Minggu, 18 Januari 2009

Hamas: Gaza Hancur pun Kami Tolok Syarat Zionis Israel

QATAR (SuaraMedia) Pemimpin Hamas Khaled Meshaal menegaskan penolakan pejuang Palestina atas syarat gencatan senjata yang ditawarkan Israel. Penolakan Hamas itu membuat Israel semakin gencar melancarkan agresi berdarah.

"Saya pastikan pada Anda, meskipun seluruh Gaza hancur, kami tidak akan menerima syarat Israel untuk gencatan senjata," serunya dalam pertemuan tingkat tinggi di ibu kota Qatar, Doha Jumat kemarin. "Kami katakan pada mereka yang kami cintai di Gaza, agresi akan segera menguji puncak ketabahan Anda," papar Meshaal dalam pertemuan yang juga dihadiri Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dan 13 dari 22 negara anggota Liga Arab lainnya.

Meshaal menekankan, permintaan Hamas ialah agresi Israel dihentikan, penarikan mundur pasukan Israel dari Gaza, dan pencabutan blokade, serta dibukanya perbatasan Rafah (antara Gaza-Mesir).

Hadirnya kepemimpinan Hamas dan absennya Otoritas Palestina yang dipimpin Presiden Mahmud Abbas menunjukkan perpecahan di antara negara-negara Arab. Qatar dan Suriah mendukung Hamas, sedangkan Mesir dan Arab Saudi mendukung Abbas. Qatar gagal mencapai batas kuorum yang diperlukan untuk menggelar konferensi tingkat tinggi Liga Arab secara sah.

Mereka kurang dua negara anggota. Kendati demikian, konferensi itu tetap digelar. "Kami akan mengharapkan partisipasi Presiden Palestina Mahmud Abbas yang memutuskan tidak hadir," ujar Emir Qatar dalam pembukaan konferensi kemarin.

Sementara Israel telah mengirimkan delegasi ke Mesir untuk membahas rencana gencatan senjata. Israel tidak sedikit pun merasa bersalah atas agresi berdarah yang menewaskan ribuan warga Palestina. "Kami berharap menuju berakhirnya agresi. Ada banyak aktivitas diplomatik dan pada saat yang sama, tekanan militer pada Hamas terus berlangsung," ungkap Mark Regev juru bicara pemerintah Israel.

Namun semua upaya diplomasi itu tidak mengurangi kebrutalan Israel yang terus memuntahkan bom-bom fosfor putih yang dilarang hukum internasional. Pejabat Israel juga menyatakan bahwa zionis tidak ingin sedikit pun mengurangi serangan militer di wilayah Gaza.

"Perdana Menteri (PM) Israel yakin militer harus terus menekan Hamas untuk menguatkan langkah yang sudah dibuat saat ini dan menjamin bahwa gencatan senjata yang dibuat itu akan berlaku dalam jangka panjang," kata pejabat Israel yang menolak disebut namanya.

Wakil Pemimpin Hamas di Damaskus, Mussa Abu Marzuk menegaskan, pejuang siap menerima gencatan senjata selama satu tahun jika Israel menarik mundur tentaranya dari Gaza. "Hamas menunggu respons Israel. Ini termasuk syarat agar Israel mencabut blokade yang diberlakukan di Gaza sejak Hamas menang pemilu Palestina," ujarnya. (sindo/okz) http://www.suaramedia.com

Tidak ada komentar: