Minggu, 22 Maret 2009

Waspadai Propaganda Israel

Israel sedang menyiapkan program propaganda untuk memulihkan citra negara Zionis yang makin tercoreng usai agresi brutalnya selama 22 hari ke Jalur Gaza. Kementerian Luar Negeri Israel sudah mengalokasikan dana sebesar dua juta dollar untuk keperluan propaganda itu.

Israel nampaknya sadar betul posisinya dalam hubungan internasional sedang terancam. "Operasi Cast Lead" telah memicu aksi unjuk rasa besar-besaran di berbagai penjuru dunia. Hubungan Israel dengan sejumlah negara Muslim seperti Turki dan Mauritania merenggang setelah kedua negara itu menutup kedutaan besar Israel sebagai bentuk protes agresi Israel ke Jalur Gaza. Tim olahraga Israel bahkan ikut terkena getahnya, mereka menjadi sasaran caci maki penonton di Swedia, Spanyol dan Turki. Lembaga-lembaga hak asasi internasional, pakar hukum, investigator internasional juga menuntut agar Israel diseret ke pengadilan internasional sebagai penjahat perang.

Selain tragedi pembantaian di Gaza, Israel juga dikecam dunia karena blokade yang dilakukannya di Gaza, pembangunan tembok pemisah di Tepi Barat dan perluasan pemukiman Yahudi dengan cara merampas rumah dan tanah milik warga Palestina.

Direktur bidang kebuayaan kementerian Luar Negeri Israel, Arye Mekel pada New York Times edisi Kamis (20/3) mengungkapkan, pihaknya akan mengirim para novelis dan penulis terkenal di Israel ke luar negeri, mengirim perusahaan-perusahaan teater dan menggelar pameran-pameran tentang Israel untuk memulihkan kembali citra negara Zionis itu.

"Kita harus melakukan banyak hal agar dunia tahu tentang situasi kita, dan tidak memandang Israel hanya pada konteks peperangan saja," kata Eytan Gilboa, seorang profesor ilmu politik dan komunikasi internasional di Bar Ilan University. Menurut Gilboa, Israel butuh dana sekitar 50-100 juta untuk keperluan propaganda itu.

Citra Israel sebagai rezim rasis dan kejam makin terlihat dengan naiknya Benjamin Netanyahu, tokoh kiri di Israel yang anti Palestina-sebagai perdana menteri baru Israel. Ditambah lagi dengan penunjukkan Avigdor Lieberman seorang Yahudi Rusia yang juga dikenal rasis, sebagai menteri luar negeri dalam kabinet Netanyahu.

Tanda-Tanda Kemunculan Imam Mahdi

Para ulama membagi Tanda-tanda Akhir Zaman menjadi dua. Ada Tanda-tanda Kecil dan ada Tanda-tanda Besar Akhir Zaman. Tanda-tanda Kecil jumlahnya sangat banyak dan datang terlebih dahulu. Sedangkan Tanda-tanda Besar datang kemudian jumlahnya ada sepuluh. Alhamdulillah, Allah sayang sama umat manusia. Sehingga Allah datangkan tanda-tanda kecil dalam jumlah banyak sebelum datangnya tanda-tanda besar. Dengan demikian manusia diberi kesempatan cukup lama untuk merenung dan bertaubat sebelum tanda-tanda besar berdatangan.

Banyak pendapat mengatakan bahwa kondisi dunia dewasa ini berada di ambang datangnya tanda-tanda besar Kiamat. Karena di masa kita hidup dewasa ini sudah sedemikian banyak tanda-tanda kecil yang bermunculan. Praktis hampir seluruh tanda-tanda kecil kiamat yang disebutkan oleh Nabi shollallahu ’alaih wa sallam sudah muncul semua di zaman kita. Maka kedatangan tanda-tanda besar tersebut hanya masalah waktu. Tanda besar pertama yang bakal datang ialah keluarnya Dajjal. Namun sebagian ulama berpendapat bahwa sebelum munculnya Dajjal harus datang terlebih dahulu Tanda Penghubung antara tanda-tanda kecil kiamat dengan tanda-tanda besarnya. Tanda Penghubung dimaksud ialah diutusnya Imam Mahdi ke muka bumi.

Dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengisyaratkan bahwa Imam Mahdi pasti datang di akhir zaman. Ia akan memimpin ummat Islam keluar dari kegelapan kezaliman dan kesewenang-wenangan menuju cahaya keadilan dan kejujuran yang menerangi dunia seluruhnya. Ia akan menghantarkan kita meninggalkan babak keempat era para penguasa diktator yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya dewasa ini menuju babak kelima yaitu tegaknya kembali kekhalifahan Islam yang mengikuti manhaj, sistem atau metode Kenabian.

لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا يَوْمٌ لَطَوَّلَ اللَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ حَتَّى يَبْعَثَ فِيهِ

رجل مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمُ أَبِي

يَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجَوْرًا

“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435)

Lelaki keturunan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam tersebut adalah Imam Mahdi. Ia akan diizinkan Allah untuk merubah keadaan dunia yang penuh kezaliman dan penganiayaan menjadi penuh kejujuran dan keadilan. Subhanallah...! Beliau tentunya tidak akan mengajak ummat Islam berpindah babak melalui perjalanan tenang dan senang laksana melewati taman-taman bunga indah atau melalui meja perundingan dengan penguasa zalim dewasa ini apalagi dengan mengandalkan sekedar ”permainan kotak suara”..! Imam Mahdi akan mengantarkan ummat Islam menuju babak Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah melalui jalan yang telah ditempuh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam dan para sahabatnya, yaitu melalui al-jihad fi sabilillah.

Imam Mahdi akan berperan sebagai panglima perang ummat Islam di akhir zaman. Beliau akan mengajak ummat Islam untuk memerangi para Mulkan Jabriyyan (Para Penguasa Diktator) yang telah lama bercokol di berbagai negeri-negeri di dunia menjalankan kekuasaan dengan ideologi penghambaan manusia kepada sesama manusia. Bila Allah mengizinkan Imam Mahdi untuk menang dalam berbagai perang yang dipimpinnya, maka pada akhirnya ia akan memimpin dengan pola kepemimpinan berideologi aqidah Tauhid, yaitu penghambaan manusia kepada Allah semata. Banyak ghazawat (perang) akan dipimpin Imam Mahdi. Dan –subhaanallah- Allah akan senantiasa menjanjikan kemenangan baginya.

تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ

ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ

“Kalian perangi jazirah Arab dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian Persia (Iran), dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Rum, dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Dajjal, dan Allah beri kalian kemenangan.” (HR Muslim 5161)

Lalu apa sajakah indikasi kedatangan Imam Mahdi? Dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam memberikan gambaran umum indikasi kedatangan Imam Mahdi. Ia akan diutus ke muka bumi bilamana perselisihan antar-manusia telah menggejala hebat dan banyak gempa-gempa terjadi. Dan kedua fenomena sosial dan fenomena alam ini telah menjadi semarak di berbagai negeri dewasa ini.

أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ النَّاسِ

وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا

“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898)

Hadits berikut ini bahkan memberikan kita gambaran bahwa kedatangan Imam Mahdi akan disertai tiga peristiwa penting. Pertama, perselisihan berkepanjangan sesudah kematian seorang pemimpin. Kedua, dibai’atnya seorang lelaki (Imam Mahdi) secara paksa di depan Ka’bah. Ketiga, terbenamnya pasukan yang ditugaskan untuk menangkap Imam Mahdi dan orang-orang yang berbai’at kepadanya. Allah benamkan seluruh pasukan itu kecuali disisakan satu atau dua orang untuk melaporkan kepada penguasa zalim yang memberikan mereka perintah untuk menangkap Imam Mahdi.

يَكُونُ اخْتِلَافٌ عِنْدَ مَوْتِ خَلِيفَةٍ فَيَخْرُجُ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ هَارِبًا إِلَى مَكَّةَ فَيَأْتِيهِنَاسٌ مِنْ أَهْلِ مَكَّةَ فَيُخْرِجُونَهُ وَهُوَ كَارِهٌ فَيُبَايِعُونَهُ بَيْنَ الرُّكْنِ وَالْمَقَامِ

وَيُبْعَثُ إِلَيْهِ بَعْثٌ مِنْ أَهْلِ الشَّامِ فَيُخْسَفُ بِهِمْ بِالْبَيْدَاءِ بَيْنَ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ

“Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at Imam Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.” (HR Abu Dawud 3737)

Saudaraku, sebagian pengamat tanda-tanda akhir zaman beranggapan bahwa indikasi yang pertama telah terjadi, yaitu perselisihan dan kekacauan yang timbul sesudah wafatnya seorang pemimpin. Siapakah pemimpin yang telah wafat itu? Sebagian berspekulasi bahwa yang dimaksud adalah Saddam Husein. Karena semenjak kematiannya, negeri Irak berada dalam kekacauan berkepanjangan. Wallahua’lam bish-showwab. Bila analisa ini benar berarti dewasa ini kita sudah harus bersiap-siap untuk berlangsungnya pembai’atan paksa Imam Mahdi di depan Ka’bah.

Saudaraku, bila ketiga peristiwa di atas telah terjadi, berarti Ummat Islam di seluruh penjuru dunia menjadi tahu bahwa Imam Mahdi telah datang diutus ke muka bumi. Panglima ummat Islam di Akhir Zaman telah hadir.. . Dan bila ini telah menjadi jelas kitapun terikat dengan pesan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam sebagai berikut:

فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ

“Ketika kalian melihatnya (kehadiran Imam Mahdi), maka berbai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Abu Dawud 4074)

Ya Allah, izinkanlah kami bergabung dengan pasukan Imam Mahdi. Ya Allah anugerahkanlah kami rezeki untuk berjihad di jalanMu bersama Imam Mahdi lalu memperoleh salah satu dari dua kebaikan: ’isy kariman (hidup mulia di bawah naungan syariat Allah) atau mut syahidan (mati syahid). Amin...

Beginilah Israel di Atas Tanah Palestina

Sejak kedatangan mereka ke bumi Palestina, tepatnya pada tahun 1948, dan pendeklarasian negaranya, Israel telah membangun semua infrastruktur paling lengkap di seluruh dunia. Mulai dari rumah sakit, resort atau tempat wisata, gedung pendidikan, taman kota, daerah industri sampai pangkalan militer paling canggih di seantero Timur Tengah. Kota-kota mereka dibangun dengan mencontoh berbagai kota terkenal di dunia.

Di Israel, tidak sulit menemukan suasana kota New York yang penuh dengan bangunan tinggi mewah. Tidak sulit pula melihat kota mirip Florida yang dipenuhi pantai. Atau pula pegunungan hijau seperti layaknya daerah di Edinburgh. Yahudi telah menjadikan Israel sebagai negara akuan dengan pendapatan per kapita yang sedikit lebih rendah dari Inggris. Kehidupan mereka sangat mapan, dan di Israel tidak mengenal kemiskinan, kekurangan makanan dan sebagainya. Dan semua itu, jangan pernah lupa, dirampas dari tangan rakyat Palestina. Dengan darah orang Muslim Palestina. Bahkan dengan nyawa Muslim Palestina.

Beginilah awalnya. Israel datang dengan traktor dan buldozer setelah tentaranya membantai rakyat Palestina terlebih dahulu.

Pemandangan ini bukan hanya sekali terjadi. Bocah Palestina turun ke jalan melempari buldozer, mempertahankan kehormatan dan harga diri, walaupun nyawa yang jadi tebusannya.

Dan begitulah, buldozer, tank, dan traktor itu menggerus rumah-rumah milik rakyat Palestina.


Sementara yang lain mengapus jejak Palestina di muka bumi, yang lainnya berjaga-jaga dari tindakan rakyat Palestina. Dunia internasional? Tenang, itu telah ditangani AS, bapak moyang Israel.

Dan inilah hasilnya. Perumahan bersih, dan mewah berderet-deret di sepanjang tanah yang dulunya, sekali lagi, milik orang Palestina.

Kota ini dibangun persis seperti Florida atau Hawaii. Pantai dengan berbagai bungalow mewah, resort yang luar biasa indah sekaligus menguasai laut dan kekayaannya.

Dan ini adalah "New York". Israel menyebutnya Negev.

Salah satu pusat kota di Israel. Dari sini mereka mengendalikan AS dan dunia.

Israel disebut-sebut memiliki tata kota yang sempurna dan terarah. Hasil dari pemikiran selama puluhan tahun, dibantu dengan dana pembangunan dari AS, Inggris dan beberapa negara Arab yang kaya.

Bandara Udara Israel, Ben Gurion International, sudah seperti Bandara Changi di Singapura atau bandara-bandara Kelas 1 lainnya di dunia. Ada pusat perbelanjaan, bioskop, taman dan lainnya.

Israel pun memiliki tempat ibadah kolektif yang besar dan megah. Ini adalah lokasi Tembok Ratapan dan Dome of Rock.

Dan inilah wajah Palestina sekarang. Gaza sebagian besar rata dengan tanah. 85% tanah Palestina telah dirampas oleh Yahudi. Ribuan nyawa telah diambil demi negara penjajah Israel. Semoga kita tidak lupa akan Palestina, dan bagaimana Israel sekarang berdiri.

Kamis, 05 Maret 2009

Yvonne Ridley, Mualaf yang berbicara tentang Khilafah, Syariat & Jihad

Yvonne Ridley, wartawati-feminis Inggris, yang menjadi mualaf setelah ditawan Taliban, dan kini menjadi pembela Islam di Inggris. Berikut ini adalah ceramah Yvonne Ridley beberapa tahun lalu di Global Peace & Unity Conference, London, tepatnya pada tanggal 30 November 2006. Mudah-mudahan bisa jadi informasi bagi saudara-saudara yang belum mengetahui sebelumnya.

Awalnya saya ingin mempersembahkan pidato saya di Global Peace and Unity Conference ini kepada Imam Anwar Al-Awlaki-seorang ulama terkemuka dan dihormati di komunitas Muslim berbahasa Inggris – yang ditahan di Yaman dua bulan yang lalu. Namun, saya juga harus berterima kasih kepada saudara Fahad Ansari dari Islamic Human Rights Commussion, penulis artikel “God Save The Deen”, yang menginsoirasi saya menulis ceramah ini. Sebagian besar isi ceramah ini terinspirasi oleh tulisannya itu.

Keislaman saya masih amat belia, karena saya baru menjadi muslimah pada 2003 – dan meskipun masih banyak yang harus saya pelajari, saya dapat merasakan frustasi yang dirasakan umat muslim pada saat ini. Saya tahu serangan 11 September berdampak luar biasa besar pada dunia, tapi itu bukan suatu awal … itu adalah kelanjutan dari warisan imperalisme AS dan ketakutannya terhadap Islam.

Sekitar 10 tahun yang lalu, para pemuda Muslim dari berbagai belahan dunia membanjiri Bosnia untuk membantu saudara-saudara merekan berjuang mempertahankan diri menghadapi Serbia yang melancarkan genosida, sementara dunia hanya berdiam diri menontonnya. Jihad menyatukan Muslim dari segala kebangsaan, status, dan kultur. Semua disatukan, bahkan mereka yang tidak bisa berangkat untuk berperang berusaha mengulurkan bantuan dalam berbagai bentuk lain seperti penggalangan dana, penyelenggaraan acara penyadaran masyarakat, dan demonstrasi.

Hasilnya, umat Muslim berhasil mematahkan usaha genosida.Dunia Barat baru melakukan intervensi setelah tampak jelas bahwa Muslim Bosnia akan meraih kemenangan.Mereka tidak bisa menerima berdirinya sebuah negera Islam di jantung Eropa, sehingga mereka pu mengitervensi. Ini buka semata-mata kesimpulan saya, tapi mantan Presiden Bill Clinton pun mengakuinya dalam autobiografinya.

Ketakuan terhadap Islam telah berkembang selama 10 tahun belakangan, sehingga darah saydara-saudara kami kini mengalir bagaikan sugau-sungai yang melintasi Chechnya, Kashmir, Palestina, Afganista, Irak, dan baru-baru ini kita semua menyaksikan apa yang terjadi di Lebanon. Saya pernah mendatangi banyak dari ladang-ladang pembantaian ini dan izinkan saya mengatakan kepada Anda bahwa tubu-tubuh rusah, meldak berkeping-keping dari saudara-saudara Muslim kami sama persis dengan tubuh-tubuh yang tersebar pada hari ini sangat jelas: darah Muslim adalah komoditas murah.

Sementara itu, puluhan ribu Muslim tak bersalah masih disiksa di tempat-tempat terpencil seperti Teluk Guantanamo, Bandara Bagram di Afganistan, Abu Gharib, Diego Garcia, dan penjara-penjara rahasia di berbagai penjuru dunia.

Sementara itu, di penjara-penjara bawah tanah di Suriah, Yordania, Maroko, Tunisia, Argeria, Mesir … saudara-saudara kami disiksa atas prakarsa dan tuntutan pemerintah AS. Dam saua uakin pemerintah Inggris pun terlibat dalam hal ini … Para pejabatintelejen Inggris tidak lama lagi akan dipermalikan karena keterlibatan mereke.

Bahkan sampai sekarang, masih ada 9 warga negara Inggris yang ditahan di Guantanamo – orang-orang Amerika tidak menginginkan mereka, tapi pemerintah Inggris juga tidak mau menerima mereka. Meskipun Departemen Luar Negeri memberikan berbagai dalih, sebenarnya mereka hanya perlu menelepon untuk meminta pembebasan saudara kami itu. Dan jangan pikir hanya laki-laki yang disekap dan disiksa – Moazzam bisa mendengan jeritan seorang perempuan di sel penyiksaan di Afganistan tempat dia ditahan oleh Amerika.

Temuilah Moazzam Begg di stan Cage Prisoners hari ini dan tanyakan kepadanya, apa yang bisa Anda lakukan untuk membantu. Karena kita bisa membantu. Hampir tak ada tahanan yang dibebaskan berkat proses pengadilan, melalui tekanan politik … yaitu ketika pemerintah turut campur tangan.

Anda yang hadir hari ini bisa membuat perubahan. Jangan hanya duduk di sini dan memndam kegeramam – beraksilah. Tekanlah para politisi Anda dan ingatkan mereka bahwa Andalah tuan-tuan mereka.

Dalam surah Al-Áshr, Allah menyatakan bahwa seluruh umat manusia, termasuk Muslim, berada dalam kerugian; kecuali mereka yang BERIMAN, MELAKUKAN AMAL KEBAIKAN, dan SALING MENGINGATKAN TENTANG KEBENARAN DAN KESABARAN. Hanya dengan memenuhi 4 kriteria ini, kita akan dapat berjumpa dengan Tuhan. Namun, jika kita membenamkan kepala kita di pasir dan berpura-pura tidak ada peninjasan di dunia, dan penderitaan saudara-saudara kita itu tak berarti apa pun bagi kita, maka mungkin kita tidak akan bisa berjumpa dengan-Nya.

Bahkan Ken McDonald, jaksa di Inggris, merasa jijik dengan tindakan-tindakan pemerintah – ia menyerang dengandengan sengit apa yang disebut “pengadilan-pengadilan rahasia“.

Pengadilan-pengadilan itu mengadili tersangka terorisme yang tidak diizinkan melihat bukti-bukti yang memberatkan mereka. Itu sungguh suatu penghinaan terhadap keadilan.

Dalam sebuah wawancara eksklusif denga Islam Channel News, dia berkomentar: “Kita harus menegaskan bahwa prinsip-prinsip ini tidak bisa ditawar-tawar. Dalam tekanan politik apa pun, dalam iklim apa pun, prinsip-prinsip ini adalah hakikat dari keadilan: persidangan yang terbuka dan dilakukan di hadapan pengadilan yang independen dan netral.

“Kita tidak menginginkan pengadilan-pengadilan rahasia, kita tidak menginginkan hakim yang dipilih secara rahasia, kita tidak menginginkan keadilan rahasia. Pengadilan yang berimbang; fairness di antara penuntut dan pembela tidak bisa ditawar-tawar; hak mendapat keterangan lengakap tentang kasus yang dituduhkan Negara terhadap Anda tidak bisa ditawar-tawar.

“Pembela berhak mengetahui tuduhan yang dihadapinya, dan mereka berhak mendapatkan bahan-bahan yang dimiliki Negara, termasuk yang merugikan tuduhan Negara atau menguntungkan tertuduh. Hak naik banding tidak bisa ditawar-tawar.

”Dan asas praduga tak bersalah, standar pembuktian kejahatan – yang melampaui keraguan-keraguan yang masuk akal – dengan tanggung jawab pembuktian terletak di pundak Negara, tak satu pun dari prinsip-prinsip ini bisa ditawar-tawar.”

Dan tentu saja ia benar – tapi Tony Blair berkata bahwa Muslim harus berhenti memiliki mentalitas korban.Namun, kalau kepala kejaksaan saja mengeluh, tentu kami punya alas an kuat.

Coba bayangkan, apa tanggapan anak-anak muda Muslim atas semua ini? Mereka membaca kisa-kisah kepahlawanan Saladin Al-Ayyubi, Khalid bin Walid, Tariq bin Ziad, dan menyimak kisah-kisah keberanian dan keperwiraan Nabi Muhammad saw, yang amat kami cintai. Tahukan Anda, 5 tahun lalu, saya sama sekali tidak tahu siapa Nabi saw itu. Namun, sekarang saya bersedia mengorbankan tetes darah terakhir saya untuk membela nama, kehormatan dan kenangan tentang beliau. Bahkan setelah wafat, beliau menunjukkan dirinya mampu menyatukan Ummah dalam protes terhadap karikatur jahat dari Denmark itu.

Pahlawan-pahlawan modern kami mencakup Malcolm X dan Syyid Qutb, yang tulisan keduanya membantu saya mendefinisikan diri sebagai Muslim.

Mereka menjadi semacam role model yang diikuti anak-anak muda kami. Namun, mereka malah menerima informasi-informasi yang simpang siur dan membingungkan. Blair mencoba melarang Milestones (Buki karangan Syyid Qutb) – ia diberi tau bahwa Usamah bin Ladin membaca buku itu … Well, Usamah juga membaca Shakespeare. Apakah kita juga harus melarang Tweifth Nightm Hamlet, dan karya-krya klasiknya yang lain? Satu menit, anak-anak muda kami diberi tahu untuk hanya takut kepada Alla SWT, tapi menit berikutnya, mereka diberi tahu untuk “melunakkan“ Islam mereka dan menunjukkan kepala dengan patuh.

Sejak peristiwa 11 September, diluncurkan kampanye gencar untuk mengubah Islam menjadi sesuatu yang lebih sesuai dengan menyuarakan Barat. Tujuannya adalah menciptakan sebuat Islam yang sekuler dan kultural yang rukun dengan dunia karena ia tunduk kepada penindas-penindasnya, bukannya kepada Allah; sebuah Islam tanpa jihad, syariah dan khilafah – hal-hal yang diperintahkan Allah kepada kami untuk menjalankannya, demi tegaknya din Allah di muka Bumi.

Dan upaya-upaya ini tampak di mana pun saya mengarahkan pandangan. Hijab direnggut dari kepala saudari-saudari kami di Tunisia, Prancis, dan Turki. Saudari-saudari kami di Belanda dan Jerman juga menjadi sasaran. Dan di Inggris, ada Jack Straw, mantan Menteri Luar Negeri Inggris uang mempermasalahkan Jilbab – dia mungkin tidak suka nikab, tapi saya berharap ia memakainya, ditambah sebuah berangus yang besar. Saya tidak membutuhkan laki-laki kulit putih setengah baya untuk memberi tau saya atau saudari-saudari saya bagaimana kami harus berpakaian. Nikab, seperti jilbab, seperti hijab menjadi simbol penolakan terhadap gaya hidup Barat yang negatif seperti penggunaan obat-obatan terlarang, mabuk-mabukkan, dan seks bebas. Sikap tersebut adalah pernyataan kepada Barat bahwa kami tidak mau menjadi seperti dirimu.

Muslim yang memilih menjadi lebih kebarat-baratan ketimbang orang Barat sendiri membuat saya tertawa – tidak sadarkah mereka bahwa tampak konyol di mata dunia? Mereka bersembunyi di balik deskripsi-deskripsi semacam moderat – lagi-lagi, pesan apakah yang ingin disampakan kepada anak-anak muda kami? Jika kita meminta mereka untuk menjadi moderat, tidakkah itu menyiratkan bahwa ada sesuatu yang salah denga Islam yang perlu dilunakkan, dijinakkan?
Apa itu moderat dan apa itu ekstremis? Saya tidak tahu. Saya hanya seorang Muslim. Saya tidak mengikuti ulama atau aliran mana pun … saya hanya mengikuti Nabi saw. Dan Sunnahnya. Apakah itu membuat saya menjadi seorang ekstremis? Saya tidak yakin Tony Blair memahami dirinya sendiri – saya menulis surat kepadanya tiga bulan yang lalu dan sampai sekarang saya masih menunggu balasannya. Menjadi Muslim itu agak mirip dengan mengandung. Pernakah mendengar ada orang yang mengandung dengan moderat?

Islam telah diserang selama 1.400 tahun dan kami sekarang sudah belajar untuk hanya bergantung kepada Allah. Namun, masih ada Muslim yang mencium tangan yang menampar mereka. Saya khawatir bahwa kita tak lagi bisa memercayai seseorang hanya karena mengenakan bisana islami. Ada pemimpin-pemimpin Muslim yang mengklaim bahwa mereka membimbing dan melindungi kami, tapi tidak semuanya memikirkan kepentingan kami. Generasi muda kami harus sangat hati-hati sejak peristiwa 11 September dan Bom London 7 Juli. Kmi harus memberi tahu generasi muda kami bahwa apa yang terjadi di Palestina, kashmir, Chechnya, Irak dan Afganistanadalah perlawanan yang dibenarkan terhadap pendudukan militer yang brutal, sedangkan kejahatan-kejahatan seperti 11 September dan Bom London adalah terorisme. Menyamakan keduanya berarti mengkhianati saudara-saudara kami yang tak punya pilihan selai melawan atau terhapus dari muka planet ini.

Hamba-hamba baru Dunia Barat menghujat partai-partai Islam dan pemerintah-pemerintah yang menerapkan syari’ah. Saya menyebut mereka “Penggembira“. Mereka diterbangkan pemerintah dari AS, Kanada, Yaman, dan Mauritania untuk menyebarkan Islam yang jinak. Hasil akhirnya adalah penjinakan din Allah, sebuah Islam yang lemah dan pasif, mau menerima status quo yang menindas dan menghinakan Muslim; sebuah Islam yang mendorong Muslim mengutuk aksi saudara-saudara mereka yang denga gagah berani melawan pendudukan dan penindasan dengan segala yang mereka punya. Bahkan mendoakan mereka pun sekarang menjadi kejahatan – berapa lama lagi sebelum kami diberi tahu untuk tidak mendoakan mujahidin?

Salah satu panglima perang terbesar yang pernah dikenal dunia, Saladin Al-Ayyyubi, pembebas Al-Quds, pernah ditanya mengapa dia tak pernah tersenyum. Dia menjawab, bagaimana mungkin dia tersenyum padahal dia tahu Masjid Al-Aqsa masih diduduki? Saya bayangkan bagaimana tanggapannya terhadap situasi dunia sekarang? Saat ini para pemimpin Arab menari perut tanpa malu di hadapan Amerika sambil menyerahkan Irak di atas sebuah piring. Pemimpin-pemimpin Arab itu berpaling sementara Palestina yang jelita tak henti-hentinya diperkosa dan “putrid jelita” Arab lainnya, lebanon … kemanakah Dunia Arab ketika ia diserang dengan amat brutal?
Dan genderang perang kembali ditabuh. Bukan janya seluruh dunia menyaksikan, melainkan anak-anak kami, generasi muda kami, masa depan kami. Kita harus mendidik dan menginspirasi mereka dengan kisah-kisah Nabi dan para Sahabat. Selama Ummah memunculkan tokoh-tokoh seperti Khalid bin Walid, Saladin Al-Ayyubi, Sayyid Qutb, dan Malcolm X, kami tidak akan kalah. Semakin kami ditindas oleh para tiran, semakin sengit kami melawan. Inilah sifat Islam.

Dan inilah Islam yang perlu diikuti anak-anak muda kami, dengan bimbingan dan ispirasi. Kmi harus mengganti pemimpin-pemimpin yang mengebiri diri mereka sendiri dalam upaya menyedihkan untuk menjadi lebih Barat ketimbang bangsa Barat sendiri. Banyak anak muda Muslim sekarang menyadari bahwa tak peduli seberapa keras mereka mengompromikan din mereka untuk melebur ke dalam masyarakat yang lebih luas, ketika keadaan menjadi runyam, mereka akan diperlakukan dengan penuh kecurigaan. Semakin kami disuruh melupakan syari’ah, khilafah dan jihad, semakin Muslim akan membayar dengan darah untuk menegakkan nilai-nilai itu. Jihad yang kita saksikan di Palestina, Irak, Afghamistan, Kashmir, dan Chechnya adalah sesuatu yang mulai, sebuah perang yang dibenarkan melawan kezaliman dan tirani.

Aksi para jihadis sama sekalitidak menimbulkan ancaman terhadap Barat atau gaya hidup orang Barat. Perlawanan mereka bukan hanya dibenarkan tetapi bahkan didukung oleh hukum international. Ekstremis religius yang sungguh-sungguh menumbulkan ancaman terbesar meradikalisasi anak-anak muda kita adalah Kristen Fundamentalis di Gedung Putih dan Downing Street. Bush dan Blair telah menjadi agen perekrutan terbaik Al-Qaidah.

Semakin banyak anak muda Muslim menyadari bahwa bukan terorisme atau ekstremisme yang menjadi target, tetapi Islam sendirilah yang menjadi target.

Kini Ummah-lah yang harus memimpin dan menginspirasi generasi muda Muslim, seperti Nabi memimpin dan menginspirasi jutaan manusia dan akan terus demikian adannya. Dan pelajaran pertama yang harus kami sampaikan kepada generasi muda kami adalah takut kepada Allah SWT.

Selasa, 03 Maret 2009

Konferensi Rekonstruksi Gaza, Siapa Yang Diuntungkan?

Konferensi negara-negara donor di Sharm al-Syaikh Mesir yang berakhir hari Senin malam menghasilkan komitmen bantuan sebesar 4,5 milyar dollar untuk rekonstruksi Gaza dan menyerukan Israel agar membuka semua perbatasan Gaza tanpa syarat.

Menlu Mesir Ahmed Abul Gheit dalam keterangannya usai konferensi menyatakan bahwa bantuan itu merupakan dana tambahan dari komitmen bantuan yang sudah ada sebelumnya dan akan dicairkan dalam jangka dua tahun kedepan.

Negara-negara yang hadir dalam konferensi donor antara lain AS memberikan komitmen bantuan dana sebesar 900 juta dollar yang akan dibagi menjadi 300 juta dollar untuk bantuan rekonstruksi Gaza dan 600 juta dollar untuk pemerintahan Mahmoud Abbas. AS yang diwakili oleh Menlu Hilary Clinton menegaskan bahwa tidak boleh ada dana dari AS yang diberikan pada Hamas.

Komisi Eropa menyatakan komitmen bantuan sebesar 554,1 juta dollar untuk rekonstruksi Gaza dan untuk oritas Palestina pimpinan Abbas. Arab Saudi memberikan bantuan sebesar 1 milyar dollar, Qatar sebesar 250 juta dollar, Uni Emirat Arab sebesar 174 dollar dan Inggris sebesar 43 juta dollar. Jepang, Italia dan Turki juga sudah menyatakan komitmen bantuannya untuk rekonstruksi Gaza dan untuk otoritas pemerintah Palestina.

Agresi brutal Israel selama 22 hari ke Jalur Gaza bulan Januari kemarin menyebabkan 1.300 warga sipil Palestina gugur syahid dan 5.450 orang lainnya luka-luka. Biro Pusat Statistik Palestina menyatakan, agresi brutal itu juga menyebabkan 4.100 rumah hancur total dan 17.000 rumah lainnya rusak berat. Sekitar 1.500 pabrik, 30 masjid, 31 gedung pemerintahan dan 10 saluran air serta pengolahan limbah juga hancur.

Siapa Yang Diuntungkan?

Otoritas pemerintah Palestina pimpinan Mahmud Abbas menjadi pihak yang paling diuntungkan dengan penyelenggaraan konferensi negara-negara donor di Sharm al-Syaikh, karena berhasil mendapatkan dana yang besar untuk memperkuat pemerintahannya. Sementara Hamas, yang memegang kendali di Gaza sama sekali tidak dilibatkan dalam konferensi tersebut.

Dari komitmen bantuan 4,5 milyar dollar yang dihasilkan dari konferensi itu, sebagian dana disalurkan untuk pemerintahan Mahmud Abbas, pihak yang sebenarnya tidak terlibat langsung dalam peperangan melawan agresi Zionis Israel di Gaza bulan Januari kemarin. Dari seluruh dana itu, kemungkinan hanya sebagian kecil saja yang akan digunakan untuk rekonstruksi Gaza. Salam Fayyad, perdana menteri Palestina yang ditunjuk Abbas untuk mendisain rekonstruksi Gaza menyatakan cuma membutuhkan 2,8 milyar dollar untuk pembangunan kembali Jalur Gaza. Sisanya, masuk ke pundi-pundi pemerintahan Abbas dari Fatah yang selama ini dikenal korup.

Warga Gaza saat ini sulit mendapatkan bahan-bahan bangunan untuk membangun kembali rumah-rumah mereka. Sejauh ini, belum jelas bagaimana rekonstruksi Gaza akan dilakukan sementara perbatasan masih diblokade Israel dan Hamas sama sekali tidak dilibatkan.

Pertanyaannya, siapa yang bisa menjamin bahwa bantuan itu bisa sampai ke tangan warga Gaza, jika seluruh bantuan diberikan melalui otoritas pemerintahan Palestina yang berbasis di Tepi Barat, dan bukan pada Hamas yang selama ini memegang kontrol di Gaza. Di sisi lain, Israel sudah menyatakan akan menolak proyek pembangunan Gaza jika proyek tersebut akan menguntungkan posisi Hamas di wilayah itu.

Meski demikian, Hamas menyatakan siap melakukan rekonstruksi Gaza dengan kemampuan mereka sendiri. "Kami menyambut siapa saja yang ingin membantu membangun kembali Gaza, tapi tanpa persyaratan politik terhadap Hamas atau pada rakyata Palestina," kata Usamah Hamdan, pejabat Hamas di Beirut.

Perbatasan

Selain menghasilkan komitmen bantuan, konferensi negara donor di Mesir juga mendesak Israel agar membuka seluruh perbatasan di Gaza tanpa syarat.

Masalah pembukaan perbatasan menjadi penting karena jika masih diblokade, akan menghambat kelancaran bantuan kemanusiaan dan bahan-bahan bangunan yang akan digunakan untuk membangun kembali Jalur Gaza.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon sudah menegaskan bahwa sikap Israel yang masih menutup semua perbatasan tidak bisa ditoleransi, namun ia tidak menentukan langkah apa yang akan diambil PBB untuk menekan Israel.

Mesir salah satu negara yang juga menolak membuka penuh perbatasan Rafah, satu-satunya pintu gerbang ke Gaza yang tidak dikelola Israel. Lucunya, dalam konferensi donor kemarin, Menlu Mesir mendesak agar Israel membuka semua perbatasan sementara negaranya sendiri menolak membuka perbatasan Rafah.

Tony Blair, utusan tim kwartet-tim mediasi perdamaian Israel-Palestina, juga mendesak Israel agar membuka semua perbatasan dengan Gaza. "Blokade terhadap warga Gaza tidak ada gunanya. Saya pikir, kita harus mengubah strategi untuk masalah Gaza," kata Blair pada para wartawan saat berkunjung ke Gaza, tanpa menyebutkan lebih lanjut strategi apa yang ia maksud.

Indikasi Kehancuran Israel

Tahun ini, penjajahan Israel atas bumi Palestina memasuki tahun ke-61. Sebuah catatan yang panjang sekali. Selama dalam kurun waktu tersebut, sekarang ini, hampir 80% wilayah Palestina sudah berhasil dikuasai oleh para Zionis tersebut. Sehubungan dengan paham Anti-Semit yang merebak, banyak bangsa Yahudi yang “kembali” ke Israel (dalam bahasa Ibrani disebut dengan istilah aliyaa).

Paham Anti-Semit terjadi sedemikian rupa di luar perkiraan Israel sendiri. Isyu Holocaut yang selama ini dijadikan pelindung bagi Yahudi, perlahan-lahan mulai surut, dan bahkan banyak masyarakat Eropa sendiri yang tidak percaya kepada Holocaust sebenarnya. Di dalam negeri pun, Israel tengah “bertempur”. Para pemimpinnya saling sikut dan berebut kekuasaan. Friksi ini diyakini akan mengakibatkan tersendatnya kesatuan paham di antara mereka sendiri. Di sisi ekonomi, negara-negara yang selama ini memberikan bantuan kepada Israel mulai menuai protes dari rakyatnya untuk menghentikan kebijakan itu. Otomatis, Israel menjadi sedikit limbung. Salah satu yang membuat Israel melakukan agresi ke Gaza dua bulan silam salah satunya adalah untuk mencari sumber minyak baru dan air. Sudah beberapa waktu belakangan ini, Israel dilanda kekeringan. Sementara Hamas, sebagai penentang Israel nomor 1, seperti diprediksi banyak orang, malah semakin kuat pasca-agresi ke Gaza.

Beberapa hal ini oleh beberapa pengamat dijadikan sebagai indikasi ambang kehancuran negara Zionis yang ilegal. Uniknya, para analis Israel sendiri tidak menampik kekhawatiran ini. Inilah beberapa indikasi lain kehancuran Israel:

1. Sebagai negara penjajah Israel jelas kehilangan kemampuannya untuk melakukan peleburan dengan bangsa lain di kawasan Timur Tengah. Ini karena Israel hampir tidka beda dengan Barat dan merupakan kepanjangan kepentingan dan politik mereka di Timur Tengah. Misalnya saja dengan Mesir. Walau pada intinya, pemerintah Mesir berkongsi dengan Israel, namun masyarakatnya sendiri jelas-jelas menolak Zionis dalam bentuk apapun.

2. Israel mengalami ketimpangan secara demografi melawan pertumbuhan warga Arab. Hal ini nyata menimbulkan rasialisme terhadap warga Israel dari keturunan Arab dan terhadap warga Palestina. Israel akan berubah, seperti nasib Afrika Selatan pada masa rasialisme Apartheid. Pada akhirnya legalitas Israel akan tercerabut dan mereka akan dimusuhi. Fenomena ini sekarang sudah muncul secara internasional. Meski dukungan terhadap Yahudi di Amerika begitu kuat, mayoritas negara dunia tidak sepakat dalam hal ini. Apalagi jika strategi politik Arab menyerukan solusi satu negara dan bukan dua negara dalam menyelesaikan masalah konflik Palestina Israel.

3. Dunia semakin sadar tentang apa yang terjadi di Timur Tengah. Ini artinya tekanan masyarakat internasional terhadap pemerintah-pemerintahan mereka akan semakin kuat agar memiliki politik tegas terhadap Israel. Di Israel sendiri mulai ada sejumlah organisasi swasta mendukung aksi anti Israel dan melakukan aksi internasional melawan cara-cara Israel menghancurkan rumah warga Palestina dan pengusiran mereka. Dengan berangsurnya kemajuan ekonomi Negara-negara Timur Tengah, perimbangan dan bargaining perdagangan dengan sejumlah Negara akan mulai memaksa negara lain untuk mendukung kepentingan Arab. Secara otomatis Israel akan tercekik. Resesi ekonimi global menjadi jalan pembukanya.

4. Menurunnya jumlah militer Israel sebab jumlah kelompok usia tua militer Israel semakin tinggi. Di samping naiknya jumlah kelompok Yahudi ekstrem "harayadam" yang menolak bergabung dalam militer Israel. Sekarang ini, persentase mereka sudah menapai 9 persen dari warga Israel. Perang yang dilakukan Israel akan menimbulkan kerugian nyawa yang tidak terkira. Sementara bangsa Palestina, seperti yang sudah-sudah dan telah dibuktikan, akan selalu bisa bertahan dalam kondisi seperti ini.

5. Israel mengalami masalah sosial dan politik internal yang krusial. Perpecahan antara Kadima dan Likud akan terus berlanjut. Kadima, sebagai pemenang pemilu 2009 tidak mendapatkan pembagian yang adil dari sisi ekonomi dan kekuasaan. Tawaran dari Benajmin Netanyahu (ketua Likud) ditolak mentah-mentah oleh Tzipi Livni (Kadima). Kondisi ini akan berlangsung lama dan akan menjadi api dalam sekam bagi Israel.

6. Kelas terpelajar sekuler dari Barat mereka eksodus balik. Sehingga di Israel hanya akan tersisa kelompok akstrem dalam politik dan agama. Perseteruan dua kelompok ini sangat panas sebab satu sama lain mengkafirkan.

7. Ekstremis dan fanatisme kelompok di Israel akan saling menghabisi. Ini barangkali yang digambar dalam Al-Quran "kalian kira mereka berkumpul tapi hati mereka terpecah".

Senin, 02 Maret 2009

Insiden Qabil-Habil dan Bani Israil

Jum’at itu tidak jauh berbeda dengan hari Jum’at setiap pekannya, jalan masuk menuju masjid Al-Azhar dipenuhi oleh rentetan mobil state security yang mengangkut puluhan polisi. Dulu saya tidak paham kenapa polisi dalam jumlah besar itu dikerahkan setiap Jum’atnya hanya untuk menjaga shalat Jum’at di masjid Al-Azhar, namun belakangan hari saya ketahui bahwa seusai shalat biasanya terdapat beberapa kelompok dari jamaah yang “berdemo” mengobarkan gelora jihad di beranda tengah masjid, mengajak seluruh umat Islam untuk bersatu melawan musuh Islam, kembali kepada ajaran Islam, dan menolak segala bentuk kelaliman pemerintah.

Oleh karena itu keamanan perlu dijaga agar tidak terjadi ‘keributan’ massal. tapi anehnya, jumlah polisi selalu lebih banyak dibanding jumlah demonstran, sehingga mustahil para demonstran dapat keluar dari masjid karena seluruh pintu keluar telah dikepung. Selain itu saya juga baru sadar, ternyata pemerintahan Hosni Mubarak tak jauh beda dengan pemerintahan Pak Harto dimana kebebasan bersuara begitu terkekang. Media pers, demonstrasi hingga khutbah Jum’at semuanya di bawah kendali kediktatorannya, tiada satupun yang boleh lancang mengkritisi ‘kebijakan’ pemerintah.

Jum’at itu pula, imam dan khatib masjid Al-Azhar Syaikh Shalahuddin Mahmud Nashar dalam khutbahnya mengangkat masalah entitas Islam sebagai risalah yang bukan hanya sekedar berbentuk perintah ibadah kepada Sang Pencipta, namun juga kedudukan Islam sebagai agama dengan tatanan sosial yang sangat menghargai dan menjaga tali horizontal sesama makhluk, lalu syaikh Nashar menerangkan tentang tujuan dan landasan utama syari’at Islam (maqashid syari’ah) yang melindungi dan menjaga konsep agama, jiwa, kehormatan, akal dan harta (kulliyyat al-khams).

Ia lalu memfokuskan khutbahnya dalam membahas kemuliaan nyawa seseorang dan betapa darah seorang manusia itu haram ditumpahkan, tidak ada seorang manusia pun boleh membunuh bahkan mencederai orang lain, tidak dihalalkan jiwa manusia untuk dibunuh baik muslim maupun kafir ahlu dzimmah kecuali dalam qishas, hudud dan peperangan dengan segala aturan berikut syaratnya. Bahkan manusia tidak dibolehkan membunuh dirinya sendiri karena tubuhnya adalah amanat dari Yang Maha Kuasa dan bukan miliknya, bagaimana mungkin seseorang yang tidak dapat menciptakan lalat atau nyamuk sebagai serangga terkecil diperkenankan baginya untuk membunuh jiwa yang sempurna?

Membunuh manusia merupakan dosa terbesar setelah syirik, bahkan membunuh binatang juga perbuatan yang tidak dibenarkan jika tanpa sebab, hingga dalam menyembelih binatang kurban atau binatang buruan semuanya memiliki adab yang telah diatur secara rinci dalam Islam. Sejarah mencatat bahwa pembunuhan telah terjadi semenjak masa nabi Adam ‘alaihissalam.

Putra pertamanya Qabil membunuh saudaranya Habil lantaran rasa dengkinya karena tidak diperkenankan menikahi Wadhiah saudari sekandung Qabil, akan tetapi ia diperitahkan untuk menikahi saudari Habil yaitu Damimah. Selain itu kurban yang diberikan Qabil kepada Allah tidak diterima sedangkan kurban Habil diterima, dengan demikian maka Habil-lah yang berhak menikahi Wadhiah, lalu kesumat Qabil pun tak terbendung lagi hingga ia membunuh Habil agar ia tidak dapat menikahi Wadiah. (al-Maidah: 27-30). oleh karena itu jarimatu-l-qatl (pembunuhan) dengan tanpa sebab syar’i telah diharamkan semenjak pertama kali manusia hidup di bumi, berbeda dengan pengharaman arak (khamr), riba, homoseks, mencuri serta dosa-dosa besar lainnya.

Dikarenakan insiden Qabil-Habil itu pula Allah menurunkan di dalam Taurat larangan dan peringatan yang keras kepada Bani Israil perihal membunuh jiwa manusia dengan sewenang-wenang, Allah menegaskan bahwa membunuh satu orang saja dengan tanpa sebab maka ia telah membunuh seluruh manusia (al-Maidah: 32). Bisa dibayangkan betapa biadabnya Bani Israil itu, sudah diketahui bahwa membunuh telah diharamkan semenjak masa nabi Adam namun pengharaman itu hanya dalam bentuk verbal, hingga akhirnya Allah ‘harus’ mengharamkannya dalam bentuk nash (teks tertulis) dalam Taurat yang diturunkan kepada nabi Musa ‘alaihissalam.

Tentu saja hal tersebut bukan tiada makna, akan tetapi ini menunjukkan bahwa Bani Israil memiliki tabiat sebagai kaum ‘kanibal’ yang paling suka membunuh dan menyebabkan kerusakan di atas muka bumi, paling gemar meminum darah dan memakan daging manusia, oleh karena itu perintah verbal saja tidak cukup.

Kerasnya hati Bani Israil juga yang ‘mengharuskan’ Allah untuk mengutus rasul begitu banyaknya kepada mereka, bahkan tiada umat yang lebih banyak diutus rasul kepada mereka melebihi Bani Israil, hingga dalam Al-Qur’an cerita tentang Bani Israil diulang puluhan kali agar manusia dapat mengambil i’tibar dari kebusukan hati mereka. Entah kepala mereka itu tebuat dari apa sehingga begitu kerasnya bahkan Allah lagi-lagi ‘harus’ mengutus dua rasul sekaligus; Musa & Harun ‘alaihimasalam guna menghadapi Fir’aun serta membebaskan Bani Israil dari penindasannya, pun demikian kewibawaan mereka berdua, kekuatan, kecerdasan, serta mukjizat yang diberikan Allah kepada dua rasul-Nya itu tak mempan untuk menghancurkan kepala batu mereka, bagaimana mungkin orang yang setelah dengan mata-kepala menyaksikan laut terbelah, dengan sekujur tubuh serta kaki mereka berjalan melintasi belahan laut merah, lantas dengan entengnya mereka meminta nabi Musa untuk menciptakan sebuah tuhan sebagaimana tuhan kaum yang mereka temui ketika dalam perjalanan. Bukankah laut terbelah itu merupakan mukjizat paling nyata akan kemahakuasaan Allah? Bukankah mereka baru saja dilepaskan dari rezim Fir’aun dengan kelaliman dan kesewenangannya? Lalu apakah ini balasan dari nikmat Allah yang dianugerahkan kepada mereka?

Jika ditelisik rumpun Bani Israil maka diketahui bahwa nenek-moyang mereka berakar dari keturunan nabi Ya’qub ‘alaihissalam, karena kata ‘Israil’ itu sendiri adalah julukan bagi nabi Ya’qub, Bani Israil berarti ‘Anak-cucu Ya’qub’, hanya saja kini kata ‘Israil’ lebih familiar untuk menyebut sebuah bangsa Yahudi yang biadab itu ketimbang asal katanya sebagai julukan seorang nabi mulia. Dalam Al-Qur’an Allah telah menceritakan secara detail bagaimana anak-anak Ya’qub bermakar untuk membinasakan Yusuf ‘alaihissalam, mulai dari memaksa ayah mereka untuk mengizinkan mengajak Yusuf bermain, lalu melemparkannya ke dalam sumur kering, hingga membuat alibi palsu dengan koyakan baju berlumuran darah untuk menipu ayah mereka bahwa Yusuf telah dimakan oleh serigala. Insting pembunuh, penipu, pembohong dan peghasut telah tertanam dalam jiwa nenek moyang Bani Israil jauh sebelum kini anak-cucu mereka membantai umat Islam di Gaza, maka bukan tanpa alasan pula Allah merangkum cerita tersebut secara lengkap dalam sebuah surat Yusuf yang terdiri dari 111 ayat tidak lain agar manusia dapat mengambil pelajaran dari kisah mereka.

Haramnya membunuh jiwa manusia merupakan sebuah syari’at yang tak terhapuskan (ghairu mansukh) hingga akhir zaman sebagaimana Tauhid yang dibawa oleh semua utusan Allah. Oleh karenanya Islam meletakkan konsep qishas bagi orang yang melakukan kejahatan pembunuhan. Dengan konsep ini pula akan menggertak seluruh manusia bahwa membunuh bukanlah perkara remeh, membunuh adalah dosa besar sehingga semua pembunuh akan membayar mahal akan tindakannya itu, dia harus membayarnya di dunia dan akhirat sehingga tiada lagi seorang pun yang main-main dengan kehidupan dan jiwa manusia.

Dalam syari’at Muhammad saw. Allah telah menjelaskan di surat an-Nisa ayat 92-93 perihal dosa yang ditanggung oleh seorang pembunuh serta hukuman yang harus dibayar baik di dunia maupun di akhirat. Lalu Jumhur ulama telah sepakat dalam menafsirkan ayat di atas dan mengklasifikasikan jenis pembunuhan ke dalam tiga jenis; Pertama, qatlu-l-‘amdi (membunuh dengan sengaja) bisa dikarenakan marah dan dengki sebagaimana dilakukan Qabil terhadap Habil, atau dikarenakan ‘hobi’ sebagaimana yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina. Kedua, qatlu-l-khata’ (salah dalam membunuh), seperti orang yang memanah burung namun meleset dan mengenai orang lewat, atau seseorang yang menembak temannya dalam peperangan sedangkan ia mengira itu adalah musuh. Dan ketiga qatlu syibhu-l-‘amdi (pembunuhan yang ‘mirip’ dengan qatlu-l-‘amdi) seperti seorang ayah yang memukul anaknya dengan sapu ijuk untuk menyuruhnya shalat, namun tanpa disengaja anaknya meninggal. Disebut ‘syibhu’ (mirip) karena terdapat unsur kesengajaan dari sang ayah untuk memukul anaknya dengan sapu, tetapi tidak terdapat unsur kesengajaan untuk membunuh karena niatnya adalah mendidik anaknya yang meninggalkan shalat. Meskipun dari setiap bentuk pembunuhan di atas harus menanggung konsekuensinya masing-masing akan tetapi qatlu-l-‘amdi lah yang dimaksudkan dalam Al-Qur’an sebagai dosa besar sebagaimana dalam surat an-Nisa’ ayat 93; “Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutuknya serta menyediakan adzab yang besar baginya.”

Mungkin kekhawatiran malaikat kini telah terbukti bahwa manusia akan menumpahkan darah di muka bumi, toh demikian Allah Maha Mengetahui akan keputusan-Nya menurunkan Adam sebagai khalifatu-l-ardh. Meskipun di dunia terdapat sosok seperti Qabil dan Israel sebagai al-Qatil (sang pembunuh) namun di sana akan terdapat orang-orang yang akan menghentikan langkah dan mematahkan seluruh kebiadaban mereka. Israel sebagai sebuah bangsa ‘drakula’ mungkin kini tengah berpesta darah dan menikmati betul setiap erat daging manusia yang mereka bunuh, tapi setiap ada permulaan ada akhir, ada kejayaan ada keruntuhan, “Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir)” (Ali Imran: 140).

Tinggal menunggu akhir zaman dimana semua Yahudi lari pontang-panting mencari perlindungan, tinggal menunggu waktu dimana semua bebatuan dan pepohonan selain gharqad berseru “Wahai Muslim, di belakangku terdapat seorang Yahudi, kemari dan bunuhlah ia!”

=============

Israel Akan Menjatuhkan Erdogan

Koran Zaman, yang terbit di Istambul , Turki, Jum’at , membuat ulasan, bahwa Zionis-Israel membuat rencana menjatuhkan pemerintahan Turki, dibawah Perdana Menteri, Recep Tayyib Erdogan. Dalam laporannya, Koran Zaman itu, mengulas dendam Israel terhadap Erdogan, karena mempermalukan Presiden Israel, Shimon Perez, di Forum Ekonomi Global di Davos, Swiss, dan Erdogan mengatakan, Perez sebagai pembunuh.

Pemimpin Turki Tayyib Erdogan dengan terang-terangan di Forum Ekonomi Global itu, membela rakyat Palestina, dan menolak agresi Israel ke Gaza, yang mengakibatkan puluhan ribu rakyat Gaza mengalami penderitaan. Protes yang keras itu disertai sikap tegas Erdogan, yang meninggalkan konferensi dan pulang ke negaranya.

Langkah-langkah yang akan diambil Zionis-Israel itu, menurut Koran Zaman, mendukung kekuatan oposisi di Turki, partai-partai nasionalis sekuler, dan kekuatan militer Turki, yang selama ini menjadi tulang punggung sekulerisme Turki, dan bergantung kepada Israel. Hampir sebagian besar jendral di Turki mempunyai hubungan baik dengan Israel, karena mereka mendapatkan suplai senjata dari Israel. Hubungan baik ini akan dimanfaatkan untuk menjatuhkan pemerintah Turki di bawah Erbakan, yang dianggap terlalu pro-Palestina.

Israel juga akan menggunakan kelompok Kurdi yang memberontak di wilayah utara,yang berbatasan dengan Iraq. Israel akan menggunakan kelompok-kelompok pemberontak untuk menciptakan kondisi instabilitas di wilayah Turki. Dan, Israel juga akan membiayai kelompok Komunis, yang tergabung dalam PKK, menggoyang pemerintahan Turki. Sebelumnya, kelompok PKK, terlibat dalam berbagai aksi yang membuat kekacauan di Turki. Zionis-Israel juga menggunakan isu Armenia, di mana Turki dituduh melakukan pembantaian suku di Armenia. Isu-isu ini terus dimanfaatkan oleh Israel, tujuan menekan pemerintah Turki.

Koran Zaman juga mencatat, di tahun 1977, Israel terlibat penggulingan Perdana Menteri Necmetin Erbakan dari kekuasaannya, melalui kelompok konservatif, yang terutama militer. Erbakan, waktu itu dinyatakan bersalah, karena ingin menegakkan prinsip-prinsip yang bertentang dengan nilai-nilai sekuler di Turki. Dan, yang memelopori waktu itu, fihak militer, yang menjatuhkan pemerintahan Erbakan, dan kemudian pemimpin Partai Refah itu, dilarang ikut dalam politik.

Nampaknya, Zionis Israel juga memanfaatkan AS menekan Turki, yang selama ini juga memberikan bantuan militer, dan tentu dikaitkan dengan sikap Partai AKP, yang dipimpn Erdogan, yang sangat mendukung perjuangan rakyat Palestina.

Namun, sikap anti Israel dan dukungan kepada rakyat Palestina itu, sudah merata dikalangan rakya Turki, baik yang Islamis maun yang sekuler. Dan, dukungan kepada Erdogan semakin kuat. Tapi, bisa saja Israel, melakukan pembunuhan politik terhadap Erdogan,yang dianggap sudah menjadi ancaman bagi Israel, seperti yang sudah dilakukan Israel selama ini terhadap musuh-musuhnya.

Babi Yahudi Serang Pemuda Palestina

Babi-babi milik pemukim Yahudi Israel ternyata tidak mau kalah dengan tuan nya. Setelah tuannya dengan pasukan tempur lengkap menyerang Gaza – dan sekarang ternak babi milik pemukim Yahudi menyerang seorang pemuda Palestina.

Puluhan babi milik pemukim Yahudi menyerang seorang pemuda Palestina dari desa An-Nasarieyah sebelah utara tepi Barat kota Nablus hari Ahad kemarin.

Sumber medis Palestina mengatakan bahwa pemuda yang bernama Ayman Ibrahim Hamdan berumur 25 tahun itu telah dipindahkan ke Rumah Sakit Rafidia yang ada di kota setelah dia digigit oleh salah satu babi piaraan tersebut.

Hamdan yang menceritakan peristiwa itu ke reporter Ma'an mengatakan bahwa puluhan babi telah dilepas dengan sengaja oleh pemukim Yahudi dari pemukiman ilegal Al-Hamra yang bersebelahan dengan desa tempat dia bertani.

Salah satu babi menggigit kaki nya, mengakibatkan terjadinya luka dan dia segera dipindahkan ke rumah sakit, di gambarkan kondisi lukanya hanya luka ringan.

Bisa jadi babi menjadi salah satu senjata baru pemukim Yahudi untuk menyerang warga Palestina yang mayoritas muslim. Dan bisa disimpulkan Zionis Israel dan ternak babi tidak jauh berbeda.

Interpol Keluarkan Surat Penangkapan 15 Pejabat Israel

International Criminal Police Organization (ICPO) mengeluarkan daftar nama 15 orang Israel yang masuk dalam daftar pelaku kejahatan dan harus ditangkap kepada seluruh negara yang menjadi organisasi ICPO. Kelimabelas orang Israel yang terdiri dari sejumlah pejabat pemerintah Zionis itu dianggap telah melakukan kejahatan perang.

Hal tersebut diungkap oleh Saeed Mortazavi dari kantor kejaksaan publik Iran. Ia mengatakan, Iran memang sudah melaporkan sejumlah pejabat Israel yang dinilai telah melanggar Konvensi Jenewa termasuk perjanjian organisasi interpol terkait agresi Israel ke Jalur Gaza bulan Januari kemarin.

"ICPO memberikan daftar nama ke 108 negara anggotanya untuk menangkap para tersangka yang terlibat dalam agresi Israel ke Jalur Gaza selama 23 hari bulan Januari kemarin," kata Mortazavi.

Ia juga mengatakan, Iran sudah menyelesaikan investigasi terhadap 15 orang Israel yang dinilai bertanggung jawab atas kejahatan kemanusiaan di Jalur Gaza. Investigasi itu dilakukan sebagai tindak lanjut atas laporan dari utusan Palestina di Iran dan pengaduan warga Palestina yang menjadi korban agresi brutal Israel. Iran menyatakan siap menggelar peradilan in-absentia (pengadilan tanpa kehadiran para terdakwa) terhadap para pejabat Israel yang terlibat dalam agresi tersebut.

"Berdasarkan investigasi kami dan berdasarkan pada pasal dua yang tercantum dalam piagam Interpol, kami meminta Interpol menangkap para tersangka dengan tuduhan kejahatan perang, melakukan invasi, penjajahan, genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan," tukas Mortazavi.

Menurutnya, lebih dari 5.700 pengacara dan jaksa yang tergabung dalam Iranian Bar Association serta sejumlah aparat medis mendukung tuntutan yang diajukan Iran terhadap kejahatan yang dilakukan Israel. Dan 15 orang Israel yang menjadi tersangka penjahat perang itu antara lain;

1. Perdana Menteri Ehud Olmert

2. Menteri Pertahanan Ehud Barak

3. Menteri Luar Negeri Tzipi Livni

4. Kepala Staff Umum Angkatan Bersenjata Letnan Jenderal Gabi Ashkenazi

5. Komandan Angkatan Udara Ido Nehoshtan

6. Komandan Operation Cast Lead, Mayor Jenderal Yoav Galant

7. Kepala Direktorat Intelejen Militer Mayor Jenderal Amos Yadlin

8. Komandan Batalion 13 Brigade Golani, Letnan Kolonel Oren Cohen

9. Deputi Brigade Givati, Kolonel Ron Ashrov

10. Komandan Brigade Pasukan Penerjun Payung, Kolonel Hertzi Halevy

11. Komandan Brigade ke-401 Korps Persenjataan, Kolonel Yigal Slovik

12. Komandan Batalion ke 101 Brigade Pasukan Penerjun Payung, Letnan Kolonel Avi Blot

13. Komandan Batalion ke-13 Brigade Infanteri Golani, Letnan Kolonel Yoav Mordechai

14. Komandan Pasukan Givati, Kolonel Tomer Tsiter

15. Komandan Brigade Batalion 51, Kolonel Avi Peled