hanya dibenarkan tetapi bahkan didukung oleh hukum international. Ekstremis religius yang sungguh-sungguh menumbulkan ancaman terbesar meradikalisasi anak-anak muda kita adalah Kristen Fundamentalis di Gedung Putih dan Downing Street. Bush dan Blair telah menjadi agen perekrutan terbaik Al-Qaidah.

Semakin banyak anak muda Muslim menyadari bahwa bukan terorisme atau ekstremisme yang menjadi target, tetapi Islam sendirilah yang menjadi target.

Kini Ummah-lah yang harus memimpin dan menginspirasi generasi muda Muslim, seperti Nabi memimpin dan menginspirasi jutaan manusia dan akan terus demikian adannya. Dan pelajaran pertama yang harus kami sampaikan kepada generasi muda kami adalah takut kepada Allah SWT.

Selasa, 03 Maret 2009

Konferensi Rekonstruksi Gaza, Siapa Yang Diuntungkan?

Konferensi negara-negara donor di Sharm al-Syaikh Mesir yang berakhir hari Senin malam menghasilkan komitmen bantuan sebesar 4,5 milyar dollar untuk rekonstruksi Gaza dan menyerukan Israel agar membuka semua perbatasan Gaza tanpa syarat.

Menlu Mesir Ahmed Abul Gheit dalam keterangannya usai konferensi menyatakan bahwa bantuan itu merupakan dana tambahan dari komitmen bantuan yang sudah ada sebelumnya dan akan dicairkan dalam jangka dua tahun kedepan.

Negara-negara yang hadir dalam konferensi donor antara lain AS memberikan komitmen bantuan dana sebesar 900 juta dollar yang akan dibagi menjadi 300 juta dollar untuk bantuan rekonstruksi Gaza dan 600 juta dollar untuk pemerintahan Mahmoud Abbas. AS yang diwakili oleh Menlu Hilary Clinton menegaskan bahwa tidak boleh ada dana dari AS yang diberikan pada Hamas.

Komisi Eropa menyatakan komitmen bantuan sebesar 554,1 juta dollar untuk rekonstruksi Gaza dan untuk oritas Palestina pimpinan Abbas. Arab Saudi memberikan bantuan sebesar 1 milyar dollar, Qatar sebesar 250 juta dollar, Uni Emirat Arab sebesar 174 dollar dan Inggris sebesar 43 juta dollar. Jepang, Italia dan Turki juga sudah menyatakan komitmen bantuannya untuk rekonstruksi Gaza dan untuk otoritas pemerintah Palestina.

Agresi brutal Israel selama 22 hari ke Jalur Gaza bulan Januari kemarin menyebabkan 1.300 warga sipil Palestina gugur syahid dan 5.450 orang lainnya luka-luka. Biro Pusat Statistik Palestina menyatakan, agresi brutal itu juga menyebabkan 4.100 rumah hancur total dan 17.000 rumah lainnya rusak berat. Sekitar 1.500 pabrik, 30 masjid, 31 gedung pemerintahan dan 10 saluran air serta pengolahan limbah juga hancur.

Siapa Yang Diuntungkan?

Otoritas pemerintah Palestina pimpinan Mahmud Abbas menjadi pihak yang paling diuntungkan dengan penyelenggaraan konferensi negara-negara donor di Sharm al-Syaikh, karena berhasil mendapatkan dana yang besar untuk memperkuat pemerintahannya. Sementara Hamas, yang memegang kendali di Gaza sama sekali tidak dilibatkan dalam konferensi tersebut.

Dari komitmen bantuan 4,5 milyar dollar yang dihasilkan dari konferensi itu, sebagian dana disalurkan untuk pemerintahan Mahmud Abbas, pihak yang sebenarnya tidak terlibat langsung dalam peperangan melawan agresi Zionis Israel di Gaza bulan Januari kemarin. Dari seluruh dana itu, kemungkinan hanya sebagian kecil saja yang akan digunakan untuk rekonstruksi Gaza. Salam Fayyad, perdana menteri Palestina yang ditunjuk Abbas untuk mendisain rekonstruksi Gaza menyatakan cuma membutuhkan 2,8 milyar dollar untuk pembangunan kembali Jalur Gaza. Sisanya, masuk ke pundi-pundi pemerintahan Abbas dari Fatah yang selama ini dikenal korup.

Warga Gaza saat ini sulit mendapatkan bahan-bahan bangunan untuk membangun kembali rumah-rumah mereka. Sejauh ini, belum jelas bagaimana rekonstruksi Gaza akan dilakukan sementara perbatasan masih diblokade Israel dan Hamas sama sekali tidak dilibatkan.

Pertanyaannya, siapa yang bisa menjamin bahwa bantuan itu bisa sampai ke tangan warga Gaza, jika seluruh bantuan diberikan melalui otoritas pemerintahan Palestina yang berbasis di Tepi Barat, dan bukan pada Hamas yang selama ini memegang kontrol di Gaza. Di sisi lain, Israel sudah menyatakan akan menolak proyek pembangunan Gaza jika proyek tersebut akan menguntungkan posisi Hamas di wilayah itu.

Meski demikian, Hamas menyatakan siap melakukan rekonstruksi Gaza dengan kemampuan mereka sendiri. "Kami menyambut siapa saja yang ingin membantu membangun kembali Gaza, tapi tanpa persyaratan politik terhadap Hamas atau pada rakyata Palestina," kata Usamah Hamdan, pejabat Hamas di Beirut.

Perbatasan

Selain menghasilkan komitmen bantuan, konferensi negara donor di Mesir juga mendesak Israel agar membuka seluruh perbatasan di Gaza tanpa syarat.

Masalah pembukaan perbatasan menjadi penting karena jika masih diblokade, akan menghambat kelancaran bantuan kemanusiaan dan bahan-bahan bangunan yang akan digunakan untuk membangun kembali Jalur Gaza.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon sudah menegaskan bahwa sikap Israel yang masih menutup semua perbatasan tidak bisa ditoleransi, namun ia tidak menentukan langkah apa yang akan diambil PBB untuk menekan Israel.

Mesir salah satu negara yang juga menolak membuka penuh perbatasan Rafah, satu-satunya pintu gerbang ke Gaza yang tidak dikelola Israel. Lucunya, dalam konferensi donor kemarin, Menlu Mesir mendesak agar Israel membuka semua perbatasan sementara negaranya sendiri menolak membuka perbatasan Rafah.

Tony Blair, utusan tim kwartet-tim mediasi perdamaian Israel-Palestina, juga mendesak Israel agar membuka semua perbatasan dengan Gaza. "Blokade terhadap warga Gaza tidak ada gunanya. Saya pikir, kita harus mengubah strategi untuk masalah Gaza," kata Blair pada para wartawan saat berkunjung ke Gaza, tanpa menyebutkan lebih lanjut strategi apa yang ia maksud.

Indikasi Kehancuran Israel

Tahun ini, penjajahan Israel atas bumi Palestina memasuki tahun ke-61. Sebuah catatan yang panjang sekali. Selama dalam kurun waktu tersebut, sekarang ini, hampir 80% wilayah Palestina sudah berhasil dikuasai oleh para Zionis tersebut. Sehubungan dengan paham Anti-Semit yang merebak, banyak bangsa Yahudi yang “kembali” ke Israel (dalam bahasa Ibrani disebut dengan istilah aliyaa).

Paham Anti-Semit terjadi sedemikian rupa di luar perkiraan Israel sendiri. Isyu Holocaut yang selama ini dijadikan pelindung bagi Yahudi, perlahan-lahan mulai surut, dan bahkan banyak masyarakat Eropa sendiri yang tidak percaya kepada Holocaust sebenarnya. Di dalam negeri pun, Israel tengah “bertempur”. Para pemimpinnya saling sikut dan berebut kekuasaan. Friksi ini diyakini akan mengakibatkan tersendatnya kesatuan paham di antara mereka sendiri. Di sisi ekonomi, negara-negara yang selama ini memberikan bantuan kepada Israel mulai menuai protes dari rakyatnya untuk menghentikan kebijakan itu. Otomatis, Israel menjadi sedikit limbung. Salah satu yang membuat Israel melakukan agresi ke Gaza dua bulan silam salah satunya adalah untuk mencari sumber minyak baru dan air. Sudah beberapa waktu belakangan ini, Israel dilanda kekeringan. Sementara Hamas, sebagai penentang Israel nomor 1, seperti diprediksi banyak orang, malah semakin kuat pasca-agresi ke Gaza.

Beberapa hal ini oleh beberapa pengamat dijadikan sebagai indikasi ambang kehancuran negara Zionis yang ilegal. Uniknya, para analis Israel sendiri tidak menampik kekhawatiran ini. Inilah beberapa indikasi lain kehancuran Israel:

1. Sebagai negara penjajah Israel jelas kehilangan kemampuannya untuk melakukan peleburan dengan bangsa lain di kawasan Timur Tengah. Ini karena Israel hampir tidka beda dengan Barat dan merupakan kepanjangan kepentingan dan politik mereka di Timur Tengah. Misalnya saja dengan Mesir. Walau pada intinya, pemerintah Mesir berkongsi dengan Israel, namun masyarakatnya sendiri jelas-jelas menolak Zionis dalam bentuk apapun.

2. Israel mengalami ketimpangan secara demografi melawan pertumbuhan warga Arab. Hal ini nyata menimbulkan rasialisme terhadap warga Israel dari keturunan Arab dan terhadap warga Palestina. Israel akan berubah, seperti nasib Afrika Selatan pada masa rasialisme Apartheid. Pada akhirnya legalitas Israel akan tercerabut dan mereka akan dimusuhi. Fenomena ini sekarang sudah muncul secara internasional. Meski dukungan terhadap Yahudi di Amerika begitu kuat, mayoritas negara dunia tidak sepakat dalam hal ini. Apalagi jika strategi politik Arab menyerukan solusi satu negara dan bukan dua negara dalam menyelesaikan masalah konflik Palestina Israel.

3. Dunia semakin sadar tentang apa yang terjadi di Timur Tengah. Ini artinya tekanan masyarakat internasional terhadap pemerintah-pemerintahan mereka akan semakin kuat agar memiliki politik tegas terhadap Israel. Di Israel sendiri mulai ada sejumlah organisasi swasta mendukung aksi anti Israel dan melakukan aksi internasional melawan cara-cara Israel menghancurkan rumah warga Palestina dan pengusiran mereka. Dengan berangsurnya kemajuan ekonomi Negara-negara Timur Tengah, perimbangan dan bargaining perdagangan dengan sejumlah Negara akan mulai memaksa negara lain untuk mendukung kepentingan Arab. Secara otomatis Israel akan tercekik. Resesi ekonimi global menjadi jalan pembukanya.

4. Menurunnya jumlah militer Israel sebab jumlah kelompok usia tua militer Israel semakin tinggi. Di samping naiknya jumlah kelompok Yahudi ekstrem "harayadam" yang menolak bergabung dalam militer Israel. Sekarang ini, persentase mereka sudah menapai 9 persen dari warga Israel. Perang yang dilakukan Israel akan menimbulkan kerugian nyawa yang tidak terkira. Sementara bangsa Palestina, seperti yang sudah-sudah dan telah dibuktikan, akan selalu bisa bertahan dalam kondisi seperti ini.

5. Israel mengalami masalah sosial dan politik internal yang krusial. Perpecahan antara Kadima dan Likud akan terus berlanjut. Kadima, sebagai pemenang pemilu 2009 tidak mendapatkan pembagian yang adil dari sisi ekonomi dan kekuasaan. Tawaran dari Benajmin Netanyahu (ketua Likud) ditolak mentah-mentah oleh Tzipi Livni (Kadima). Kondisi ini akan berlangsung lama dan akan menjadi api dalam sekam bagi Israel.

6. Kelas terpelajar sekuler dari Barat mereka eksodus balik. Sehingga di Israel hanya akan tersisa kelompok akstrem dalam politik dan agama. Perseteruan dua kelompok ini sangat panas sebab satu sama lain mengkafirkan.

7. Ekstremis dan fanatisme kelompok di Israel akan saling menghabisi. Ini barangkali yang digambar dalam Al-Quran "kalian kira mereka berkumpul tapi hati mereka terpecah".

Senin, 02 Maret 2009

Insiden Qabil-Habil dan Bani Israil

Jum’at itu tidak jauh berbeda dengan hari Jum’at setiap pekannya, jalan masuk menuju masjid Al-Azhar dipenuhi oleh rentetan mobil state security yang mengangkut puluhan polisi. Dulu saya tidak paham kenapa polisi dalam jumlah besar itu dikerahkan setiap Jum’atnya hanya untuk menjaga shalat Jum’at di masjid Al-Azhar, namun belakangan hari saya ketahui bahwa seusai shalat biasanya terdapat beberapa kelompok dari jamaah yang “berdemo” mengobarkan gelora jihad di beranda tengah masjid, mengajak seluruh umat Islam untuk bersatu melawan musuh Islam, kembali kepada ajaran Islam, dan menolak segala bentuk kelaliman pemerintah.

Oleh karena itu keamanan perlu dijaga agar tidak terjadi ‘keributan’ massal. tapi anehnya, jumlah polisi selalu lebih banyak dibanding jumlah demonstran, sehingga mustahil para demonstran dapat keluar dari masjid karena seluruh pintu keluar telah dikepung. Selain itu saya juga baru sadar, ternyata pemerintahan Hosni Mubarak tak jauh beda dengan pemerintahan Pak Harto dimana kebebasan bersuara begitu terkekang. Media pers, demonstrasi hingga khutbah Jum’at semuanya di bawah kendali kediktatorannya, tiada satupun yang boleh lancang mengkritisi ‘kebijakan’ pemerintah.

Jum’at itu pula, imam dan khatib masjid Al-Azhar Syaikh Shalahuddin Mahmud Nashar dalam khutbahnya mengangkat masalah entitas Islam sebagai risalah yang bukan hanya sekedar berbentuk perintah ibadah kepada Sang Pencipta, namun juga kedudukan Islam sebagai agama dengan tatanan sosial yang sangat menghargai dan menjaga tali horizontal sesama makhluk, lalu syaikh Nashar menerangkan tentang tujuan dan landasan utama syari’at Islam (maqashid syari’ah) yang melindungi dan menjaga konsep agama, jiwa, kehormatan, akal dan harta (kulliyyat al-khams).

Ia lalu memfokuskan khutbahnya dalam membahas kemuliaan nyawa seseorang dan betapa darah seorang manusia itu haram ditumpahkan, tidak ada seorang manusia pun boleh membunuh bahkan mencederai orang lain, tidak dihalalkan jiwa manusia untuk dibunuh baik muslim maupun kafir ahlu dzimmah kecuali dalam qishas, hudud dan peperangan dengan segala aturan berikut syaratnya. Bahkan manusia tidak dibolehkan membunuh dirinya sendiri karena tubuhnya adalah amanat dari Yang Maha Kuasa dan bukan miliknya, bagaimana mungkin seseorang yang tidak dapat menciptakan lalat atau nyamuk sebagai serangga terkecil diperkenankan baginya untuk membunuh jiwa yang sempurna?

Membunuh manusia merupakan dosa terbesar setelah syirik, bahkan membunuh binatang juga perbuatan yang tidak dibenarkan jika tanpa sebab, hingga dalam menyembelih binatang kurban atau binatang buruan semuanya memiliki adab yang telah diatur secara rinci dalam Islam. Sejarah mencatat bahwa pembunuhan telah terjadi semenjak masa nabi Adam ‘alaihissalam.

Putra pertamanya Qabil membunuh saudaranya Habil lantaran rasa dengkinya karena tidak diperkenankan menikahi Wadhiah saudari sekandung Qabil, akan tetapi ia diperitahkan untuk menikahi saudari Habil yaitu Damimah. Selain itu kurban yang diberikan Qabil kepada Allah tidak diterima sedangkan kurban Habil diterima, dengan demikian maka Habil-lah yang berhak menikahi Wadhiah, lalu kesumat Qabil pun tak terbendung lagi hingga ia membunuh Habil agar ia tidak dapat menikahi Wadiah. (al-Maidah: 27-30). oleh karena itu jarimatu-l-qatl (pembunuhan) dengan tanpa sebab syar’i telah diharamkan semenjak pertama kali manusia hidup di bumi, berbeda dengan pengharaman arak (khamr), riba, homoseks, mencuri serta dosa-dosa besar lainnya.

Dikarenakan insiden Qabil-Habil itu pula Allah menurunkan di dalam Taurat larangan dan peringatan yang keras kepada Bani Israil perihal membunuh jiwa manusia dengan sewenang-wenang, Allah menegaskan bahwa membunuh satu orang saja dengan tanpa sebab maka ia telah membunuh seluruh manusia (al-Maidah: 32). Bisa dibayangkan betapa biadabnya Bani Israil itu, sudah diketahui bahwa membunuh telah diharamkan semenjak masa nabi Adam namun pengharaman itu hanya dalam bentuk verbal, hingga akhirnya Allah ‘harus’ mengharamkannya dalam bentuk nash (teks tertulis) dalam Taurat yang diturunkan kepada nabi Musa ‘alaihissalam.

Tentu saja hal tersebut bukan tiada makna, akan tetapi ini menunjukkan bahwa Bani Israil memiliki tabiat sebagai kaum ‘kanibal’ yang paling suka membunuh dan menyebabkan kerusakan di atas muka bumi, paling gemar meminum darah dan memakan daging manusia, oleh karena itu perintah verbal saja tidak cukup.

Kerasnya hati Bani Israil juga yang ‘mengharuskan’ Allah untuk mengutus rasul begitu banyaknya kepada mereka, bahkan tiada umat yang lebih banyak diutus rasul kepada mereka melebihi Bani Israil, hingga dalam Al-Qur’an cerita tentang Bani Israil diulang puluhan kali agar manusia dapat mengambil i’tibar dari kebusukan hati mereka. Entah kepala mereka itu tebuat dari apa sehingga begitu kerasnya bahkan Allah lagi-lagi ‘harus’ mengutus dua rasul sekaligus; Musa & Harun ‘alaihimasalam guna menghadapi Fir’aun serta membebaskan Bani Israil dari penindasannya, pun demikian kewibawaan mereka berdua, kekuatan, kecerdasan, serta mukjizat yang diberikan Allah kepada dua rasul-Nya itu tak mempan untuk menghancurkan kepala batu mereka, bagaimana mungkin orang yang setelah dengan mata-kepala menyaksikan laut terbelah, dengan sekujur tubuh serta kaki mereka berjalan melintasi belahan laut merah, lantas dengan entengnya mereka meminta nabi Musa untuk menciptakan sebuah tuhan sebagaimana tuhan kaum yang mereka temui ketika dalam perjalanan. Bukankah laut terbelah itu merupakan mukjizat paling nyata akan kemahakuasaan Allah? Bukankah mereka baru saja dilepaskan dari rezim Fir’aun dengan kelaliman dan kesewenangannya? Lalu apakah ini balasan dari nikmat Allah yang dianugerahkan kepada mereka?

Jika ditelisik rumpun Bani Israil maka diketahui bahwa nenek-moyang mereka berakar dari keturunan nabi Ya’qub ‘alaihissalam, karena kata ‘Israil’ itu sendiri adalah julukan bagi nabi Ya’qub, Bani Israil berarti ‘Anak-cucu Ya’qub’, hanya saja kini kata ‘Israil’ lebih familiar untuk menyebut sebuah bangsa Yahudi yang biadab itu ketimbang asal katanya sebagai julukan seorang nabi mulia. Dalam Al-Qur’an Allah telah menceritakan secara detail bagaimana anak-anak Ya’qub bermakar untuk membinasakan Yusuf ‘alaihissalam, mulai dari memaksa ayah mereka untuk mengizinkan mengajak Yusuf bermain, lalu melemparkannya ke dalam sumur kering, hingga membuat alibi palsu dengan koyakan baju berlumuran darah untuk menipu ayah mereka bahwa Yusuf telah dimakan oleh serigala. Insting pembunuh, penipu, pembohong dan peghasut telah tertanam dalam jiwa nenek moyang Bani Israil jauh sebelum kini anak-cucu mereka membantai umat Islam di Gaza, maka bukan tanpa alasan pula Allah merangkum cerita tersebut secara lengkap dalam sebuah surat Yusuf yang terdiri dari 111 ayat tidak lain agar manusia dapat mengambil pelajaran dari kisah mereka.

Haramnya membunuh jiwa manusia merupakan sebuah syari’at yang tak terhapuskan (ghairu mansukh) hingga akhir zaman sebagaimana Tauhid yang dibawa oleh semua utusan Allah. Oleh karenanya Islam meletakkan konsep qishas bagi orang yang melakukan kejahatan pembunuhan. Dengan konsep ini pula akan menggertak seluruh manusia bahwa membunuh bukanlah perkara remeh, membunuh adalah dosa besar sehingga semua pembunuh akan membayar mahal akan tindakannya itu, dia harus membayarnya di dunia dan akhirat sehingga tiada lagi seorang pun yang main-main dengan kehidupan dan jiwa manusia.

Dalam syari’at Muhammad saw. Allah telah menjelaskan di surat an-Nisa ayat 92-93 perihal dosa yang ditanggung oleh seorang pembunuh serta hukuman yang harus dibayar baik di dunia maupun di akhirat. Lalu Jumhur ulama telah sepakat dalam menafsirkan ayat di atas dan mengklasifikasikan jenis pembunuhan ke dalam tiga jenis; Pertama, qatlu-l-‘amdi (membunuh dengan sengaja) bisa dikarenakan marah dan dengki sebagaimana dilakukan Qabil terhadap Habil, atau dikarenakan ‘hobi’ sebagaimana yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina. Kedua, qatlu-l-khata’ (salah dalam membunuh), seperti orang yang memanah burung namun meleset dan mengenai orang lewat, atau seseorang yang menembak temannya dalam peperangan sedangkan ia mengira itu adalah musuh. Dan ketiga qatlu syibhu-l-‘amdi (pembunuhan yang ‘mirip’ dengan qatlu-l-‘amdi) seperti seorang ayah yang memukul anaknya dengan sapu ijuk untuk menyuruhnya shalat, namun tanpa disengaja anaknya meninggal. Disebut ‘syibhu’ (mirip) karena terdapat unsur kesengajaan dari sang ayah untuk memukul anaknya dengan sapu, tetapi tidak terdapat unsur kesengajaan untuk membunuh karena niatnya adalah mendidik anaknya yang meninggalkan shalat. Meskipun dari setiap bentuk pembunuhan di atas harus menanggung konsekuensinya masing-masing akan tetapi qatlu-l-‘amdi lah yang dimaksudkan dalam Al-Qur’an sebagai dosa besar sebagaimana dalam surat an-Nisa’ ayat 93; “Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutuknya serta menyediakan adzab yang besar baginya.”

Mungkin kekhawatiran malaikat kini telah terbukti bahwa manusia akan menumpahkan darah di muka bumi, toh demikian Allah Maha Mengetahui akan keputusan-Nya menurunkan Adam sebagai khalifatu-l-ardh. Meskipun di dunia terdapat sosok seperti Qabil dan Israel sebagai al-Qatil (sang pembunuh) namun di sana akan terdapat orang-orang yang akan menghentikan langkah dan mematahkan seluruh kebiadaban mereka. Israel sebagai sebuah bangsa ‘drakula’ mungkin kini tengah berpesta darah dan menikmati betul setiap erat daging manusia yang mereka bunuh, tapi setiap ada permulaan ada akhir, ada kejayaan ada keruntuhan, “Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir)” (Ali Imran: 140).

Tinggal menunggu akhir zaman dimana semua Yahudi lari pontang-panting mencari perlindungan, tinggal menunggu waktu dimana semua bebatuan dan pepohonan selain gharqad berseru “Wahai Muslim, di belakangku terdapat seorang Yahudi, kemari dan bunuhlah ia!”

=============

Israel Akan Menjatuhkan Erdogan

Koran Zaman, yang terbit di Istambul , Turki, Jum’at , membuat ulasan, bahwa Zionis-Israel membuat rencana menjatuhkan pemerintahan Turki, dibawah Perdana Menteri, Recep Tayyib Erdogan. Dalam laporannya, Koran Zaman itu, mengulas dendam Israel terhadap Erdogan, karena mempermalukan Presiden Israel, Shimon Perez, di Forum Ekonomi Global di Davos, Swiss, dan Erdogan mengatakan, Perez sebagai pembunuh.

Pemimpin Turki Tayyib Erdogan dengan terang-terangan di Forum Ekonomi Global itu, membela rakyat Palestina, dan menolak agresi Israel ke Gaza, yang mengakibatkan puluhan ribu rakyat Gaza mengalami penderitaan. Protes yang keras itu disertai sikap tegas Erdogan, yang meninggalkan konferensi dan pulang ke negaranya.

Langkah-langkah yang akan diambil Zionis-Israel itu, menurut Koran Zaman, mendukung kekuatan oposisi di Turki, partai-partai nasionalis sekuler, dan kekuatan militer Turki, yang selama ini menjadi tulang punggung sekulerisme Turki, dan bergantung kepada Israel. Hampir sebagian besar jendral di Turki mempunyai hubungan baik dengan Israel, karena mereka mendapatkan suplai senjata dari Israel. Hubungan baik ini akan dimanfaatkan untuk menjatuhkan pemerintah Turki di bawah Erbakan, yang dianggap terlalu pro-Palestina.

Israel juga akan menggunakan kelompok Kurdi yang memberontak di wilayah utara,yang berbatasan dengan Iraq. Israel akan menggunakan kelompok-kelompok pemberontak untuk menciptakan kondisi instabilitas di wilayah Turki. Dan, Israel juga akan membiayai kelompok Komunis, yang tergabung dalam PKK, menggoyang pemerintahan Turki. Sebelumnya, kelompok PKK, terlibat dalam berbagai aksi yang membuat kekacauan di Turki. Zionis-Israel juga menggunakan isu Armenia, di mana Turki dituduh melakukan pembantaian suku di Armenia. Isu-isu ini terus dimanfaatkan oleh Israel, tujuan menekan pemerintah Turki.

Koran Zaman juga mencatat, di tahun 1977, Israel terlibat penggulingan Perdana Menteri Necmetin Erbakan dari kekuasaannya, melalui kelompok konservatif, yang terutama militer. Erbakan, waktu itu dinyatakan bersalah, karena ingin menegakkan prinsip-prinsip yang bertentang dengan nilai-nilai sekuler di Turki. Dan, yang memelopori waktu itu, fihak militer, yang menjatuhkan pemerintahan Erbakan, dan kemudian pemimpin Partai Refah itu, dilarang ikut dalam politik.

Nampaknya, Zionis Israel juga memanfaatkan AS menekan Turki, yang selama ini juga memberikan bantuan militer, dan tentu dikaitkan dengan sikap Partai AKP, yang dipimpn Erdogan, yang sangat mendukung perjuangan rakyat Palestina.

Namun, sikap anti Israel dan dukungan kepada rakyat Palestina itu, sudah merata dikalangan rakya Turki, baik yang Islamis maun yang sekuler. Dan, dukungan kepada Erdogan semakin kuat. Tapi, bisa saja Israel, melakukan pembunuhan politik terhadap Erdogan,yang dianggap sudah menjadi ancaman bagi Israel, seperti yang sudah dilakukan Israel selama ini terhadap musuh-musuhnya.

Babi Yahudi Serang Pemuda Palestina

Babi-babi milik pemukim Yahudi Israel ternyata tidak mau kalah dengan tuan nya. Setelah tuannya dengan pasukan tempur lengkap menyerang Gaza – dan sekarang ternak babi milik pemukim Yahudi menyerang seorang pemuda Palestina.

Puluhan babi milik pemukim Yahudi menyerang seorang pemuda Palestina dari desa An-Nasarieyah sebelah utara tepi Barat kota Nablus hari Ahad kemarin.

Sumber medis Palestina mengatakan bahwa pemuda yang bernama Ayman Ibrahim Hamdan berumur 25 tahun itu telah dipindahkan ke Rumah Sakit Rafidia yang ada di kota setelah dia digigit oleh salah satu babi piaraan tersebut.

Hamdan yang menceritakan peristiwa itu ke reporter Ma'an mengatakan bahwa puluhan babi telah dilepas dengan sengaja oleh pemukim Yahudi dari pemukiman ilegal Al-Hamra yang bersebelahan dengan desa tempat dia bertani.

Salah satu babi menggigit kaki nya, mengakibatkan terjadinya luka dan dia segera dipindahkan ke rumah sakit, di gambarkan kondisi lukanya hanya luka ringan.

Bisa jadi babi menjadi salah satu senjata baru pemukim Yahudi untuk menyerang warga Palestina yang mayoritas muslim. Dan bisa disimpulkan Zionis Israel dan ternak babi tidak jauh berbeda.

Interpol Keluarkan Surat Penangkapan 15 Pejabat Israel

International Criminal Police Organization (ICPO) mengeluarkan daftar nama 15 orang Israel yang masuk dalam daftar pelaku kejahatan dan harus ditangkap kepada seluruh negara yang menjadi organisasi ICPO. Kelimabelas orang Israel yang terdiri dari sejumlah pejabat pemerintah Zionis itu dianggap telah melakukan kejahatan perang.

Hal tersebut diungkap oleh Saeed Mortazavi dari kantor kejaksaan publik Iran. Ia mengatakan, Iran memang sudah melaporkan sejumlah pejabat Israel yang dinilai telah melanggar Konvensi Jenewa termasuk perjanjian organisasi interpol terkait agresi Israel ke Jalur Gaza bulan Januari kemarin.

"ICPO memberikan daftar nama ke 108 negara anggotanya untuk menangkap para tersangka yang terlibat dalam agresi Israel ke Jalur Gaza selama 23 hari bulan Januari kemarin," kata Mortazavi.

Ia juga mengatakan, Iran sudah menyelesaikan investigasi terhadap 15 orang Israel yang dinilai bertanggung jawab atas kejahatan kemanusiaan di Jalur Gaza. Investigasi itu dilakukan sebagai tindak lanjut atas laporan dari utusan Palestina di Iran dan pengaduan warga Palestina yang menjadi korban agresi brutal Israel. Iran menyatakan siap menggelar peradilan in-absentia (pengadilan tanpa kehadiran para terdakwa) terhadap para pejabat Israel yang terlibat dalam agresi tersebut.

"Berdasarkan investigasi kami dan berdasarkan pada pasal dua yang tercantum dalam piagam Interpol, kami meminta Interpol menangkap para tersangka dengan tuduhan kejahatan perang, melakukan invasi, penjajahan, genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan," tukas Mortazavi.

Menurutnya, lebih dari 5.700 pengacara dan jaksa yang tergabung dalam Iranian Bar Association serta sejumlah aparat medis mendukung tuntutan yang diajukan Iran terhadap kejahatan yang dilakukan Israel. Dan 15 orang Israel yang menjadi tersangka penjahat perang itu antara lain;

1. Perdana Menteri Ehud Olmert

2. Menteri Pertahanan Ehud Barak

3. Menteri Luar Negeri Tzipi Livni

4. Kepala Staff Umum Angkatan Bersenjata Letnan Jenderal Gabi Ashkenazi

5. Komandan Angkatan Udara Ido Nehoshtan

6. Komandan Operation Cast Lead, Mayor Jenderal Yoav Galant

7. Kepala Direktorat Intelejen Militer Mayor Jenderal Amos Yadlin

8. Komandan Batalion 13 Brigade Golani, Letnan Kolonel Oren Cohen

9. Deputi Brigade Givati, Kolonel Ron Ashrov

10. Komandan Brigade Pasukan Penerjun Payung, Kolonel Hertzi Halevy

11. Komandan Brigade ke-401 Korps Persenjataan, Kolonel Yigal Slovik

12. Komandan Batalion ke 101 Brigade Pasukan Penerjun Payung, Letnan Kolonel Avi Blot

13. Komandan Batalion ke-13 Brigade Infanteri Golani, Letnan Kolonel Yoav Mordechai

14. Komandan Pasukan Givati, Kolonel Tomer Tsiter

15. Komandan Brigade Batalion 51, Kolonel Avi Peled

AK-47 HAMAS Mampu Menghancurkan Tank Zionis

Banyak kisah ajaib yang tersisa dari Tanah Suci Palestina setelah pasukan Zionis-Israel menderita kekalahan luar biasa, pertengahan Januari lalu.

Ahad kemarin (1/3), Eramuslim bertemu dengan seorang dokter dari sebuah LSM kesehatan di Indonesia yang berhasil menembus kota Gaza akhir Desember 2008 hingga pertengahan Januari 2009.

Dalam pertemuan yang dilakukan di Bogor, dokter tersebut mengisahkan banyak sekali kejadian-kejadian yang tidak masuk dalam akal manusia namun sungguh-sungguh terjadi, di mana dengan senjata seadanya, HAMAS mampu mengalahkan pasukan Israeli Defenses Forces (IDF) yang konon dianggap sebagai pasukan paling hebat di dunia mengalahkan SAS Inggris dan Korps Marinir Amerika Serikat. Hal ini kian memperkuat keyakinan jika Allah SWT berada di belakang HAMAS. Dan tentu saja, Iblis berada di belakang Zionis-Israel.

Beberapa kejadian tersebut adalah:

Penarikan mundur Brigade Golani—kesatuan elit AD tentara Zionis-Israel—dari seluruh wilayah Jalur Gaza pertengahan Januari lalu, menurut keterangan resmi mereka, adalah untuk menghormati acara pelantikan presiden AS terpilih Barack Obama, 20 Januari 2009.

Namun klaim mereka ini tentu tidak benar. Yang benar adalah, penarikan mundur seluruh pasukan Zionis-Israel dari Jalur Gaza disebabkan mereka sungguh-sungguh menderita kekalahan yang amat telak saat bertempur berhadap-hadapan melawan HAMAS dan faksi-faksi perlawanan di Jalur Gaza lainnya.

“Dalam penyerangan darat ke Jalur Gaza kemarin, tentara Zionis mengerahkan ribuan tank Merkava terbarunya, hasil updating dari pengalaman tempur melawan Hizbullah di Lebanon selatan tahun 2006 lalu. Tank-tank Merkava tersebut telah dimodifikasi dan diberi penambahan kekuatan di sana-sini, kinerjanya dipercanggih, material pelindungnya dipertebal, dan kelincahan manuvernya juga ditingkatkan.

Zionis-Israel mengklaim bahwa Tank Merkava yang mereka kirim ke Jalur Gaza merupakan prototipe tank terbaik dan tercanggih di seluruh dunia saat ini,” ujar dokter tersebut.

“Namun apa daya, tank-tank super canggih tersebut ternyata banyak yang berhasil dihancurkan oleh para pejuang HAMAS. Agar hal tersebut tidak tersiar ke luar Gaza, batalyon Zeni Angkatan Darat Israel diperintahkan untuk melakukan pembersihan.

Semua puing-puing tank Merkava Israel diambil kembali dan dibawa ke tanah pendudukan, tanpa kecuali. Mungkin hanya bagian-bagain rantai yang kecil yang tertinggal.

Dan yang membuat Zionis-Israel tidak habis pikir, yang menghancurkan tank-tank super canggih milik mereka ternyata bukanlah rudal hebat atau senjata super, melainkan hanya letusan senjata serbu AK-47 milik pejuang HAMAS, yang itu pun hanya memakai peluru standar kaliber 7,62 x 39 mm. Kenyataan ini benar-benar membuat para petinggi militer Israel kalang-kabut,” tambahnya.

Percaya atau tidak itulah kejadian sesungguhnya dari Bumi Jihad Palestina.

Mengenai kekuatan pejuang HAMAS dan faksi-faksi lainnya di Jalur Gaza, dokter tersebut juga menyatakan jika militansi pejuang perlawanan di Jalur Gaza sangat hebat.

“Disiplin mereka sangat dahsyat. Seorang sniper HAMAS sanggup berhari-hari tahan mengunci target, dalam posisi siap tembak, hanya dibekali sebungkus makanan dan sebotol air minum. Banyak dari mereka yang berpuasa berhari-hari dan itu malah memperkuat fisik mereka. Mungkin jika saya tidak melihat langsung hal itu saya tidak akan pernah bisa percaya. Tapi inilah kenyataannya, sehingga saya haqqul yaqin jika para pejuang HAMAS, dan juga pejuang-pejuang Allah di Jalur Gaza lainnya, adalah tentara-tentara yang tidak mungkin bisa dikalahkan. Mereka memiliki skill dan ketahanan fisik yang sangat terlatih, kuat, tabah, ditambah dengan tingkat keimanan yang sangat tinggi. Allahu Akbar!”

Menteri Agama Israel Serukan Pembunuhan Pimpinan Hamas

Ini mungkin hanya terjadi di Israel saja, seorang menteri agama bukannya menyerukan perdamaian malah menyerukan pembunuhan terhadap para pemimpin Hamas dengan alasan untuk menghentikan tembakan roket dari Gaza.

Seruan itu disampaikan Menteri Agama Israel Yitzhak Cohen, yang juga tokoh Partai Shas, partai ultra-ortodoks di Israel. Cohen mengatakan, sudah saatnya Israel mengenyahkan para pemimpin Hamas seperti Khalid Mishal, Mahmoud al-Zahar dan Ismail Haniyah.

"Kita harus menjadi pemimpin-pemimpin Hamas sebagai target pembunuhan. Mereka bertanggungjawab karena telah membahayakan orang tak berdosa dan ingin menghancurkan kita," kata Cohen seperti disiarkan Radio Israel.

Pernyataan Cohen seiring dengan pernyataan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert yang mengancam akan membalas lebih keras tembakan-tembakan roket Hamas. Ia mengklaim, sampai akhir minggu kemarin pejuang Palestina di Gaza sudah menembakkan 11 roketnya ke wilayah Israel.

"Jika tembakan roket dari Gaza terus berlanjut, kami akan membalasnya dengan lebih keras. Menteri Pertahanan Ehud Barak akan memberikan pengarahan pada pasukan Israel untuk meredam situasi di selatan Gaza," kata Olmert dalam rapat kabinet mingguan hari Minggu kemarin.

Beberapa saat setelah Olmert mengungkapkan ancamannya, sebuah roket jatuh di lapangan terbuka di kota Ashkelon. Menurut militer Israel, sepanjang Sabtu kemarin, sedikitnya tujuh roket dari Gaza menghantam wilayah Israel, salah satunya mengenai gedung sekolah kosong.

Sementara Israel sendiri, meski menyatakan mundur dari Gaza, tetap melakukan pemboman ke sejumlah tempat di Gaza yang diklaim sebagai lokasi terowongan-terowongan milik pejuang Palestina yang menghubungkan Gaza dengan Mesir. Sampai saat ini, Israel juga masih memblokade perbatasan Gaza.

Holocaust: Misteri Yahudi Yang Penuh Kebohongan

Anti-Semit, atau sikap anti-Yahudi tengah menimpa bangsa Yahudi. Secara serentak, masyarakat dunia menyatakan penolakan terhadap bangsa yang satu ini.

Krisis ekonomi global turut pula mempengaruhi, bahkan Yahudi dituding sebagai penyebab semua kekacauan yang ada sekarang ini.

Dari segala hujatan dan penolakan itu, Yahudi kembali menggunakan lagu lama untuk membela dirinya; Holocaust. Apa itu Holocaust?

Holocaust adalah peristiwa pemusnahan hampir seluruh Yahudi Eropa oleh Nazi Jerman dan kelompoknya selama Perang Dunia II. Orang Yahudi sering menyebut peristiwa ini sebagai Shoah, istilah Ibrani yang berarti malapetaka atau bencana hebat. Holocaust sendiri berasal dari bahasa Yunani, holo yang artinya seluruh, dan caustos yang berarti terbakar.

Secara asal, holocaust artinya adalah persembahan api atau pengorbanan religius dengan pembakaran. Konon, Nazi Jerman dipercaya telah memusnahkan sekitar 5,6 sampai 5,9 juta orang Yahudi, setidaknya angka inilah yang selalu didengung-dengungkan dan dikampanyekan oleh Yahudi.

Holocaust tidak lepas dari kebencian Jerman kepada Yahudi. Perang Dunia I (PD I) menyisakan Jerman sebagai pecundang, dan Jerman tanpa tedeng aling-aling menyebut Yahudi sebagai pengkhianat yang membuat negara Bavarian itu hancur. Hal itu diperkuat dengan kejadian pada akhir PD I, sekelompok Yahudi mengobarkan revolusi ala Bolshevik Soviet di negara bagian Jerman, Bavaria.

Kontan, Yahudi dianggap sebagai bangsa yang berbahaya. Ketika Nazi naik panggung politik, kebijakan yang menekan Yahudi pun diterapkan. Hak-hak Yahudi dicabut, harta benda mereka disita, rencana untuk mengusir mereka keluar Jerman dirancang, sampai, konon, pemusnahan fisik yang berarti pembantaian.

Musim semi 1941, Nazi mulai membantai Yahudi di Uni Soviet yang dianggap sebagai sumber hidup Bolshevisme.

Orang Yahudi disuruh menggali lubang kubur mereka sendiri, kemudian ditembak mati. Musim gugur tahun yang sama, Nazi meluaskan pembantaian ke Polandia dan Serbia.

Kamp pembantaian untuk Yahudi mulai dibangun di Auschwitz, Dachau, Bergen-Belsen. Kamp itu dilengkapi kamar gas dan tungku besar. Mereka menggunakan kamar gas untuk membunuh orang Yahudi. Beberapa orang Yahudi dimasukkan ke dalam kamar gas, kemudian gas Zyklon-B, sebuah gas pestisida berbahan dasar asam hidrosianik, dialirkan.

Tapi apa memang seperti itu? Pada 1964, Paul Rassinier, korban holocaust yang selamat, menerbitkan The Drama of European Jews yang mempertanyakan apa yang diyakini dari Holocaust selama ini. Dalam bukunya, ia mengklaim bahwa sebenarnya tak ada kebijakan pemusnahan massal oleh Nazi terhadap Yahudi, tak ada kamar gas, dan jumlah korban tidak sebesar itu.

Arthur Butz menulis The Hoax of the 20th Century: The case against the presumed extermination of European Jewry pada 1976. Ia mengklaim bahwa gas Zyklon-B tidak digunakan untuk membunuh orang tapi untuk proses penghilangan bakteri pada pakaian.

Winston Churchill menulis 6 jilid karya monumentalnya, The Second World War, tanpa menyebut tentang program Nazi untuk membantai orang Yahudi. Eisenhower menulir memoarnya, Crusade in Europe, juga tak menyebut tentang kamar gas.

Mengenai kematian massal di Auschwitz, Robert Faurisson, profesor literatur di University of Lyons 2 mengklaim tipus-lah yang membunuh para tawanan itu, sama sekali bukan kamar gas. Seorang ahli konstruksi dan instalasi alat eksekusi dari AS, Fred Leuchter, pergi ke Auschwitz dan mengadakan penyelidikan serta tes di tempat itu.

Kesimpulannya adalah kamar gas di Auschwitz tidak mungkin digunakan untuk membunuh orang. Setelah orang-orang ini mempertanyakan kebenaran holocaust, gelombang kritisasi dan penyangkalan terhadap apa yang terjadi di holocaust mulai bangkit. Mereka yang meragukan kebenaran holocaust ini menyebut dirinya sebagai revisionis.

Memang betul, Nazi memperlakukan Yahudi demikian buruk, kejam, dan bengis. Nazi pernah memberlakukan pencabutan hak-hak Yahudi, penawanan di ghetto, kerja paksa, penyitaan harta benda dan deportasi dari Jerman.

Namun, sampai saat ini, tak pernah ditemukan satupun dokumen atau masterplan tentang pemusnahan Yahudi di Eropa. Satu lagi, Jerman juga dengan secara tegas menyatakan bahwa jumlah 5,9 atau 6 juta korban merupakan kebohongan.

Kamar gas memang ditemukan di Auschwitz. Namun, para revisionis mengklaim bahwa kamar gas beserta Zyklon-B tidak mungkin digunakan untuk eksekusi manusia, melainkan untuk pengasapan pakaian agar bakteri-bakteri di pakaian mati. Dari prosedur kesehatan inilah, mitos pembunuhan dengan kamar gas muncul.

Museum Auschwitz, museum tentang holocaust, selama 50 tahun mengklaim bahwa 4 juta manusia dibunuh di sana. Sekarang mereka malah mengklaim mungkin hanya 1 juta korban. Revisi klaim ini pun tidak didukung oleh dokumentasi 1 juta orang tersebut. Hal yang penting lagi adalah jika memang ada pembunuhan massal di Polandia terhadap Yahudi tentu Palang Merah, Paus, pemerintah sekutu, negara netral, pemimpin terkemuka waktu itu akan tahu dan menyebutnya dan mengecamnya.

Yahudi tentu saja mengambil keuntungan dari kebohongan besar mereka ini. Mereka yang merasa menjadi korban kemudian menuntut tanah Palestina, terus meminta ganti rugi kepada Jerman, dan meminta dana pembangunan dari negara lain, dan senantiasa memelihara isu Holocaust. Tak pelak lagi, Israel selalu bersembunyi di balik Holocaust atas semua aksi keji dan biadabnya. (sa/berbagaisumber)

Minggu, 01 Maret 2009

Biaya Perawatan Sharon Membebani Israel

“Dengan segala hormat yang wajib diberikan atas kontribusi dari Ariel Sharon, kami tidak mengerti mengapa negara harus membayar biaya kantor ini. Kami merasa harus ada penyidikan oleh otoritas Negara yang kompeten.”

Demikian sebagian bunyi surat yang disampaikan kepada Departemen Kesehatan Israel. Surat ini mengkritik biaya pengeluaran pemerintah untuk kantor Gilad, putra mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon, di serambi perawatan ayahnya di rumah sakit.

Rumah sakit Chim Sheba yang berada dekat Tel Aviv, di mana Sharon dirawat akibat menderita koma sejak tiga tahun lalu, sedang mengkaji untuk mengirim Sharon ke rumahnya di pertanian miliknya di Negev, didampingi oleh perawat untuk memberikan perawatan yang semestinya di bawah pemantauan melekat.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh manajemen rumah sakit menyebutkan, "Pihak rumah sakit sentiasa kontak dengan keluarga Sharon dan para perawatan, untuk mengidentifikasi dan menemukan cara terbaik untuk perawatan di luar rumah sakit."

Sharon (81 tahun), yang dirawat berkaitan dengan stroke akut sejak Januari 2006, masih dalam kondisi koma. Meskipun sudah dilakukan beberapa operasi pada otaknya. Dia akan dipindahkan ke rumahnya di Israel selatan.

Rumah sakit mengeluarkan pernyataan ini setelah sebuah kelompok bernama Oomitz mengirim surat ke Departemen Kesehatan, yang isinya mengatakan bahwa keluarga Sharon menolak permintaan sebelumnya untuk menyelesaikan perawatan di luar rumah sakit.

Pihak rumah sakit mengatakan dalam pernyataannya, “Mantan Perdana Menteri Israel telah menerima perlakuan lebih dari rata-rata warga Negara lainnya." Pihak rumah sakit menambahkan bahwa kelompok yang mengirim surat tadi juga mengisyaratkan bahwa putra Sharon, Gilad, yang mendapatkan kantor di ruang rumah sakit di samping ayahnya, digunakan untuk melakukan urusan pribadi."

Pihak rumah sakit mengutip pernyataan dari kelompok tersebut yang mengatakan, "Dengan segala hormat yang wajib diberikan atas kontribusi dari Ariel Sharon, kami tidak mengerti mengapa negara harus membayar biaya kantor ini. Kami merasa harus ada penyidikan oleh otoritas Negara yang kompeten." Pihak rumah sakit tidak memberikan konfirmasi jelas berkaitan dengan kantor putra Sharon tersebut.

Menurut sumber Israel kepada koran "Yediot Aharonot", pihak manajemen rumah sakit dalam suratnya tersebut bersikap masa bodoh atas penggunaan ruangan oleh putra Sharon di samping ayahnya yang dirubah Gilad menjadi kantor untuk mengelola usahannya. Hal menghalangi pasien biasa tidak bisa menggunakan ruang tersebut. Meskipun secara tidak langsung pihak menejemen rumah sakit mengakui tidak ada kebutuhan mendesak keberadaan Sharon di rumah sakit. Pihak rumah sakit menegaskan, diskusi diskusi berlangsung terus dengan tim perawat dan keluarga Sharon, untuk menentukan kemungkinan menerima perawatan yang diperlukan di lingkungan yang jauh dari rumah sakit.

Sumber-sumber Aharonot menambahkan, tindakan Gilad Sharon merubah salah satu kamar tempat tidur ayahnya menjadi kantor khusus untuk menjalankan bisnisnya tidak tercakup oleh alokasi keuangan untuk Sharon, yang menderita stroke tiga tahun lalu, sejak saat itu dia masuk rumah sakit dalam kondisi koma dalam waktu yang lama. Pemerintah mengalokasikan dana 1,5 sampai 2 juta shekel per tahun, termasuk penugasan orang yang mengurus Sharon, kantor dan arsip dokumen pribadinya.

Liga Arab Menunda Bantuan Untuk Gaza

Seorang senior Liga Arab menyatakan bangsa-bangsa Arab belum mengirimkan bantuan dana untuk membangun kembali Jalur Gaza. Salah seorang pejabat tak ingin disebutkan namanya mengatakan uang yang dijanjikan pada pertengahan Januari ditunda karena perdebatan mengenai siapa pihak yang akan menerima sumbangan, Hamas atau Fatah.

Ia meneruskan, bangsa-bangsa Arab menunggu solusi atas hal tersebut yang akan dibahas dalam pertemuan internasional rekonstruksi Gaza di Mesir Senin depan.

Pertemuan yang akan dihadiri 80 negara donor tersebut, akan diselenggarakan di kota Sharm el-Sheik Mesir dan rencananya akan membahas dana 2,8 miliar dolar AS yang dijanjikan sebagai bantuan untuk Gaza. Hamas tidak diundang dalam pertemuan itu.

Di antara bangsa-bangsa Arab, Arab Saudi menjanjikan satu miliar dolar AS untuk rekonstruksi Gaza, Qatar 250 juta dolar AS, dan Aljazair sebesar 100 juta dolar AS.

Taliban Bisa Menyandera Karachi

Taliban telah mendirikan tempat persembunyian rahasia di sebelah selatan pusat keuangan Karachi dan bisa menyandera kota di titik manapun.

Polisi khusus CID telah menyoroti keberadaan Taliban di Karachi dalam laporan yang dikirimkannya kepada pemerintah Sindh dan kepala kepolisian setempat. Dalam laporan tersebut, dinyatakan bahwa Taliban mempunyai gudang besar senjata dan amunisi dan bisa menyandera kota di titik manapun.

Laporan itu pun menyediakan secara rinci tempat persembunyian rahasia Taliban dan keberadaan mereka di wilayah seperti Sohrab Goth dan Quaidabad. Selain tinggal di beberapa motel kecil di wilayah ini, Taliban pun bersembunyi di bukit Manghopir dan Orangi dan di beberapa perkampungan kumuh dan berpendapatan rendah lainnya, ungkap Daily Times mengutip laporan polisi tersebut.

Sumber yang dikutip harian itu pun mengatakan bahwa pemimpin Tehrik-E-Taliban, Hasan Mahmood, bersembunyi di Karachi.

Menanggapi hal tersebut, Gerakan Muttahida Qaumi ikut bicara. Gerakan yang merupakan bagian pemerintah gabungan di provinsi Sindh tersebut mengungkapkan bahwa pihaknya sudah sering memperingatkan pihak berwenang mengenai keberadaan Taliban di Karachi, yang sangat membahayakan bagi kepolisian dan pihak keamanan setempat.

Bendera La Ilaha ill-Allah Bukan Panji Nasionalisme

Dalam bab kedua buku Petunjuk Jalan yang berjudul Wujud Metode Al-Qur’an, Sayyid Quthb menganalisa mengapa Allah mengharuskan Nabi Muhammad mengibarkan bendera La ilaha ill-Allah bukan bendera lainnya. Padahal dengan mengibarkan panji Tauhid bangsa Arab bukan saja enggan menerima seruan tersebut, tetapi mereka bahkan menentang dengan keras sampai ke tingkat mengusir dan memerangi Nabi shollallahu ’alaih wa sallam dan para sahabat. Tidakkah ada pilihan strategi lain yang lebih memperkecil resiko dan mengandung maslahat lebih besar? Misalnya, mengapa Nabi shollallahu ’alaih wa sallam tidak diarahkan Allah untuk mengibarkan panji Nasionalisme Arab yang lebih mungkin menghasilkan penerimaan bangsa-bangsa Arab di semenanjung Arab masa itu? Perhatikanlahlah tulisan Sayyid Quthb berikut ini:

Sehingga muncullah pertanyaan: ”Mengapa Nabi shollallahu ’alaih wa sallam tidak diperintahkan untuk menempuh jalan lain dalam awal da’wahnya ketika di Mekkah sebelum hijrah ke Madinah? Mengapa Nabi shollallahu ’alaih wa sallam tidak dibenarkan untuk mengibarkan panji Nasionalisme Arab, misalnya, sehingga bangsa Arab pasti akan segera menyambut seruan beliau dengan sukarela. Sebab seruan Nasionalisme Arab tidak akan menimbulkan penentangan terhadap penyerunya, bahkan boleh jadi mereka malah akan segera menyambut seruan tersebut mengingat bahwa Nabi shollallahu ’alaih wa sallam berasal dari suku terpandang di semenanjung Arab.

Kenapakah (La ilaha ill-Allah) ini yang merupakan titik-mula dalam seruan ini? Kenapakah hikmah Tuhan menghendaki bahwa seruan ini dimulai dengan kesusah-payahan ini?

Selanjutnya penulis menganalisa keadaan di semenanjung Arab pada masa awal Nabi shollallahu ’alaih wa sallam diutus. Ketika itu bangsa Arab sedang terpecah. Di sebelah utara mereka dijajah oleh kekuatan adidaya barat Romawi. Sedangkan di selatan mereka dijajah oleh kekuatan adidaya timur Persia. Mengingat posisi Nabi shollallahu ’alaih wa sallam yang berasal dari salah satu suku Arab terpandang dan secara pribadi sebagai orang yang terkenal berwibawa dan punya track-record pernah dengan bijaksana mendamaikan pertikaian, tentulah bila sejak hari pertama da’wahnya beliau mengibarkan panji Nasionalisme Arab niscaya bangsa Arab akan segera menyambut seruannya dan menjadi dapat bersatu kembali. Demikian Sayyid Quthb menulis.

Rasulullah s.a.w. diutus dengan agama ini pada waktu tanah Arab yang tersubur dan terkaya tidak berada di tangan bangsa Arab, tetapi di tangan bangsa-bangsa lain.

Seluruh negeri Syam di utara tunduk kepada orang-orang Romawi, diperintah oleh pangeran-pangeran Arab untuk orang-orang Romawi. Seluruh negeri Yaman di selatan tunduk kepada Persia, diperintah oleh pangeran-pangeran Arab untuk orang-orang Persi. Yang berada di tangan bangsa Arab hanyalah Hijaz, Tihamah dan Najd, termasuk padang-padang pasir yang tandus, yang di sana-sini bertebaran wadi-wadi yang subur.

Barangkali dikatakan orang: Muhammad s.a.w. yang benar dan dipercayai, yang dijadikan hakim oleh pemuka-pemuka Quraisy sebelumnya dalam peristiwa perletakan Hajar Aswad, dan mereka rela dengan putusan yang telah dijatuhkannya, lima belas tahun sebelum datangnya risalah, Muhammad yang berada di puncak Bani Hasyim, yang tertinggi di kalangan Quraisy dipandang dari segi bangsanya, orang yang seperti ini tentu sanggup untuk mengobarkan Nasionalisme Arab dengan tujuan untuk mempersatukan suku-suku bangsa yang sedang dirobek-robek oleh permusuhan dan dikoyak-koyak oleh pertentangan, dan menjuruskannya kepada suatu arah nasional dengan tujuan untuk mengembalikan tanan-tanah yang telah dirampas dari imperium-imperium yang menjajah, Romawi di utara dan Persi di selatan, dan mengibarkan bendera Arab dan Arabisme, dan mendirikan suatu persatuan nasional di seluruh penjuru Semenanjung Arabia itu.

Tentulah jika Nabi shollallahu ’alaih wa sallam berhasil mempersatukan bangsa Arab yang semula berpecah, maka beliau akan diberi hak memimpin dan berkuasa. Lalu beliau selanjutnya akan berpeluang memanfaatkan posisi tersebut untuk menanamkan aqidah Tauhid sesuai perintah Allah. Bukankah ini strategi yang lebih bijaksana? Daripada harus berkonfrontasi sejak hari pertama dengan bangsa sendiri, bukankah mengibarkan panji Nasionalisme Arab menjadi langkah yang bisa lebih mulus dan penuh maslahat? Ini menjadi catatan penulis kitab Petunjuk Jalan.

Barangkali ada yang mengatakan : Adalah sepantasnya bagi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam, setelah bangsa Arab memperkenankan seruannya dalam bentuk yang seperti ini, dan setelah menyerahkan pimpinan dan kekuasaan kepadanya, setelah ia mengumpulkan kekuasaan di tangannya dan kemuliaan di atas kepalanya, baru setelah itu ia mempergunakan semuanya ini untuk menanamkan aqidah tauhid yang dengannya ia telah diutus, menghambakan manusia kepada kekuasaan Tuhan mereka, setelah ia menghambakan mereka kepada kekuasaan manusiawi dirinya sendiri.

Tetapi Tuhan Yang Mahasuci, yaitu Yang Mahatahu dan Mahabijaksana, tidak mengarahkan RasulNya s.a.w. ke arah yang seperti ini, tetapi mengarahkannya kepada agar ia menjelaskan La ilaha illa-llah, dan agar ia bersama sejumlah kecil pengikut yang telah memperkenankan seruannya menanggung segala penderitaan ini.

Apakah Allah sengaja berkehendak memberi kesulitan kepada NabiNya dan para pengikutnya dari kalangan mu’minin? Mengapa sejak hari pertama mereka harus menempuh jalan yang menimbulkan respons penentangan begitu keras dari keluarga dan bangsa senidiri? Bukan, saudaraku, bukan itu maksud Allah. Sesungguhnya Allah bermaksud agar jangan sampai da’wah berkembang menjadi suatu seruan yang menyingkirkan tiran dari kalangan bangsa-bangsa tertentu untuk selanjutnya menghadirkan tiran baru dari kalangan bangsa yang semula berda’wah atas nama agama Allah itu sendiri. Padahal seruan Tauhid La ilaha ill-Allah justru mengandung makna pokok yaitu mengeluarkan manusia dari penghambaan sesama hamba (sesama manusia) untuk menghamba hanya kepada Allah Subhaanahu wa Ta’aala.

Kenapa? Tuhan Yang Mahasuci tidak mau RasulNya dan orang-orang yang beriman kepadanya menderita. Tetapi Ia Yang Mahasuci mengetahui bahwa ini bukanlah jalannva. Jalannya bukanlah dengan melepaskan dunia dari tangan tiran Romawi atau tiran Persi ke tangan seorang tiran Arab. Tiran semuanya tiran. Bumi ini kepunyaan Allah, dan harus seluruhnya kepunyaan Allah. Dunia ini baru semuanya menjadi kepunyaan Allah kalau telah berkibar di sana bendera la ilaha illa-llah, yaitu dengan pengertian la la ilaha illa-llah yang dikenal oleh seorang Arab yang mengetahui pengertian bahasanya : yang berkuasa hanyalah Allah, hukum hanyalah yang datang dari Allah, seseorang tidak mempunyai kekuasaan terhadap orang yang lain karena kekuasaan itu seluruhnya kepunyaan Allah.

Bila bendera La ilaha ill-Allah yang dikibarkan sejak awal, maka berarti Nabi dan para sahabat telah menyingkirkan konsep kewarganegaraan primordial-primitif kepada suatu bentuk kewarganegaraan aqidah yang sahih bersumber dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sebaliknya bila panji Nasionalisme Arab yang dikibarkan sejak awal, maka tentunya akan menimbulkan kebanggaan fanatisme sempit kesukuan dan kebangsaan Arab yang mendiskriminasikan bangsa-bangsa selain Arab. Demikian tulis Sayyid Quthb:

”Kewarganegaraan” yang dikehendaki oleh Islam untuk manusia adalah kewarganegaraan aqidah, di mana sama seorang Arab dengan seorang Romawi, seorang Persi, setiap jenis dan warna di bawah panji-panji Allah. Dan inilah jalannya.

Maka saudaraku, betapapun terlihat penuh kesukaran dan penderitaan, namun jalan mengibarkan bendera La ilaha ill-Allah merupakan jalan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam yang benar-benar menghasilkan manusia-manusia pilihan sejak hari pertama. Merekalah para kader da’wah sejati yang tidak mudah tergiur oleh berbagai kenikmatan dunia yang menipu, dan tidak mundur walau dihadapkan kepada berbagai ancaman dan siksaan.

Tidak ada sesuatupun dari sistim yang penuh berkat ini dapat direalisir pada tingkat yang tinggi seperti ini, selain dengan kalau da'wahnya dimulai dari permulaan ini, kalau tidak da'wah mengibarkan bendera ini saja, yaitu bendera La ilaha ill-Allah, yaitu satu-satunya bendera yang dikibarkan, dan jiwa da'wah tidak menempuh jalan yang sukar dan sulit pada lahirnya, penuh berkah dan mudah pada hakekatnya.

Marilah kita waspadai berbagai logika bersiasat dalam menempuh jalan da’wah yang seolah menawarkan lebih banyak maslahat sedikit mudharat namun sesungguhnya menyebabkan ummat tidak menempuh jalan sunnah Nabi dan para sahabatnya. Jalan yang sepertinya akan segera menghasilkan solidaritas dan persatuan nasional, namun tidak bakal pernah mewujudkan para kader da’wah sejati dan ummat yang hanya menghamba kepada Allah. Begitu pula, marilah kita waspadai logika keliru yang menyuruh para aktivis da'wah untuk berfikir meraih kekuasaan dan kepemimpinan terlebih dahulu selanjutnya barulah berda'wah terang-terangan kepada aqidah La ilaha ill-Allah. Suatu logika yang jelas-jelas Nabi shollallahu ’alaih wa sallam tolak sejak hari pertama.

Ya Allah, janganlah Engkau jadikan dunia pusat perhatian kami dan batas pengetahuan kami.-

Jumat, 27 Februari 2009

AS Diambang Kerusuhan Massal

AS tidak henti diguncang masalah. Setelah isu pengangguran yang meledak tak terhingga, rakyat negeri Paman Sam juga terkejut dengan kabar yang sekarang tengah beredar. Di tengah krisis ekonomi yang sangat parah dan membuat rakyat AS frustrasi tak berkesudahan, sekarang kesatuan tentara AS akan membelanjakan $7 juta untuk membeli senjata. Hal ini secara tak sengaja terendus oleh media AS dari Agensi Kontrak Tentara AS, yang berbasis di Leavenforth, Kansas.

Budget $7 juta itu akan digunakan untuk membeli sebanyak 84 jenis senjata. Diperkirakan, pembelian senjata ini akan jelas-jelas digunakan untuk keperluan pengendalian massa di AS. Krisis ekonomi yang melanda AS sangat parah dan pemerintah AS sudah takut akan terjadi ledakan besar di negaranya. Sepertinya, kekacauan massal di negara itu tinggal menunggu waktu belaka.

Yang membuat rakyat AS marah adalah, dana itu berasal darimana lagi kalau bukan dari stimulus yang telah dicanangkan oleh Presiden Barack Obama. Bahkan pengamat militer dan politik AS bernai menyebutkan dengan jumlah senjata yang bisa dibeli itu, AS tengah menyiapkan pasukan tentara untuk melakukan sebuah pembunuhan massal. Bulan ini saja, AS telah mengerahkan lebih dari 20.000 unit tentara aktif di seluruh negeri, bersiap mengantisipasi kerusahan massal. Yang terjadi di Islandia dan Latvia dan beberapa negara Eropa lainnya rupanya telah membuat AS ketar-ketir.

Berbagai kajian dari kesatuan tentara AS kini banyak digelar. Intinya sama, yaitu, AS harus menyiapkan diri akan sebuah rusuh massal dalam negeri yang disebabkan himpitan ekonomi kolektif pada rakyat AS. Pengamat ekonomi AS sekarang sudah melabeli AS dengan berbagai sebutan di antaranya, "kejatuhan ekonomi tiada ujung," "perlawanan domestik", "emergensi kesehatan publik", dan "pemerintah legal dan politik yang tidak berfungsi.". Dengan gambaran kondisi seperti ini, tidak heran, rakyat AS akan menuntut pemerintah AS.

"Plan B" Obama, Penarikan Pasukan di Irak Kemungkinan Diundur

Keseriusan Presiden Barack Obama untuk menarik pasukan AS dari Irak masih harus dipertanyakan. Pasalnya, di hadapan Kongres AS Obama mengatakan bahwa ia mungkin akan memperpanjang keberadaan pasukan AS di Irak jika situasi keamanan di Negeri 1001 malam itu memburuk.

Hal tersebut diungkapkan anggota Komite Penugasan Militer DPR AS dari Partai Republik, John McHugh. "Dia (Obama) meyakinkan saya, bahwa ia akan meninjau kembali rencana itu (penarikan pasukan) jika situasi di lapangan memburuk dan aksi-aksi kekerasan meningkat," kata McHugh.

Ia mengatakan bahwa Obama sudah menyiapkan apa yang disebutnya "Plan B" dalam masalah penarikan pasukan dari Irak, seiring dengan makin beratnya tantangan yang akan dihadapi AS di Irak sepanjang tahun 2009 ini. Salah satunya adalah defisit anggaran pemerintah yang jumlah mencapai lebih dari satu triliun dollar. Karena defisit itu, Obama memberikan sinyal untuk mengurangi pengeluaran biaya perang dengan cara mengurangi jumlah pasukan di Irak dan memangkas biaya untuk program persenjataan.

Saat ini AS mengerahkan 142.000 pasukannnya di Irak dan 38.000 pasukan di Afghanistan. Menurut para pakar independen, AS harus menyediakan dana sebesar 664 milyar dollar pada tahun fiskal tahun 2010 untuk keperluan Pentagon dan membiayai perangnya. Sementara Obama hanya mengajukan dana sebesar 205 milyar dollar pada Kongres, untuk biaya perangnya di tahun fiskal 2010.

"Irak akan menghadapi situasi yang menantang pada tahun 2009, salah satunya pelaksanaan pemilu parlemen pada bulan Desember. Para komandan pasukan kami di Irak harus memiliki fleksibilitas untuk merespon tantangan-tantangan itu. Dan presiden Obama menyatakan bahwa ia punya 'Plan B'," papar Hugh.

Jadwal penarikan pasukan yang ditetapkan Obama ternyata lebih panjang tiga bulan dibandingkan jadwal 16 bulan yang diijanjikan Obama saat kampanye presiden kemarin. Jika Obama menganggap situasi keamanan di Irak memburuk, jadwal maka penarikan pasukan akan diundur sampai bulan Agustus 2010. Obama rencananya akan menjelaskan rencana penarikan pasukan dari Irak itu hari Jumat waktu AS.

Iran Uji Coba Instalasi Nuklir, Israel Ketakutan?

Israel bereaksi keras mendengar Iran sudah melakukan uji coba instalasi pembangkit listrik energi nuklirnya di Bushehr, sebuah kota pelabuhan di Iran. Sama dengan sekutunya, AS, Israel menuding Iran menggunakan alasan pembangkit listrik untuk menyembunyikan program persenjataan nuklirnya.

Perdana Menteri Israel Ehud Olmert bahkan terkesan ketakutan melihat Iran sudah siap mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklirnya. Ia menyatakan bahwa Israel mampu mempertahankan diri dalam segala segala situasi, dari segala ancaman dan dari semua musuh.

"Kami negara yang kuat, negara yang sangat kuat dan kami memiliki kemampuan militer untuk menghadapi intensitas yang mungkin sulit dibayangkan sebelumnya. Kami juga sudah mengerahkan segenap tenaga untuk memperkuat kapasitas kami," tukas Olmert seperti disiarkan radio Israel.

Israel yang diyakini sebagai satu-satunya negara di Timur Tengah yang sudah memiliki senjata berkepala nuklir ini memang melihat nuklir Iran sebagai ancaman besar bagi negaranya. Meski Iran menyatakan berulangkali bahwa program nuklirnya untuk keperluan sipil, bukan untuk persenjataan. Namun Israel berulangkali pula mengancam akan melakukan aksi militer guna menghentikan program nuklir Iran.

Bukan cuma Olmert yang kebakaran jenggot melihat kemajuan nuklir Iran. Calon perdana menteri pengganti Olmert, Benjamin Netanyahu juga menganggap nuklir Iran membahayakan Israel. "Iran sedang berupaya mempersenjatai dirinya dengan senjata-senjata nuklir dan ini merupakan ancaman serius bagi eksistensi kita sejak berdirinya negara Israel tahun 1948," kata Netanyahu.

Menurut penasehatnya, Dore Gold, Netanyahu akan emnjadi program nuklir Iran sebagai "prioritas tertinggi" di pemerintahannya nanti. Pernyataan Gold maupun Netanyahu, meningkatkan spekulasi kemungkinan Israel melakukan serangan ke Iran.

Sementara Israel, AS dan sejumlah negara Eropa menganggap program nuklir Iran sebagai ancaman, Badan Energi Atom Internasional-IAEA menyatakan bahwa Iran baru bisa mencapai tingkat pengayaan Uranium-235 atau kurang dari lima persen dari level yang dibutuhkan untuk keperluan militer. Pengayaan uranium untuk keperluan militer, sedikitnya harus mencapai level 90 persen.

Pasukan Inggris Perang Saudara di Afghanistan

Sebuah laporan yang mengejutkan baru-baru ini dilansir oleh militer Inggris yang bertempur di Afghanistan, mereka menyatakan bahwa banyak dari pasukan Taliban merupakan warga asing khususnya warga Inggris.

Prajurit Inggris yang berada di Afghanistan mengalami “Perang Saudara kecil” setelah meningkatnya pertumbuhan para pejuang Mujahidin asal Inggris yang mengadakan traveling ke Afghanistan untuk mendukung Taliban, kata pejabat senior militer Inggris kepada The Independent.

Komunikasi yang dilakukan Taliban menunjukkan beberapa dari mereka merupakan muslim Inggris – beberapa logat yang mereka ucapkan beraksen Midlands – menurut dokumen yang tengah disiapkan oleh lembaga resmi keamanan.

Dokumen tersebut menyatakan bahwa anak muda muslim Inggris telah “memperlihatkan komitmen terhadap Jihad,” perjalanan ke luar negeri yang mereka lakukan meningkatkan militansi mereka, Pakistan dan Somalia menjadi tempat yang paling sering dikunjungi.

”Kami sekarang terlibat semacam perang saudara kecil di ribuan mil jauhnya dari Inggris,” kata salah seorang perwira Inggris.

M15 memperkirakan hingga 4000 muslim Inggris telah melakukan perjalanan ke Pakistan dan sebelum Afghanistan jatuh ke tangan Taliban mereka juga mengunjungi Afghanistan untuk melakukan latihan militer. Keprihatinan utama saat ini adalah beberapa dari mereka telah menjadikan Inggris sebagai sasaran teror mereka. Sekarang telah ada tanda-tanda mereka akan melakukan 'misi' yang ditujukan kepada Inggris dan negara barat lainnya.

Somalia juga menjadi tujuan anak muda Inggris, untuk berjuang bersama Al-Qaida yang juga didukung pasukan Islam disana. Seorang anak muda berumur 21 tahun yang besar di Ealing sebelah timur kota London, baru-baru ini meledakkan dirinya di kota Baidoa Somalia – dan menewaskan 20 orang.

Kepala M15 – Jonathan Evans mengatakan, hal tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi Inggris karena anak muda muslim Inggris telah terdoktrin di Somalia.

Tetapi di Afghanistan pasukan Inggris sekarang berhadapan langsung dengan mereka. Pesawat militer Inggris yang terbang di atas Afganistan diketinggian 40000 kaki melalui peralatan canggih, telah menangkap 'percakapan' yang dilakukan pasukan Taliban dan yang mengejutkan mereka logat dari percakapan itu beraksen Midlands dan Yorkshire.

Hal ini cukup mencemaskan bagi pasukan militer Inggris karena peningkatan dari warga Inggris yang ikut berperang bersama taliban dalam beberapa bulan terakhir ini, komunikasi yang di dapat baik di darat maupun udara memperlihatkan adanya suara beraksen Inggris di garis depan pasukan taliban.(fq/ti)

Obama : Mimpi Buruk Terhadap Pakistan

Pertama : Obama baru menduduki Gedung Putih, tapi sudah dihadapkan pada mimpi buruk, yang akan menghantui pemerintahannya. Presiden AS itu, tidak kawatir menghadapi resesi di negaranya, serta membengkaknya defisit anggaran, yang sudah mencapai 1.75 trilyun dolar, yang belum pernah terjadi sejak tahun 1945, tapi presiden AS, yang masih keturunan Kenya ini, terus terobsesi dengan mimpi buruknya tentang Pakistan dan Afghanistan. Dua negara di Asia Selatan ini, tak henti-hentinya menguras perhatiannya. Sehari sesudah menjadi penghuni Gedung Putih, sudah menghabiskan waktunya, bertemu dengan Kepala Dewan Keamanan Nasional (NSC) Jendral James Jone, membahas situasi keamanan di Afghanistan dan Pakistan. Pakistasn dan Afghanistan sangat menakutkan, buat Presiden Obama, yang harus menghadapinya dengan kekuatan.

Sejak kampanyenya dalam pemilihan presiden yang lalu, sampai ia dilantik dan menempati Gedung Putih, Obama, tak pernah melupakan Pakistan dan Afghanistan. Dua negara ini ia yakini dapat menjadi ancaman global. Bukan lagi Irak. Irak sudah tidak lagi menjadi faktor ancaman. Sekarang pandangan Obama diarahkan ke Pakistan dan Afghanistan. Di Pakistan dan Afghanistan, ia melihat tumbuh suburnya, gerakan ekstrimisme dan fundamentalisme, yang mengancam kepentingan Barat. Di kedua negara di belahan Asia Selatan, ini benih-benih terorisme tumbuh dengan subur. Amerika dan Barat menjadi sangat terkejut dan takut, ketika pemerintahan Pakistan, yang dipimpin Presiden Asif Zardari, yang merupakan suami mendiang Benazir Butho itu, menerima keinginan rakyat di Lembah Swat, memberlakukan syariah Islam. Peristiwa ini seperti ledakan dahsyat, yang membikin para pemimpin Barat, mereka menjadi sangat kawatir (nervous).

Seluruh kampuan militer AS dan Nato, ditumpahkan di Afghanistan, dan disepanjang perbatasan Pakistan dan Afghanistan. Belum lama ini, pertemuan Konferensi Keamanan Dunia, yang berlangsung di Munich (Jerman), para pemimpin negara-negara Nato dan AS, bersepakat menambahkan kekuatan militer ke Afghanistan. Seperti diungkapkan Menteri Pertahanan AS, Robert Gate, bahwa prioritas AS sekarang adalah Afghanistan. Maka, AS akan terus melipat gandakan kekuatan militernya ke Afghanistan, dan AS sudah menambahkan pasukannya ke Afghanistan, sebanyak 17.000 personil. Dan, jumlah personil AS akan terus ditingkatkan, bahkan menurut Departemen Pertahan AS, jumlah dapat mencapai 50.000 personil.

Kedua : Mengapa Pakistan dan Afghanistan menjadi sebuah mimpi buruk bagi Obama? Pertama, Pakistan, memiliki kekuatan militer yang tangguh, dan termasuk memiliki senjata nuklir. Konflik antara Pakistan – India, menyebabkan Islambad, terus melipatgandakan kekuatan militernya, termasuk membuat senjata nuklir. Satu-satunya negara Islam, yang memiliki arsenal nuklir adalah Pakistan. AS dan Israel berusaha menghentikan program nuklir Pakistan, tapi kalangan militer, tak ada yang menerima desakan AS dan Israel, dan Pakistan terus mengembangkan senjata nuklirnya.

Obama, menghadapi mimpi buruk, yang bakal dihadapinya, karena Pakistan, mempunyai sejarah, yang panjang sejak berdirinya, dan berpisahnya negara itu dengan India, dan Islam menjadi sangat mengental dalam kehidupan rakyat Pakistan. Islam memiliki akarnya yang dalam, disebabkan faktor sejarah, yang pasti tidak mereka lupakan konflik dengan orang-orang Hindu, yang mengharuskan mereka membentuk negara sendiri, Pakistan. Namun, sejak invasi Soviet ke Afghanistan, dan di zaman Presiden Jendral Mohammad Zia ul Haq, kekuatan Islam, terus bangkit dan tumbuh, dan menjadi sebuah gerakan yang sangat besr. Di sisi lain, Pakistan tidak selalu dalam kondisi yang stabil.

Perebutan kekuasaan antara sipil dan militer terus berlangsung. Tentu, mimpi buruk Obama, kalau Pakistan jatuh ke tangan kelompok fundamentalis atau yang mempunyai hubungan dengan al-Qaidah, dan mereka merebut fasilitas nuklir Pakistan. Mimpi buruk Obama ini, ikut mempengaruhi kebijakan luar negeri AS, terutama terhadap negeri-negeri muslim, seperti Pakistan dan Afghanistan. Dan, menurut Thomas Rick, yang menyimpulkan bahwa Obama bisa mengalami seperti Vietnam.

Ketiga : di bulan Februari 2006, seorang ahli sejarah militer, Conrad Crane, mengumpulkan 136 ahli, yang membahas situasi perang di Afghanistan. Pembicaraan yang berlangsung focus terhadap masalah Afghanistan, dan rencana pengurangan dan penarikan mundur tentara AS dari Iraq. Kebijakan baru AS di Iraq ini mempunyai implikasi, yang semakin membuat Timur Tengah tidak stabil. Karena pengaruh syiah semakin kuat. Selama ini, Saddam Husien dapat mengakomodasi dan sekaligus menghentikan ambisi kelompok syiah di Iraq, tapi sekarang yang bekuasa di Iraq adalah kelompok syiah. Tentu ini secara geopoliitik semakin bagi kaum syiah, termasuk Iran. Pengalihan tentara AS ke Afghanistan, tidak serta akan membantu menciptakan stabilitas di Afghanistan, dan memperkuat pemerintahan Hamid Karzai, yang sudah sangat lemah dan tidak populer.

Veteran Jendral perang di Iraq, Jendral David Petraeuse, mengakui tidak semua menghadapi pembrontak di Iraq, dibandingkan menghadapi pejuang Taliban. Mereka mempunyai pengalaman perang yang panjang. Dengan Inggris, Soviet, dan India, dan mereka selalu memenangkan perang. David Petraeuse yang sekarang memimpin pasukan gabungan AS-Nato (ISAF), masih terus merumuskan kebijakan yang paling tepat menghadapi Taliban. Selain itu, medan perang yang sangat sulit, berbukit dan sulit dijangkau dengan sarana darat.

Richard Holbrook, yang mantan Dubes AS di PBB, yang ditunjuk Obama, sebagai utusan khusu untuk urusan Asia Selatan (Pakistan dan Afghanistan), mencoba menjajaki dan melakukan pendekatan dengan Islamabad dan Kabul. Belum lama ini, Holbrook, bertemu dengan Presiden Hamid Karzai dan Presiden Asif Ali Zardari, membicarakan kemungkinan kerjasama antara Pakistan, Afghanistan, dan AS, dalam perang menghadapi Taliban dan al-Qaidah. Namun, di Pakistan, Presiden Asif Zardari, tidak mudah mengambil keputusan mendukung sikap AS, karena pemerintah Pakistan juga mempunyai kepentingan dengan kelompok Taliban dan Al-Qaidah, karena kelompok ini mendapatkan dukungan partai-partai Isalm, dan suku-suku yang ada disepanjang perbatasan Pakistan dan Afghanistan. Selain itu, tidak mungkin militer Pakistan, dipaksa untuk terus menerus bertempur melawan Taliban dan al-Qaidah. Karena, militer juga mempunyai hubungan dengan kelompok-kelompok itu, yang sudah dibangun sejak zamannya Jendral Zia ul Haq.

Inilah dilemma yang dihadapi Obama. Mimpi buruk ini, bisa semakin terasa, bila masuk kepentingan Israel, melalui lobby Yahudi di AS, yang memang mempunyai paranoid termasuk kelompok-kelompok Islam, yang menginginkan kemerdekaan dari penjajahan Barat. Di mana sekarang peristiwa yang terjadi di Iraq, Palestina dan di Afghanistan sendiri membuat mereka semakin galau.