Jumat, 27 Februari 2009

AS Diambang Kerusuhan Massal

AS tidak henti diguncang masalah. Setelah isu pengangguran yang meledak tak terhingga, rakyat negeri Paman Sam juga terkejut dengan kabar yang sekarang tengah beredar. Di tengah krisis ekonomi yang sangat parah dan membuat rakyat AS frustrasi tak berkesudahan, sekarang kesatuan tentara AS akan membelanjakan $7 juta untuk membeli senjata. Hal ini secara tak sengaja terendus oleh media AS dari Agensi Kontrak Tentara AS, yang berbasis di Leavenforth, Kansas.

Budget $7 juta itu akan digunakan untuk membeli sebanyak 84 jenis senjata. Diperkirakan, pembelian senjata ini akan jelas-jelas digunakan untuk keperluan pengendalian massa di AS. Krisis ekonomi yang melanda AS sangat parah dan pemerintah AS sudah takut akan terjadi ledakan besar di negaranya. Sepertinya, kekacauan massal di negara itu tinggal menunggu waktu belaka.

Yang membuat rakyat AS marah adalah, dana itu berasal darimana lagi kalau bukan dari stimulus yang telah dicanangkan oleh Presiden Barack Obama. Bahkan pengamat militer dan politik AS bernai menyebutkan dengan jumlah senjata yang bisa dibeli itu, AS tengah menyiapkan pasukan tentara untuk melakukan sebuah pembunuhan massal. Bulan ini saja, AS telah mengerahkan lebih dari 20.000 unit tentara aktif di seluruh negeri, bersiap mengantisipasi kerusahan massal. Yang terjadi di Islandia dan Latvia dan beberapa negara Eropa lainnya rupanya telah membuat AS ketar-ketir.

Berbagai kajian dari kesatuan tentara AS kini banyak digelar. Intinya sama, yaitu, AS harus menyiapkan diri akan sebuah rusuh massal dalam negeri yang disebabkan himpitan ekonomi kolektif pada rakyat AS. Pengamat ekonomi AS sekarang sudah melabeli AS dengan berbagai sebutan di antaranya, "kejatuhan ekonomi tiada ujung," "perlawanan domestik", "emergensi kesehatan publik", dan "pemerintah legal dan politik yang tidak berfungsi.". Dengan gambaran kondisi seperti ini, tidak heran, rakyat AS akan menuntut pemerintah AS.

"Plan B" Obama, Penarikan Pasukan di Irak Kemungkinan Diundur

Keseriusan Presiden Barack Obama untuk menarik pasukan AS dari Irak masih harus dipertanyakan. Pasalnya, di hadapan Kongres AS Obama mengatakan bahwa ia mungkin akan memperpanjang keberadaan pasukan AS di Irak jika situasi keamanan di Negeri 1001 malam itu memburuk.

Hal tersebut diungkapkan anggota Komite Penugasan Militer DPR AS dari Partai Republik, John McHugh. "Dia (Obama) meyakinkan saya, bahwa ia akan meninjau kembali rencana itu (penarikan pasukan) jika situasi di lapangan memburuk dan aksi-aksi kekerasan meningkat," kata McHugh.

Ia mengatakan bahwa Obama sudah menyiapkan apa yang disebutnya "Plan B" dalam masalah penarikan pasukan dari Irak, seiring dengan makin beratnya tantangan yang akan dihadapi AS di Irak sepanjang tahun 2009 ini. Salah satunya adalah defisit anggaran pemerintah yang jumlah mencapai lebih dari satu triliun dollar. Karena defisit itu, Obama memberikan sinyal untuk mengurangi pengeluaran biaya perang dengan cara mengurangi jumlah pasukan di Irak dan memangkas biaya untuk program persenjataan.

Saat ini AS mengerahkan 142.000 pasukannnya di Irak dan 38.000 pasukan di Afghanistan. Menurut para pakar independen, AS harus menyediakan dana sebesar 664 milyar dollar pada tahun fiskal tahun 2010 untuk keperluan Pentagon dan membiayai perangnya. Sementara Obama hanya mengajukan dana sebesar 205 milyar dollar pada Kongres, untuk biaya perangnya di tahun fiskal 2010.

"Irak akan menghadapi situasi yang menantang pada tahun 2009, salah satunya pelaksanaan pemilu parlemen pada bulan Desember. Para komandan pasukan kami di Irak harus memiliki fleksibilitas untuk merespon tantangan-tantangan itu. Dan presiden Obama menyatakan bahwa ia punya 'Plan B'," papar Hugh.

Jadwal penarikan pasukan yang ditetapkan Obama ternyata lebih panjang tiga bulan dibandingkan jadwal 16 bulan yang diijanjikan Obama saat kampanye presiden kemarin. Jika Obama menganggap situasi keamanan di Irak memburuk, jadwal maka penarikan pasukan akan diundur sampai bulan Agustus 2010. Obama rencananya akan menjelaskan rencana penarikan pasukan dari Irak itu hari Jumat waktu AS.

Iran Uji Coba Instalasi Nuklir, Israel Ketakutan?

Israel bereaksi keras mendengar Iran sudah melakukan uji coba instalasi pembangkit listrik energi nuklirnya di Bushehr, sebuah kota pelabuhan di Iran. Sama dengan sekutunya, AS, Israel menuding Iran menggunakan alasan pembangkit listrik untuk menyembunyikan program persenjataan nuklirnya.

Perdana Menteri Israel Ehud Olmert bahkan terkesan ketakutan melihat Iran sudah siap mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklirnya. Ia menyatakan bahwa Israel mampu mempertahankan diri dalam segala segala situasi, dari segala ancaman dan dari semua musuh.

"Kami negara yang kuat, negara yang sangat kuat dan kami memiliki kemampuan militer untuk menghadapi intensitas yang mungkin sulit dibayangkan sebelumnya. Kami juga sudah mengerahkan segenap tenaga untuk memperkuat kapasitas kami," tukas Olmert seperti disiarkan radio Israel.

Israel yang diyakini sebagai satu-satunya negara di Timur Tengah yang sudah memiliki senjata berkepala nuklir ini memang melihat nuklir Iran sebagai ancaman besar bagi negaranya. Meski Iran menyatakan berulangkali bahwa program nuklirnya untuk keperluan sipil, bukan untuk persenjataan. Namun Israel berulangkali pula mengancam akan melakukan aksi militer guna menghentikan program nuklir Iran.

Bukan cuma Olmert yang kebakaran jenggot melihat kemajuan nuklir Iran. Calon perdana menteri pengganti Olmert, Benjamin Netanyahu juga menganggap nuklir Iran membahayakan Israel. "Iran sedang berupaya mempersenjatai dirinya dengan senjata-senjata nuklir dan ini merupakan ancaman serius bagi eksistensi kita sejak berdirinya negara Israel tahun 1948," kata Netanyahu.

Menurut penasehatnya, Dore Gold, Netanyahu akan emnjadi program nuklir Iran sebagai "prioritas tertinggi" di pemerintahannya nanti. Pernyataan Gold maupun Netanyahu, meningkatkan spekulasi kemungkinan Israel melakukan serangan ke Iran.

Sementara Israel, AS dan sejumlah negara Eropa menganggap program nuklir Iran sebagai ancaman, Badan Energi Atom Internasional-IAEA menyatakan bahwa Iran baru bisa mencapai tingkat pengayaan Uranium-235 atau kurang dari lima persen dari level yang dibutuhkan untuk keperluan militer. Pengayaan uranium untuk keperluan militer, sedikitnya harus mencapai level 90 persen.

Pasukan Inggris Perang Saudara di Afghanistan

Sebuah laporan yang mengejutkan baru-baru ini dilansir oleh militer Inggris yang bertempur di Afghanistan, mereka menyatakan bahwa banyak dari pasukan Taliban merupakan warga asing khususnya warga Inggris.

Prajurit Inggris yang berada di Afghanistan mengalami “Perang Saudara kecil” setelah meningkatnya pertumbuhan para pejuang Mujahidin asal Inggris yang mengadakan traveling ke Afghanistan untuk mendukung Taliban, kata pejabat senior militer Inggris kepada The Independent.

Komunikasi yang dilakukan Taliban menunjukkan beberapa dari mereka merupakan muslim Inggris – beberapa logat yang mereka ucapkan beraksen Midlands – menurut dokumen yang tengah disiapkan oleh lembaga resmi keamanan.

Dokumen tersebut menyatakan bahwa anak muda muslim Inggris telah “memperlihatkan komitmen terhadap Jihad,” perjalanan ke luar negeri yang mereka lakukan meningkatkan militansi mereka, Pakistan dan Somalia menjadi tempat yang paling sering dikunjungi.

”Kami sekarang terlibat semacam perang saudara kecil di ribuan mil jauhnya dari Inggris,” kata salah seorang perwira Inggris.

M15 memperkirakan hingga 4000 muslim Inggris telah melakukan perjalanan ke Pakistan dan sebelum Afghanistan jatuh ke tangan Taliban mereka juga mengunjungi Afghanistan untuk melakukan latihan militer. Keprihatinan utama saat ini adalah beberapa dari mereka telah menjadikan Inggris sebagai sasaran teror mereka. Sekarang telah ada tanda-tanda mereka akan melakukan 'misi' yang ditujukan kepada Inggris dan negara barat lainnya.

Somalia juga menjadi tujuan anak muda Inggris, untuk berjuang bersama Al-Qaida yang juga didukung pasukan Islam disana. Seorang anak muda berumur 21 tahun yang besar di Ealing sebelah timur kota London, baru-baru ini meledakkan dirinya di kota Baidoa Somalia – dan menewaskan 20 orang.

Kepala M15 – Jonathan Evans mengatakan, hal tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi Inggris karena anak muda muslim Inggris telah terdoktrin di Somalia.

Tetapi di Afghanistan pasukan Inggris sekarang berhadapan langsung dengan mereka. Pesawat militer Inggris yang terbang di atas Afganistan diketinggian 40000 kaki melalui peralatan canggih, telah menangkap 'percakapan' yang dilakukan pasukan Taliban dan yang mengejutkan mereka logat dari percakapan itu beraksen Midlands dan Yorkshire.

Hal ini cukup mencemaskan bagi pasukan militer Inggris karena peningkatan dari warga Inggris yang ikut berperang bersama taliban dalam beberapa bulan terakhir ini, komunikasi yang di dapat baik di darat maupun udara memperlihatkan adanya suara beraksen Inggris di garis depan pasukan taliban.(fq/ti)

Obama : Mimpi Buruk Terhadap Pakistan

Pertama : Obama baru menduduki Gedung Putih, tapi sudah dihadapkan pada mimpi buruk, yang akan menghantui pemerintahannya. Presiden AS itu, tidak kawatir menghadapi resesi di negaranya, serta membengkaknya defisit anggaran, yang sudah mencapai 1.75 trilyun dolar, yang belum pernah terjadi sejak tahun 1945, tapi presiden AS, yang masih keturunan Kenya ini, terus terobsesi dengan mimpi buruknya tentang Pakistan dan Afghanistan. Dua negara di Asia Selatan ini, tak henti-hentinya menguras perhatiannya. Sehari sesudah menjadi penghuni Gedung Putih, sudah menghabiskan waktunya, bertemu dengan Kepala Dewan Keamanan Nasional (NSC) Jendral James Jone, membahas situasi keamanan di Afghanistan dan Pakistan. Pakistasn dan Afghanistan sangat menakutkan, buat Presiden Obama, yang harus menghadapinya dengan kekuatan.

Sejak kampanyenya dalam pemilihan presiden yang lalu, sampai ia dilantik dan menempati Gedung Putih, Obama, tak pernah melupakan Pakistan dan Afghanistan. Dua negara ini ia yakini dapat menjadi ancaman global. Bukan lagi Irak. Irak sudah tidak lagi menjadi faktor ancaman. Sekarang pandangan Obama diarahkan ke Pakistan dan Afghanistan. Di Pakistan dan Afghanistan, ia melihat tumbuh suburnya, gerakan ekstrimisme dan fundamentalisme, yang mengancam kepentingan Barat. Di kedua negara di belahan Asia Selatan, ini benih-benih terorisme tumbuh dengan subur. Amerika dan Barat menjadi sangat terkejut dan takut, ketika pemerintahan Pakistan, yang dipimpin Presiden Asif Zardari, yang merupakan suami mendiang Benazir Butho itu, menerima keinginan rakyat di Lembah Swat, memberlakukan syariah Islam. Peristiwa ini seperti ledakan dahsyat, yang membikin para pemimpin Barat, mereka menjadi sangat kawatir (nervous).

Seluruh kampuan militer AS dan Nato, ditumpahkan di Afghanistan, dan disepanjang perbatasan Pakistan dan Afghanistan. Belum lama ini, pertemuan Konferensi Keamanan Dunia, yang berlangsung di Munich (Jerman), para pemimpin negara-negara Nato dan AS, bersepakat menambahkan kekuatan militer ke Afghanistan. Seperti diungkapkan Menteri Pertahanan AS, Robert Gate, bahwa prioritas AS sekarang adalah Afghanistan. Maka, AS akan terus melipat gandakan kekuatan militernya ke Afghanistan, dan AS sudah menambahkan pasukannya ke Afghanistan, sebanyak 17.000 personil. Dan, jumlah personil AS akan terus ditingkatkan, bahkan menurut Departemen Pertahan AS, jumlah dapat mencapai 50.000 personil.

Kedua : Mengapa Pakistan dan Afghanistan menjadi sebuah mimpi buruk bagi Obama? Pertama, Pakistan, memiliki kekuatan militer yang tangguh, dan termasuk memiliki senjata nuklir. Konflik antara Pakistan – India, menyebabkan Islambad, terus melipatgandakan kekuatan militernya, termasuk membuat senjata nuklir. Satu-satunya negara Islam, yang memiliki arsenal nuklir adalah Pakistan. AS dan Israel berusaha menghentikan program nuklir Pakistan, tapi kalangan militer, tak ada yang menerima desakan AS dan Israel, dan Pakistan terus mengembangkan senjata nuklirnya.

Obama, menghadapi mimpi buruk, yang bakal dihadapinya, karena Pakistan, mempunyai sejarah, yang panjang sejak berdirinya, dan berpisahnya negara itu dengan India, dan Islam menjadi sangat mengental dalam kehidupan rakyat Pakistan. Islam memiliki akarnya yang dalam, disebabkan faktor sejarah, yang pasti tidak mereka lupakan konflik dengan orang-orang Hindu, yang mengharuskan mereka membentuk negara sendiri, Pakistan. Namun, sejak invasi Soviet ke Afghanistan, dan di zaman Presiden Jendral Mohammad Zia ul Haq, kekuatan Islam, terus bangkit dan tumbuh, dan menjadi sebuah gerakan yang sangat besr. Di sisi lain, Pakistan tidak selalu dalam kondisi yang stabil.

Perebutan kekuasaan antara sipil dan militer terus berlangsung. Tentu, mimpi buruk Obama, kalau Pakistan jatuh ke tangan kelompok fundamentalis atau yang mempunyai hubungan dengan al-Qaidah, dan mereka merebut fasilitas nuklir Pakistan. Mimpi buruk Obama ini, ikut mempengaruhi kebijakan luar negeri AS, terutama terhadap negeri-negeri muslim, seperti Pakistan dan Afghanistan. Dan, menurut Thomas Rick, yang menyimpulkan bahwa Obama bisa mengalami seperti Vietnam.

Ketiga : di bulan Februari 2006, seorang ahli sejarah militer, Conrad Crane, mengumpulkan 136 ahli, yang membahas situasi perang di Afghanistan. Pembicaraan yang berlangsung focus terhadap masalah Afghanistan, dan rencana pengurangan dan penarikan mundur tentara AS dari Iraq. Kebijakan baru AS di Iraq ini mempunyai implikasi, yang semakin membuat Timur Tengah tidak stabil. Karena pengaruh syiah semakin kuat. Selama ini, Saddam Husien dapat mengakomodasi dan sekaligus menghentikan ambisi kelompok syiah di Iraq, tapi sekarang yang bekuasa di Iraq adalah kelompok syiah. Tentu ini secara geopoliitik semakin bagi kaum syiah, termasuk Iran. Pengalihan tentara AS ke Afghanistan, tidak serta akan membantu menciptakan stabilitas di Afghanistan, dan memperkuat pemerintahan Hamid Karzai, yang sudah sangat lemah dan tidak populer.

Veteran Jendral perang di Iraq, Jendral David Petraeuse, mengakui tidak semua menghadapi pembrontak di Iraq, dibandingkan menghadapi pejuang Taliban. Mereka mempunyai pengalaman perang yang panjang. Dengan Inggris, Soviet, dan India, dan mereka selalu memenangkan perang. David Petraeuse yang sekarang memimpin pasukan gabungan AS-Nato (ISAF), masih terus merumuskan kebijakan yang paling tepat menghadapi Taliban. Selain itu, medan perang yang sangat sulit, berbukit dan sulit dijangkau dengan sarana darat.

Richard Holbrook, yang mantan Dubes AS di PBB, yang ditunjuk Obama, sebagai utusan khusu untuk urusan Asia Selatan (Pakistan dan Afghanistan), mencoba menjajaki dan melakukan pendekatan dengan Islamabad dan Kabul. Belum lama ini, Holbrook, bertemu dengan Presiden Hamid Karzai dan Presiden Asif Ali Zardari, membicarakan kemungkinan kerjasama antara Pakistan, Afghanistan, dan AS, dalam perang menghadapi Taliban dan al-Qaidah. Namun, di Pakistan, Presiden Asif Zardari, tidak mudah mengambil keputusan mendukung sikap AS, karena pemerintah Pakistan juga mempunyai kepentingan dengan kelompok Taliban dan Al-Qaidah, karena kelompok ini mendapatkan dukungan partai-partai Isalm, dan suku-suku yang ada disepanjang perbatasan Pakistan dan Afghanistan. Selain itu, tidak mungkin militer Pakistan, dipaksa untuk terus menerus bertempur melawan Taliban dan al-Qaidah. Karena, militer juga mempunyai hubungan dengan kelompok-kelompok itu, yang sudah dibangun sejak zamannya Jendral Zia ul Haq.

Inilah dilemma yang dihadapi Obama. Mimpi buruk ini, bisa semakin terasa, bila masuk kepentingan Israel, melalui lobby Yahudi di AS, yang memang mempunyai paranoid termasuk kelompok-kelompok Islam, yang menginginkan kemerdekaan dari penjajahan Barat. Di mana sekarang peristiwa yang terjadi di Iraq, Palestina dan di Afghanistan sendiri membuat mereka semakin galau.

Jumat, 20 Februari 2009

2009, Tahun Kehancuran AS?

Kondisi ekonomi AS, memasuki bulan Februari 2009, semakin morat-marit. Lapangan pekerjaan semakin sempit. Jangankan bertambah, yang ada pun diberhentikan. Pengangguran tak pelak, melesat jumlahnya. Sekarang angka pengangguran di AS meningkat sudah mencapai 7,6 persen dari sebelumnya 7,2 persen pada Desember tahun lalu.
Peningkatan angka pengangguran tersebut merupakan level yang tertinggi sejak 1992, atau dalam 16 tahun terakhir. Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, keadaan ekonomi menyebabkan 598 ribu orang kehilangan lapangan kerja setiap bulannya, dan angka ini terus bertambah.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan AS mengalami resesi. Di antaranya adalah;
Satu, secara mengejutkan, AS menjatuhkan harga minyak dunia di bawah $50.00/barrel. Ini mereka lakukan untuk memerangi ekonomi negara-negara Arab/OPEC. AS mencari jalan bagaimana membuat bangkrut negara-negara OPEC, terutama Iran dengan cara memotong lebih dari 75% pendapatan mereka. Saat ini, Iran sedang menjalankan sebuah bursa minyak yang secara efektif menyingkirkan pasar minyak New York dan London. Lebih yang membuat AS makin terpuruk, Iran menjual minyaknya tidak dengan mata uang dolar, tetapi dengan mata uang lainnya seperti Euro. Hal ini, jelas, merupakan sebuah ancaman langsung terhadap sistem perbankan Barat.
Dua, berpuluh-puluh tahun lamanya, negara-negara Arab membiayai hutang luar negeri AS. Hal ini dilakukan berdasarkan perjanjian dengan perbankan di New York dan Departemen Keuangan Amerika Serikat. Pengaturan tersebut merupakan bagian dari tatanan dunia sejak kegagalan Bretton Wood Agreement pada tahun 1971. Tahun ini, perjanjian itu berakhir. Karena itu bunga hutang AS yang saat ini konon melebihi 15 Trilyun dolar tidak lagi dibiayai oleh kreditur asing. Cina, India dan negara-negara di Asia lainnya melakukan hal yang sama. Ini menyebabkan inflasi yang sangat tinggi di AS.
Tiga, masyarakat AS mudah ditipu, naif dan malas. Pemilihan Barack Obama sebagai Presiden AS adalah contohnya. Orang-orang yang mengendalikan di sekitar Obama sebagian besar adalah anggota the Council on Foreign Relations. Mereka adalah orang-orang yang sama yang mengendalikan perjalanan administrasi Clinton dan Pemerintahan dua Bush. Mengenai kebijaksanaan ekonomi "Obama" akan menjadi Hoover yang lain." Dengan kata lain Obama akan mengikuti perintah-perintah yang disampaikan kepadanya dan akan membidani malapetaka perekonomian Amerika Serikat yang akan segera terjadi beberapa saat lagi. Menurut banyak pengamat AS, Obama adalah seorang presiden yang tidak penting, yang memang dipilih oleh the "elite", kemudian dilatihnya, dipelihara, penampilan palsunya dibungkus dengan rapi kemudian dijual kepada publik Amerika.
Empat, rakyat AS diambang kesadaran dari tidur nyenyaknya. Selama ini pemerintah AS selalu ketakutan jika rakyat AS menyadari apa yang sedang terjadi di negaranya. Keesokan hari setelah pemilihan Obama, toko senapan di seluruh AS habis diborong oleh warganegara yang takut dan terkejut atas kemenangan Obama.Wal Mart melaporkan bahwa keesokan hari setelah pemilihan presiden penjualan perlengkapan senjata mereka naik sebesar 400%. Angka tersebut adalah sebuah catatan dalam penjualan perlengkapan senjata dalam tempo satu kali dua puluh empat jam. Hal ini berlanjut selama beberapa minggu setelah pemilihan. Dan perilaku rakyat AS ini merupakan refleksi dari rasa takut yang besar.
Lima, perang Afghanistan. Sementara Kongres AS menyetujui stimulus Obama senila lebih 800 milyar dollar, di sisi lain terjadi pengerahan militer besar-besaran ke Afghanistan. Rakyat AS sampai saat ini masih tidak paham apa yang menyebabkan mobilisasi tentara ke Afghansitan tersebut. Yang pasti, dengan adanya pengerahan ini memakan biaya yang sangat besar pula. AS diyakini akan mengalami nasib seperti Rusia yang juga pernah menginvasi Afghanistan dan bangkrut di tengah jalan.
Akankah itu semua merupakan tanda bahwa AS akan mengalami kehancuran ekonomi dan bidang lainnya di tahun 2009? Wallohu alam bis showwab. (sa/hm)

Selasa, 10 Februari 2009

Rakyat Iran Memperingati 30 Tahun Revolusi Islam

Puluhan ribu rakyat Iran turun ke jalan-jalan di ibukota, Teheran dalam rangka peringatan 30 tahun Revolusi Islam Iran. Dalam aksi long-march itu rakyat Iran meneriakkan slogan-slogan anti-AS.

Perayaan dihadiri oleh Presiden Mahmoud Ahmadinejad. Dalam pidatonya ia mengatakan bahwa Iran siap berdialog dengan AS berdasarkan sikap saling menghormati. "Pemerintahan baru AS menyatakan bahwa mereka ingin melakukan perubahan dan melakukan dialog," kata Ahmadinejad.

"Sudah jelas bahwa perubahan yang nyata harus fundamental dan bukan taktikal. Bangsa Iran akan menyambut perubahan yang riil. Bangsa Iran siap melakukan pembicaraan, pembicaraan dalam suasana yang fair dan saling menghormati," tukas Presiden Iran di hadapan rakyat Iran yang membawa spanduk-spanduk yang antara lain bertuliskan "Death to America."

Ahmadinejad juga memuji revolusi Islam yang berhasil menumbangkan pemerintahan Shah Iran yang didukung AS. "Revolusi Iran, meski dimulai di Iran dan menjadi poros bangsa Iran, tapi revolusi ini menjadi milik semua bangsa di seluruh dunia."

"Revolusi Iran telah membawa dampak besar. Selama tiga puluh tahu, Iran terus menanjak dan berhasil meningkatkan kecepatannya di sektor riset ilmu pengetahuan," kata Ahmadinejad dalam pidatonya.

Ia juga menambahkan, sanksi yang diterapkan AS dan Eropa pada Iran justeru mendorong perkembangan riset-riset keilmuan di Iran. Selama 10 hari kemarin, rakyat Iran mengibarkan bendera menandai peringatan kembalinya Ayatullah Ruhollah Khomeini pada 1 Februari 1979 dari pengasingannya di Prancis. Kembalinya Khomeini menjadi tonggak revolusi Islam Iran dan dideklarasikannya negara Republik Islam Iran pada 1 April 1979. (ln/aljz)

Mengenal Faksi-faksi Pejuang Palestina

Banyak faksi yang berjuang untuk kemerdekaan Palestina. Meskipun berbeda ideologi dan cara berjuang - hampir semua faksi yang ada di Palestina memiliki sayap militer - yang di gunakan untuk menyerang Israel.

Adakalanya faksi-faksi pejuang yang ada di Palestina terlibat adu senjata sesama mereka, terutama antara Hamas dan Fatah. Tapi sewaktu agresi militer Israel ke Gaza, bisa dikatakan hampir semua faksi dengan sayap militernya turut berjuang melawan agresi militer Israel.

Berikut ini beberapa faksi pejuang yang ada di Palestina :

Hamas adalah akronim dari “Ḥarakat al-Muqāwamat al-Islāmiyyah”, yang berarti "Gerakan Perlawanan Islam" - adalah organisasi Islam Palestina yang meliputi organisasi sosial dan politik serta militer.

Hamas di dirikan pada tahun 1987 oleh Syaikh Ahmad Yassin dan enam orang sahabat dan juga merupakan murid-muridnya. DR.Ibrahim al Bazuri, Muhammad Syam'ah (perwakilan kota Gaza), Abdul Fatah Dakhan (Perwakilan wilayah Tengah), Dr Abdul Aziz Ar-rantisi ( Perwakilan Khan Younis), Isa an Nasyar (perwakilan kota Rafah), Shalah Syahadah (perwakilan wilayah utara). Dan mereka semua telah Syahid (insyaAllah).

Hamas mendapat banyak kritikan oleh kawan seperjuangan di Palestina dan tokoh-tokoh Al-Qaida, sewaktu mereka memutuskan untuk ikut Pemilu di Palestina, karena mereka dianggap telah 'melenceng' dari nilai-nilai perjuangan Islam dengan turut andil dalam Demokrasi.

Hidayatullah.com melaporkan, meskipun menggunakan media demokrasi, Hamas selalu tunduk pada tuntunan para ulamanya dari hal-hal yang sifatnya besar dari masalah diplomasi dan kenegaraan sampai hal-hal terkecil. Salah seorang ulama Hamas yang diwawancarai oleh www.hidayatullah.com Syeikh Abu Bakar Al-Awawidah di Damaskus, Syuriah, menceritakan sebuah pengalaman menarik.

“Khalid Misy’al kepala biro politik Hamas dulunya gemar mengenakan dasi, namun sesudah saya tegur beberapa kali dan saya ingatkan bahwa simpul dasi itu sebenarnya berbentuk salib. Sejak itu sampai sekarang sampai hari ini dia tidak menggunakan dasi. Begitu juga untuk urusan-urusan yang lebih besar,” ujar Syeikh Abu Bakar.

Para pemimpin Hamas tunduk pada ulama, karena ulamanya berjihad, dan bukan sebaliknya ulama dipaksa tunduk pada kepentingan politik.

Hamas memiliki sayap militer yang dinamakan Brigade Izzuddin Al-Qassam. Brigade Al-Qassam di dirikan pada tahun 1992 di bawah arahan seorang insinyur bernama Yahya Ayyash. Yahya Ayyash sendiri termasuk konseptor 'Bom Syahid” yang banyak menyerang target-target Israel dengan aksi “bom syahid” nya.

Pada agresi militer Israel baru-baru ini ke Gaza, sayap milirer Hamas ini mengklaim berhasil membunuh 80 orang tentara zionis Israel, dan melukai ratusan orang – juga berhasil menghancurkan 47 tank merkava, serta menjatuhkan 4 helikopter dan satu pesawat pengintai dan berhasil menembakkan ratusan roket Al-Qassam ke Israel. Seperti yang dilansir oleh situs resmi mereka pada tanggal 19/01/2009.

Jihad Islami (The Palestinian Islamic Jihad ) Gerakan Jihad Islam Palestina atau “Harakat al-Jihad al-Islami fi Filastīn” - adalah organisasi perlawanan dan perjuangan rakyat Palestina terhadap pendudukan Zionis Israel di Palestina. Jihad Islami sendiri secara resmi di 'vonis' sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat. Tujuan dari gerakan Jihad Islami adalah menghancurkan Zionis Israel, dan membentuk sebuah negara Islam palestina dibawah payung Syariah Islam.

Jihad Islami secara signifikan lebih kecil dari Hamas. Jihad Islami dibentuk di Jalur Gaza selama tahun 1970-an oleh Fathi Syaqaqi dan Abdul Aziz Al Awda sebagai cabang dari Jihad Islam Mesir, sebuah organisasi yang saat ini dipimpin oleh Muhammad Abdullah Ramadhan Shallah.

Berbeda dengan Hamas, Jihad Islami menolak untuk ikut dan berpartisipasi dalam Pemilu yang di adakan di Palestina. Secara ideologi perjuangan mereka lebih merujuk ke perjuangan Usama bin Laden dengan Al-Qaida nya.

Seperti halnya Hamas, Jihad Islami juga memiliki sayap militer yang dinamakan Brigade Al-Quds. Sayap militer Jihad Islami telah menyatakan bertanggung jawab atas berbagai serangan serangan di Israel, termasuk serangan “bom syahid” ke wilayah Israel.

Brigade Al-Quds telah memiliki kemampuan mengembangkan peralatan tempur dan juga proyektil bom yang sama persis dengan roket Katyusha yang dimiliki oleh Hizbullah Libanon.

Komite Perlawanan Rakyat (The Popular Resistance Committees ) Komite Perlawanan Rakyat atau “Lijan Muqawwamah Sya'biyyah” adalah organisasi perlawanan rakyat Palestina yang beroperasi di Jalur Gaza dan juga dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel dan Amerika Serikat.

Organisasi ini didirikan pada bulan september tahun 2000 oleh Jamal Abu Samhadana - yang telah syahid pada tanggal 8 Juni 2006, sewaktu serangan udara Zionis Israel bersama dengan tiga anggota KPR lainnya.

KPR berisi mantan-mantan pejuang Fatah dan brigade martir al-aqsa. Sayap militer organisasi ini bernama Brigade Nashir Shalahuddin, sebagai simbol perlawanan mengikuti jejak dari Shalahuddin Al-Ayyubi.

Brigade Nashir Shalahuddin mempunyai spesialisasi menanam bom pinggir jalan untuk menyerang konvoi militer Israel di jalur Gaza.

Dan pada bulan Maret 2008, KPR meledakkan bom pinggir jalan dan berhasil membunuh seorang pejabat militer Israel melukai tiga orang serta satu orang kritis.

Fatah atau "Harakat at-Tahrir al-Wathani al-Filasthini" atau Gerakan Nasional Pembebasan Palestina, adalah sebuah partai politik di Palestina yang didirikan pada tahun 1958. Partai ini memiliki tujuan untuk mendirikan negara Palestina di daerah yang sedang menjadi tempat konflik Israel dan Palestina. Fatah sebenarnya secara teknis bukan merupakan partai politik, namun adalah faksi terbesar dalam PLO, sebuah konfederasi multipartai.

Fatah didirikan pada tahun 1958 atau 1959 oleh sekelompok warga Palestina yang menempuh pendidikan di Kairo, Mesir; salah satunya Yasser Arafat. Setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967, Fatah muncul sebagai kekuatan yang dominan dalam dunia politik di Palestina. Pada akhir 1960-an, Fatah bergabung dengan PLO dan pada tahun 1969 menjadi pemimpin dalam PLO. Sejak saat itu, Arafat menjadi pemimpin PLO dan Fatah hingga meninggal dunia pada tahun 2004. Kelompok ini terlibat konflik dengan Hamas setelah kemenangan Hamas pada Pemilu parlemen tahun 2006 lalu di Palestina.

Organisasi perjuangan ini berhaluan nasionalis – sekuler. Para pejabatnya banyak yang korup dan perjuangan organisasi ini lebih banyak menggunakan cara-cara 'persuasif'. Ini di tandai dengan bersedianya Fatah menjalin komunikasi dan berdamai serta mengakui Israel. Saat ini Fatah dipimpin oleh Mahmud Abbas – sama seperti pendahulunya Yaser Arafat, Abbas juga 'lunak' terhadap Israel.

Fatah memiliki sayap militer bernama Brigade Martyr Al-Aqsha yang merupakan koalisi para pejuang yang seideologi dengan Fatah di West Bank.

Pada waktu agresi militer Israel ke Gaza, Brigade martyr Al-Aqsha turut berjuang dan melawan Israel dan menurut informasi mereka juga bergabung dalam barisan pejuang-pejuang Palestina di Gaza. Dan hal ini cukup mengejutkan, karena dari pimpinan Fatah sendiri mengecam serangan-serangan ke Israel.

Front Rakyat Untuk Pembebasan Palestina (Popular Front for the Liberation of Palestine ) atau Al-Jabhah Al-Sha `biyyah li-Tahrir Filasṭīn adalah organisasi berideologi Marxist-Leninist, sekuler, nasionalis dan merupakan organisasi politik yang juga bersifat kemiliteran, didirikan pada 1967 .

FRPP sebagai kelompok 'kiri' Palestina - mengambil sikap garis keras dan menentang sikap moderat yang dilakukan oleh Fatah.

Tetapi di tahun 1999, kelompok ini datang untuk membuat kesepakatan dengan kepemimpinan PLO mengenai perundingan dengan Israel. Sayap militer kelompok ini bernama Brigade Abu Ali Mustapha .

Front Demokrasi untuk Pembebasan Palestina (Democratic Front for the Liberation of Palestine ) atau Al-Jabha al-Dimuqratiya Li-Tahrir Filastin adalah organisasi politik dan militer Palestina yang berideologi Marxist-Leninist, dan sekuler. Kelompok ini termasuk bagian dari dari PLO.

Kelompok ini juga sering disebut sebagai Front Demokrasi atau al-Jabha al-Dimuqratiyah .

Jumat, 06 Februari 2009

Senyum Syuhada Ghaza: Bukti Mukjizat Alquran dan Sunnah


Renungan kita kali ini ialah tentang detik-detik kehidupan pertama syahid dan detik-detik terakhir terakhir kehidupan mujahid.. Itulah detik-detik yang dihindari banyak orang dan dicemaskan para pahlawan dunia. Itulah detik-detik di mana seseorang meninggalkan kehidupannya dan mimpi-mimpinya. Kehidupan itu tiba-tiba terputus dan ia pun berada di dunia lain yang belum pernah disaksikannya dan belum pernah diketahuinya kecuali melalui berita saja.

Detik-detik tersebut adalah detik-detik pertama orang yang mati syahid. Itulah detik-detik permulaan dan di hadapan pintu Barzakh. Permulaan ia meninggalkan dunia menuju akhirat. Akhir keberadaannya sebagai seorang muslim yang hidup menuju permulaan kehidupan syahadah yang abadi..

Detik-detik mengagumkan dalam kamus seseorang. Detik-detik yang tidak dipahami oleh sembarang manusia. Itulah detik-detik yang tidak ingin digapai kecuali oleh orang-orang beriman. Detik-detik yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata..

Detik-detik kedatangan dan kepergian yang menyatu. Detik-detik akal seorang Mukmin menyikapinya dengan bingung: apakah harus didoakan dapat keberkahan atau disedihkan… Apakah diberi ucapan selamat atau belasungkawa…Apakah harus menangisinya atau berbahagia.. Kesedihan atau kebahagiaan dan pelukan…

Bagaimana kondisi detik-detik tersebut? Tuhan Pemilik Kemuliaan tertawa kepadanya! Betapa mulia dan berwibawanya situasi dan kondisi itu… Masih adakah yang lain setelah itu, wahai syahid?

Seorang yang tepercaya bercerita: Kami diberitahu oleh seorang komandan jihad, “Kami bersama beberapa ikhwan berada di medan tempur. Lalu, tiba-tiba seorang ikhwan berteriak kepada kami, “Surga! Lihatlah, itu surga!” Ia menunjukkan tangannya ke depan, dan tidak berselang lama peluru meleset dan mengenai kepalanya, lalu ia pun tersungkur mati. Semoga Allah merahmatinya!”

“Sesungguhnya orang yang mati syahid itu memiliki beberapa tanda..(Di antaranya adalah) Ia melihat tempat tinggalnya di surga..” (HR Tirmidzi, Shahih).

Allah tersenyum kepadanya dan memperlihatkan surga kepadanya! Alangkah besar karunia itu! Adakah harapan yang lebih besar dari itu wahai syahid?

Banyak pahlawan meninggalkan medan perang karena menyangka peluru yang bersarang di badan itu mengakibatkan penderitaan. Tetapi, orang mukmin maju terus karena ia tahu keadaan yang sebenarnya. “Tidaklah orang yang mati syahid itu merasakan sakit saat terbunuh melainkan seperti salah seorang dari kalian merasakan cubitan.” (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Nasa’i dengan sanad yang baik).

Allah tersenyum kepadanya dan menunjukkan tempatnya di surga dan ia pun tidak mengeluh saat mati! Betapa mulianya engkau di mata Allah..Lalu, apa lagi setelah itu wahai syahid?

Orang mukmin itu takut berbuat dosa dan berharap taubat sebelum mati. Rasulullah bersabda, “Dan orang mukmin yang membersihkan dirinya dari berbagai dosa dan kesalahan, ia berjihad di jalan Allah dengan jiwa dan hartanya hingga ketika ia berhadapan dengan musuh, maka ia bertempur hingga terbunuh. Itulah kain seka yang menghapus dosa-dosa dan kesalahan-kesalahannya. Sesungguhnya pedang adalah penghapus dosa.” (al-Musnad dan Shahih Ibni Hibban).

Apakah Anda takut dosa? “Sesungguhnya orang yang syahid itu memiliki keistimewaan di sisi Allah: dosanya diampuni sejak tetasan darahnya yang pertama.” (HR Ahmad, shahih menurut Tirmidzi).

“Allah tertawa kepadanya, memperlihatkan tempatnya di surga, ia pun tidak mengaduh pada detik-detik kematian, dan dosa-dosanya dihapus, kecuali hutang.” (Shahih Muslim)

Betapa agungnya mati syahid di jalan Allah. Apakah engkau puas, wahai syahid?

Manusia di dalam kubur menghadapi ujian, sementara teman kita (syahid) bergembira ria di dalamnya. Imam Nasa’i dan perawi lain menceritakan seseorang yang bertanya, “Ya Rasulullah, mengapa orang-orang mukmin menghadapi ujian kecuali syahid?” Nabi saw pun menjawab, “Kilau pedang di atas kepalanya itu sudah cukup menjadi fitnah (ujian) baginya.”

Allah tertawa kepadanya sambil memperlihatkan tempatnya di surga sebelum merasakan kematian. Ia sedikitpun tidak merasakan sakitnya kematian… Dosa-dosanya dihapus sejak tetesan darahnya yang pertama. Ia terjaga dari siksa kubur…

Semua ini terjadi dalam waktu yang singkat di mana semua orang takut menghadapinya. Itulah detik-detik ujian… Waktu yang amat singkat yang dilalui orang mukmin yang tangguh saat ia melihat darahnya lalu sekejap sesudahnya ia melihat hasil jerih payahnya.

Belum kering tanah dari darah syahid, hingga kedua istrinya (bidadari) menjemputnya. Keduanya bak burung yang mengepakkan sayapnya. Keduanya lalu mendarat ke tanah. Dan di tangan masing-masing bidadari itu ada perhiasan yang lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR Ahmad)

Tidakkah dua bidadari cukup bagimu wahai sang syahid? Apakah engkau mengharapkan kemuliaan yang lebih besar? Demi Allah, engkau mendapat apa yang kauinginkan. Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata: Ayahku dibawa kepadaaa Rasulullah saw sedangkan tubuhnya sudah terpotong-potong. Lalu diletakan di hadapan Rasul saw. Aku bermaksud membuka penutup wajahnya, lalu kaumku melarangku. Lalu terdengarlah suara wanita yang berteriak. Dia adalah putri ‘Amr—konon saudari ‘Amr. Rasulpun bersabda: “Mengapa kamu menangis—atau: janganlah kamu menangis! Karena para malaikat senantiasa menaunginya dengan sayap-sayapnya!” (HR Bukhari)

Alangkah agungnya seorang yang syahid… Di akhirat ia memperoleh kebesaran luar biasa. Dia tidak meninggalkan dunia ini kecuali dengan barisan yang mulia. Manusia menangis, sedangkan syahid tetawa… Orang-orang ketakutan, sementara syahid di surga hidup nikmat. Delegasinya mulia dan uruannya amat besar. Dia hadir ke dunia sebagaimana manusia lainnya.. Sedangkan keluarnya dari dunia ini membuat nafas ini terhenti.. Ah.. Alangkah indahnya mati syahid… Siapa yang meraihnya berarti ia meraih surge dan siapa yang lari darinya maka pasti ia mengalami kekurangan… Kita berlindung pada Allah dari kerugian…..

Semua manusia mati, tetapi syahid tidak mati..Semua manusia menangis, tetapi syahid tersenyum… Ia mendekap kematian dengan dada yang dipenuhi pancaran iman dan mengobarkan kerinduan akan pertemuan dengan bidadari-bidadari nan cantik bak permata yaqut dan marjan.

وَلاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاء عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ ﴿١٦٩﴾
فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللّهُ مِن فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُواْ بِهِم مِّنْ خَلْفِهِمْ أَلاَّ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ ﴿١٧٠﴾
يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللّهَ لاَ يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ ﴿١٧١﴾
الَّذِينَ اسْتَجَابُواْ لِلّهِ وَالرَّسُولِ مِن بَعْدِ مَآ أَصَابَهُمُ الْقَرْحُ لِلَّذِينَ أَحْسَنُواْ مِنْهُمْ وَاتَّقَواْ أَجْرٌ عَظِيمٌ ﴿١٧٢﴾
الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُواْ لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَاناً وَقَالُواْ حَسْبُنَا اللّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ ﴿١٧٣﴾

“Dan janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka mendapar kabar gembira terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

"Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman. (Yaitu) orang-orang yang menyambut perintah Allah dan Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan di antara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar. (Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” (Ali Imran: 169-173)

Rabu, 04 Februari 2009

Perbandingan Hamas dengan Tentara Israel

Agresi 22 hari Gaza barangkali banyak meninggalkan tanda tanya dalam benak semua orang di dunia, bagaimana Hamas selama ini bertahan diri dari gempuran Israel selama agresi biadab itu berlangsung?

Pertama, Kita semua tahu, sebelumnya Gaza sudah dikepung dan diblokade oleh tembok-tembok besar lebih dari 750 KM dengan ketinggian 8 meter, dan di setiap 10 meternya, tentara Israel sudah bersiap di atas pos—menembak siapa saja warga Palestina, terutama Hamas, yang mencoba mendekati tembok tersebut. Ketika perang darat dimulai, posisi Hamas dalam posisi terkurung dan sama sekali tidak mempunyai area lain sebagai jalur alternatif untuk menyelematkan diri. Sementara Israel menguasai semua wilayah di sekeliling Gaza.

Kedua, secara persenjataan, perbandingan Hamas dengan Israel sangat timpang. Saat ini, Israel menduduki urutan keempat dalam sistem pertahanan keamanan dunia setelah AS, China dan Inggris. Ini belum termasuk bantuan militer yang diberikan oleh AS untuk mendukung agresi Israel. Untuk perang Gaza ini, AS menyuplai tidak kurang dari 60.000 ton senjata. Bantuan ini dikirim melalui ratusan kontainer besar, dan banyak pengamat mengatakan bahwa inilah bantuan AS terbesar sepanjang sejarah kepada Israel. Hamas saat ini hanya memiliki 15.000 personil. Sedangkan Israel memiliki 130.000 tentara aktif, dan 400.000 lainnya menunggu di bangku cadangan. Sedangkan Hamas membuat roketnya sendiri yang berasal dari barang-barang bekas. Rangka roketnya terbuat dari bekas tiang listrik, kabel-kabel sambungan detonatornya terbuat dari kabel yang ada di rumah-rumah warga, bahan bakar roketnya terbuat dari gula, dan hulu ledaknya terbuat dari kimia sederhana yang mereka racik sedemikian rupa. Selain itu, suplai bahan baku senjata juga mereka dapatkan melalui ratusan terowongan yang mereka buat yang melintasi perbatasan.

Ketiga, selama agresi, Israel menghancurkan sekitar 200 terowongan, dan Israel sudah berkoar-koar bahwa mereka sudah menghancurkan seluruh terowongan yang dimiliki Gaza. Kenyataannya, saat ini total tidak kurang ada 800 terowongan di Gaza yang dibangun oleh Hamas. Dan 200 terowongan yang telah hancur digasak Israel, Hamas menyebutkan hanya butuh sekitar 3 bulan untuk memperbaikinya.

Keempat, secara fisik, Hamas dan Jalur Gaza lah yang telah banyak menderita kerugian. Tetapi harus diingat, bahwa bukan pihak Hamas yang pertama kali meminta gencatan senjata. Hamas telah melawan dengan sengit, dan itu membuat Israel menarik mundur pasukannya tanpa syarat apapun. Gencatan senjata pun diumumkan secara sepihak oleh Israel. Lima menit sebelum Israel mengumumkan gencatan senjata, Hamas masih meluncurkan roketnya ke wilayah Israel. Selama perang Gaza, Hamas telah meluncurkan sekitar 900 roketnya, dan itu hanya merupakan 1% dari total jumlah roket yang mereka miliki.

Kelima, target penyerangan Israel terhadap Jalur Gaza sedianya hanya dialokasikan untuk waktu 3 hari saja. Tetapi ketika dalam seminggu Gaza belum jatuh juga, Israel mulai kehilangan pamor. Pasalnya, mereka sudah mengundang beberapa pemimpin dunia, seperti PM Jerman, untuk merayakan keberhasilan mereka menaklukan Gaza. Namun bahkan sampai 22 hari, penyerangan itu tak pernah memberikan hasil berarti. Malah dengan lamanya agresi yang kemudian membabi buta itu, Israel menjadi sasaran kemarahan dan kebencian masyarakat dunia.

Senyuman Syuhada Gaza

Alangkah agungnya seorang yang syahid… Di akhirat ia memperoleh kebesaran luar biasa. Dia tidak meninggalkan dunia ini kecuali dengan barisan yang mulia. Manusia menangis, sedangkan syahid tersenyum…

Kegembiraan melihat tempat tinggalnya di surga menyunggingkan senyum di bibir sang syahid, seperti yang kita lihat para Syuhada Gaza berikut ini:

Politik Abu Lahab di Perang Gaza


Beda Abbas dan Haniyah

Seorang pengasuh berusaha membuktikan dirinya lebih sayang ketimbang seorang ibu, dengan menyanyikan lagu nina bobo. Melalui cara itu, ia mengesankan dirinya sebagai pengasuh yang baik. Namun anak itu mengetahi betul bahwa ia sering dipukul oleh sang pengasuh saat ayah dan ibunya tidak berada di tempat. Oleh karenanya, ia tentu tidak akan menyukai nina bobok yang didendangkan sang pengasuh, bahkan dendangan itu malah menyakitinya.

Setengah jam setelah mendengarkan lagu yang dinyanyikan pengasuhnya, anak kecil itu meneriakkan, "Cukup sudah nina bobo-nya! Sekarang, tutup mulutmu dan jangan sakiti telingaku. Aku ingin tidur!" Itulah ungkapan Pemred Koran Kayhan, Hossein Shariat Madari, yang ditujukan kepada Raja Arab Saudi, Abdullah, dalam menyikapi Zionis Israel.

Raja Abdullah di hadapan kejahatan buas Rezim Zionis Israel terhadap rakyat tertindas dan tak berdosa Gaza tidak hanya menutup mulutnya rapat-rapat. Bahkan berdasarkan fakta yang ada seperti yang ditegaskan Presiden Rezim Zionis Israel, Simon Peres, dan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert, Arab Saudi menyokong pembantaian terhadap rakyat Gaza. Selama perang 22 hari, Arab Saudi melarang dan mengharamkan setiap aksi unjuk rasa rakyat menentang agresi Israel. Sehari setelah gencatan senjata (19/01/2009), Raja Arab Saudi dalam pidatonya di pertemuan ekonomi kepala-kepala negara Arab di Kuwait berusaha menutupi kerjasamanya dengan Rezim Zionis Israel dalam pembantaian rakyat Gaza. Dikatakannya, "Satu tetes darah Palestina lebih mahal dari seluruh kekayaan dunia." Media-media yang berafiliasi dengan pemerintah Arab Saudi seperti televisi Al Arabiah, mempublikasikan secara besar-besaran pernyataan nina bobo Raja Abdullah itu, dan menganalisanya secara menggelikan.



Uniknya, Raja Abdullah setelah itu menyampaikan pernyataan yang membuktikan dukungan transparan Arab Saudi atas Zionis Israel. Dikatakannya, "Tidak hanya dalam agama Islam, bahkan dalam Taurat juga telah ditegaskan bahwa qisas satu mata dengan satu mata, bukannya seluruh mata rakyat tertindas Palestina harus diqisas atas satu mata!"

Melalui pernyataan tersebut, Raja Abdullah menyebut Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) sebagai pihak yang berdosa dan bersalah. Menurutnya, serangan brutal Israel terhadap rakyat tertindas Gaza merupakan bentuk "qisas" yang sesuai dengan ajaran Al-Quran dan Taurat. Dalam pandangan Raja Abdullah, Rezim Zionis Israel adalah pihak yang benar, sedangkan Hamas dapat disebut sebagai pemicu perang. Kesimpulannya, agresi Israel dapat dibenarkan. Pernyataan tersebut sama dengan klaim Tel Aviv selama ini yang menyatakan bahwa perang itu dilakukan karena Hamas yang memulai dulu.

Raja Arab Saudi yang menyebut Hamas sebagai penyebab peperangan, tidak ingin kehilangan muka dengan menasihati Rezim Zionis Israel, "Mengapa kalian bertindak melewati batas dalam melakukan qisas?" Upaya Raja Abdullah yang menunjukkan bahwa Rezim Zionis Israel tidak bersalah dalam perang 22 hari, bertentangan dengan pernyataan Menlu Israel Tzipi Livni. Livini menyatakan bahwa serangan ke Gaza bertujuan menghancurkan Hamas sampai ke akar-akarnya.

Di penghujung pernyataannya, Raja Abdullah di sidang ekonomi kepala-kepala negara Arab di Kuwait mengatakan, "Arab Saudi merasa berkewajiban untuk mengucapkan terima kasih kepada seluruh negara yang telah berusaha menghentikan pertumpahan darah di Jalur Gaza, khususnya Mesir." Tampaknya, Raja Abdullah sudah pikun bahwa dirinya dan Hosni Mobarak, selama masa perang Gaza, berkali-kali menelepon Simon Peres dan Ehud Olmert dan meminta mereka agar militer Israel membombardir rakyat Gaza hingga Hamas hancur lebur. Uniknya, statemen Simon Peres dan Olmert soal dukungan Arab Saudi dan Mesir atas Israel dalam perang 22 hari, tidak pernah ditepis Kairo dan Riyadh. Berdasarkan alasan tersebut, kedua negara Arab tidak pernah membuka mulut untuk mengecam kejahatan Israel, hingga akhir perang 22 hari. Bahkan, Mesir hingga kini, menutup jalur penyeberangan Rafah bagi anak-anak dan perempaun Gaza. Pewaris politik dan akidah Abu Lahab ini memang sudah pikun akan kerjasamanya dan dengan Rezim Zionis Israel dalam pembantaian massal rakyat tertindas Gaza. (irib)



Siapa Sebenarnya Mahmud Abbas?
Pasca-agresi Israel terhadap Jalur Gaza, Palestina mempunyai beberapa agenda yang cukup pelik. Selain bersiaga penuh terhadap Israel yang sewaktu-waktu bisa berlaku culas dan kejam, mereka pun disibukkan dengan konfrontasi antara Hamas dan Mahmoud Abbas.

Pasalnya, Abbas, yang secara gegabah dan sewenang-wenang ditunjuk sebagai Presiden Palestina, menyerang Hamas dengan tuduhan-tuduhan yang tak berdasar, semisal bahwa agresi Gaza disebabkan karena serangan roket Hamas ke Israel. Penyataan-pernyataan Abbas kontan membuat banyak media internasional yang telah disetir Yahudi bisa memojokan Hamas sebagai dalang perang di bumi Palestina. Sebenarnya siapakah Mahmoud Abbas?

Mahmoud Abbas, lahir di Safet, 26 Maret 1935, sekarang berumur umur 73 tahun, umumnya dikenal sebagai Abu Mazen. Ia menjadi presiden untuk Otoritas Nasional Palestina (PNA: Palestinian National Authority) pada 9 Januari 2005 dan menjabat kembali sejak 15 Januari 2005. Abbas lahir dan dibesarkan di Safet. Setamat sekolah dasar di kota itu, ia hijrah ke Suriah setelah perang tahun 1948. Ia melanjutkan sekolah menengah dan perguruan tinggi di kota Damaskus. Setelah tamat dari jurusan hukum Universitas Damaskus, ia mendirikan lembaga Palestina pertama pada tahun 1954 di Suriah. Inilah awal mula karier politiknya.

Awal tahun 1960-an, ia menjadi pegawai Departemen Pendidikan di Qatar dan bersahabat dengan Yasser Arafat (1929-2004). Ia kemudian menjadi anggota Majelis Nasional Palestina pada tahun 1968 dan memimpin perundingan tidak resmi dengan Israel pada tahun 1977. Sejak tahun 1983, ia menjadi anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) serta memimpin komite nasional dan internasional yang berkonsentrasi pada urusan organisasi non-pemerintah. Ia memulai kembali perundingan rahasia dengan pejabat Israel pada tahun 1989 lewat perantara Belanda. Ia tetap menjalankan aktivitas perundingan di balik pintu dengan Israel ketika dan pasca-Konferensi Madrid tahun 1991. Pasca Konferensi Madrid, ia dipercaya menjabat sebagai koordinator urusan perundingan. Ia meletakkan rencana dan pengarahan pada tim perunding Palestina.

Abbas adalah pemimpin organisasi revolusi pertama yang menyebut aksi perjuangan dan aksi syahid rakyat Palestina dengan sebutan “terorisme” “yang hina” dan senjatanya dengan “sia-sia” dan pemimpin pertama yang melakukan koordinasi keamanan dengan Israel dalam menangkap pejuang bangsanya sendiri. Ia juga presiden pertama yang berangkulan, berpelukan dan mendekap para pembunuh rakyatnya. Tanpa malu ia memuji dan tersenyum dengan para pembunuh itu. Ia berteman baik dengan Ariel SHaron dan George Bush.

Abbas orang pertama yang badan keamanan kepresidennya berani melanggar masjid-masjid Allah, membunuh imam masjid, penghafal Al-Quran, di negerinya sendiri. Darah Syaikh Majdi Bargothi, Muhammad Rafati, Nahidl Nimr, Muhammad Raddad (penghafal Al-Quran) adalah saksi paling nyata dari kesadisan mereka. Di bawah pemerintahan Abbas, polisi di bawah intruksinya yang pertama yang berani melakukan kekerasan terhadap warga sipil Palestina dan melepas jilbab mereka, cadar mereka di jalan-jalan umum dan kampus-kampus. Ketika pertama kali memerintah, penasihat pribadi Abbas menyelundupkan 3400 handphone di mobil dinasnya. Ia juga menyegel lembaga sosial, lembaga penghafal Al-Quran, memvonis jahat lembaga-lembaga yang menyantuni anak yatim dan keluarga korban serta keluarga fakir miskin.

Abbas mempunyai prinsip, "Tidak ada yang dapat menggantikan dialog" yang ia rujuk kepada kepentingan Yahudi tentunya. Tidak heran jika kemudian ia menjadi orang pertama yang komitmen dengan kesepakatan perbatasan profesionalisme yang mengurangi kedaulatannya sendiri dan diberikan kepada Israel. Inilah yang dilakukan ketika ia menyepakati perjanjian perlintasan Rafah yang ditandatangi dengan Muhammad Dahlan dan Israel tahun 2005. Konon, ini juga salah satu hal yang memicu Mesir membuka Rafah untuk Israel dalam agresi Gaza Desember 2008. (ermuslim)

Beda Abbas dan Haniyah
Banyak perbedaan yang mencolok dari kedua tokoh ini. Sebagai sesama orang Palestina kedua tokoh ini berbeda jalan dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Seperti pendahulunya Yasir Arafat, Mahmud Abbas lebih memilih jalan 'damai' dengan Zionis Israel yang jelas-jelas dan nyata merampok negeri Palestina. Bagi Abbas dan PLO nya - lebih baik sedikit daripada tidak sama sekali untuk mendapatkan tanah Palestina. Maka jalan diplomasi, perundingan dan perjanjian damai dengan pihak Israel lebih sering dilakukan oleh Abbas dan PLO. (Baca Siapa sebenarnya Mahmud Abbas?)

Berbeda dengan Abbas, Ismail Haniyah yang merupakan pemimpin Hamas dan juga merupakan Perdana Mentri yang resmi dipilih oleh rakyat Palestina - lebih memilih jalan 'perang' dengan Zionis Israel. Roket-roket dari brigade Izzuddin Al-Qassam yang merupakan sayap militer Hamas secara rutin meluncur ke kawasan Israel.

Gambar-gambar dibawah ini akan memperjelas perbedaan mencolok antara kedua tokoh tersebut :


Abbas lebih suka cipika cipiki dengan Condileeza Rice yang bukan mahramnya.


Haniyah lebih memilih memeluk dan mencium anak Palestina.


Abbas malah memeluk tentara Zionis Israel yang telah nyata membantai rakyat Palestina.


Mencium Hajar Aswad lebih mulia daripada memeluk dan mencium pipi tentara teroris Israel.


Ketawa akrab dengan Simon Peres dan saling memberi masukan dilakukan Abbas.


Haniyah bergaul dan meminta nasihat Ulama Syaikh Ahmad Yassin.
foto Eramuslim